Tuesday, November 9, 2010

Fakta Penyaliban YESUS (Ep 13)

EPISODE 13

Pembawa Acara : Para pemirsa yang terkasih, selamat datang di episode yang baru dari program kami “Question about Faith”. Kami sangat senang menjawab semua pertanyaan Anda, dan ada bersama-sama dengan kami di sini Bapak Pendeta Zakaria Botros. Selamat datang Bapak Pendeta.

Bpk. Zakaria : Terima kasih.

Pembawa Acara : Para pemirsa yang terkasih, kami akan merangkum pembahasan mengenai penyaliban Kristus. Kami telah membahas pokok ini dalam beberapa episode dan jika Bapak berkenan, dapatkah Anda memberikan rangkuman pendek kepada kami, supaya mereka yang sedang menyaksikan kita untuk pertama kali dapat mengikutinya. Silahkan?

Bpk. Zakaria: Saya menyambut para pemirsa baik yang sudah lama dan yang baru. Seperti sudah dikatakan sebelumnya, kami sedang membahas fakta penyaliban Kristus, dan kami membawa diskusi ini pada pokok utama inkarnasi Allah menjadi seorang manusia dan mengapa? Alasannya ialah karena penebusan dosa. Jadi penebusan dosa adalah tujuannya. Penebusan dosa adalah keselamatan umat manusia, keselamatan setiap orang, karena pada saat Allah menciptakan menusia Dia menciptakannya menurut gambar dan rupaNya dengan kasih yang besar, tapi Adam berdosa dan memakan buah dari pohon yang terlarang, dia terpisah dari Allah, dia terpisah dari kehidupan, dan dia menjadi subyek hukuman mati. Itulah hukumannya. Tapi seperti yang telah kami katakan, Allah juga Maha Pengampun, jadi Dia bersedia memperlihatkan ampunanNya pada manusia, dan melepaskannya. Tapi akankah Allah menarik kembali perkataanNya? Tidak mungkin, mustahil. Allah Maha Adil dan “Tidak mungkin merubah fimanNya”. Baiklah, tidakkah Allah dapat memperlihatkan pengampunan? Bagaimana? Mustahil; Dia harus memberikan pengampunan, dan ini dimanifestasikan dalam hikmat Allah, dalam prinsip pendamaian akan keadilan dan pengampunan dalam prinsip penebusan. Itulah penebusan. Kami juga telah mengatakan bahwa prinsip ini ada dalam Injil dan Al Qur’an-mempersembahkan putra Abraham sebagai satu korban. Dalam Alkitab, mengatakan bahwa Abraham mendapati seekor domba jantan yang dia sembelih ganti putranya, dan sama seperti dalam Al Qur’an mengatakan, “Dan kami telah menebusnya dengan tebusan yang luar biasa,” ini merupakan sebuah prinsip yang meneguhkan, bukan? Dan karena alasan ini Allah mulai bebicara tentang prinsip penebusan dosa, untuk menekankan konsep penebusan dosa. Ini menjadi bukti lagi pada anak domba paskah. Ketika orang-orang Israel berada di Mesir dan perintah diberikan untuk membunuh semua anak-anak Mesir. Anak sulung diantara orang-orang Israel telah ditebus oleh seekor domba jantan, supaya malaikat melaluinya begitu melihat darah. Hal yang sama, lagi kami telah melihat dalam penebusan Abdullah Ibn Abd Al-Mutalib, ketika ia mempersembahkan penebusan sebagai ganti dirinya dan tebusan itu diterima. Kita juga telah melihatnya pada pengorbanan orang Yahudi, yang dipersembahkan di dalam bait Allah bagi dosa-dosa umat-domba, lembu, dan yang lainnya. Kita juga telah melihat di Islam selama Hari raya Kurban dan persembahan korban (Hady هَدي), dan Muhammad sendiri berkata, “Kiranya tulangmu jadi tulangku, dan dagingmu jadi dagingku, dan bagi mereka diantara bangsaku yang tidak memiliki kurban.” Dan dia juga mengatakan pada Fatima, “Bergegaslah menangkap tetesan darah yang pertama dari korban, itulah yang akan mengampuni dosamu.”

Pembawa Acara : Kita telah menyatakan bahwa prinsip penebusan dosa sudah tentu Alkitabiah, seperti juga halnya dengan Al Qur’an, dan dipraktekan diantara orang Muslim.

Bpk. Zakaria : Benar demikian. Ini cukup penting.

Pembawa Acara : Ya.

Bpk. Zakaria : Jadi konsep penebusan yang Illahi ditetapkan jadi satu. Sekarang kita tiba pada poin selanjutnya: Allah mau menebus manusia, penghakiman Allah akan kematian manusia harus dihapuskan. Jadi setelah menelusuri jalan penebusan dengan maksud melalui semua lambang-lambang tersebut, Allah mulai menggenapinya secara nyata, karena Ia harus menebus. Namun dengan apa Ia harus menebus? Apakah syarat mutlak dari sang penebus?

Pembawa Acara : Tepat. Di waktu yang lalu kami telah berbicara mengenai syarat mutlak sang penebus yang adalah?

Bpk. Zakaria : Bahwa Allah penebus harus tak terhingga. Ini merupakan syarat mutlak yang penting dan alasannya bahwa dosa manusia adalah sama dengan status kelayakan/nilai orang yang dilukai. Jadi si pelanggar menentang Allah yang tak terbatas pastinya seorang pelanggar yang tak terbatas karena sesuatu dikalikan dengan tak terhingga sama dengan tak terhingga. Karena itu sebuah pelanggaran yang tak terhingga menuntut sebuah hukuman yang tak terhingga.

Pembawa Acara : Kami juga telah menyebutkan bahwa hukumannya adalah kematian yang kekal.

Bpk. Zakaria : Kekal atau tak terhingga.

Pembawa Acara : Dan ada 3 jenis kematian: kematian rohani, kematian kekal yaitu pemisahan dari Allah dan rasa malu,

Bpk. Zakaria : Dan juga kematian kekal di dalam api yang kekal.

Pembawa Acara : Benar.

Bpk. Zakaria : Benar? Allah harus menebus manusia. Tapi penebus pasti… apa? Tak terbatas. Dan Mengapa? Karena dosa tak terbatas. Dan 2 syarat mutlak lainnya di akhir dari episode sebelumnya-saya mengacu pada mereka tetapi saya berhenti sampai di sini karena ini akan makan waktu lama untuk membahasnya. Jadi syarat mutlak yang pertama adalah bahwa sang penebus harus tidak terbatas, dan syarat mutlak yang kedua harus seorang manusia, memiliki sifat alamiah yang sama dengan yang akan ditebus.

Pembawa Acara : Disinilah letak kesulitannya, Bapak Pendeta. Bagaimana kita dapat menggabungkan kemanusiawian dengan ketidakterbatasan, kecuali dia yang kekal?

Bpk. Zakaria : Sekarang Anda sedang mengatakannya. Inilah konsep inkarnasi Illahi.

Pembawa Acara : Tepat.

Bpk. Zakaria : Tapi ijinkan saya terlebih dahulu menjelaskan mengapa sang penebus harus manusia. Biarkan saya membawanya sedikit terfokus. Sang penebus harus seorang manusia, memiliki sifat alami yang sama dengan yang ditebus. Contohnya, seperti saya sudah katakana dalam ilustrasi pada episode sebelumna, jka saya menghitung-hitung mobil Roll Royce Anda, saya tidak semestinya menukarnya dengan sebuah mobil Fiat, atau Nasr atau Ramsis; itu harus diganti dengan tipe yang sama, bukan? Jika saya merusak sebuah lampu gantung, saya seharusnya menggantinya dengan sebuah lampu gantung juga.

Pembawa Acara : Ya, bukan dengan sebuah bola lampu saja!

Bpk. Zakaria : Ya, bukan dengan sebuah bola lampu. Tidakkah itu benar? Jadi tebusan harus setidaknya sama jenis dengan yang ditebus. Sang penebus harus sama jenis dengan yang ditebus; dia harus seorang manusia. Jaman dahulu ini dilambangkan dengan domba. Mereka telah mempersembahkan domba untuk korban, seekor domba jantan, tapi itu bukanlah jenis yang sama dengan yang ditebus. Mereka diterima hanya sejauh simbolisasi; mereka memberikan bermacam-macam. Contohnya, seandainya Anda mau mempunyai sebuah gedung yang dibangun, sang arsitek menyediakan untuk Anda sebuah contoh, contoh yang kelihatan persis seperti gedung tersebut, tapi itu bukan gedung yang sebenarnya; dia hanya memperlihatkan pada Anda. Apakah Anda mengerti ini? Anda memberitahukannya, “Ya, ini bagus, ini indah, tapi jika Anda…” Dan kemudian dia membangun gedung yang sebenarnya. Dia kemudian harus membangun gedung yang sesungguhnya. Jadi lambang-lambang ini sama bagusnya dengan contoh-contoh untuk mempersiapkan pikiran-pikiran pada kenyataan. Apakah Anda mengerti? Kenyataan. Dan itulah alasan mengapa hari ini saya tidak bisa datang dan menyalami seseorang dan berkata, “Hallo, Tuan Domba.” Apa Anda memperolok saya? Tentu saja, Anda panggil saya domba? Kenapa tidak? Tidakkah Anda telah menebus diri Anda sendiri dengan seekor domba? Tidakkah Anda mempersembahkan seekor domba sebagai penebusan untuk diri Anda sendiri? Itu artinya Anda sama dengan seekor domba. Dan sekarang ketika saya panggil Anda domba Anda marah? Itu tidak akan berhasil?

Pembawa Acara : Tentu saja itu tidak berhasil!

Bpk. Zakaria : Karena seorang manusia lebih berharga dari pada seekor domba; dia bahkan lebih berharga dari seekor sapi. Benar?

Pembawa Acara : Ya.

Bpk. Zakaria : Jadi, sang penebus haruslah manusia, dan karenanya inkarnasi Illahi mengambil tempat, dalam rupa manusia Kristus Yesus. Kristus sebagai manusia datang dari perawan Maryam; Ia lahir darinya seorang manusia, dan ke-Tuhanannya berdiam di dalamnya, yang tidak terbatas, Roh Allah yang tak terbatas tinggal di dalamnya. Jadi di dalam Dia terdapat 2 syarat mutlak: bahwa Dia tidak terbatas dan sanggup menebus dosa yang tak terbatas, dan bahwa Dia manusia dengan sifat alami yang sama dengan orang-orang yang Ia harus tebus dosa-dosanya dan menebus mereka, karena Ia adalah manusia. Benar?

Pembawa Acara : Ya.

Bpk. Zakaria : Dan inilah dasarnya. Dan itulah mengapa Allah terinkarnasi dalam perawan Maryam. “Roh Kudus akan datang atas mu dan kuasa dari Yang Maha Tinggi akan menaungi mu.” Jadi Ia tinggal di dalamnya. Dan itulah mengapa Al Qur’an mengatakan, “Kristus Yesus putra Maryam adalah utusan Allah (Seorang manusia. hanya sekedar seorang pembawa pesan) dan Rohnya, FirmanNya dan RohNya …adalah apa? Ke-Tuhanannya. Firman dan Roh Allah.

Pembawa Acara : Jika Anda mengijinkan saya, dapatkah Anda memberikan ayat referensinya? Tidakkah itu ada di dalam Surah 4, ayat 171?

Bpk. Zakaria : Surah 4: 171.

Pembawa Acara : Saya mempelajarinya dengan baik

Bpk. Zakaria : Dan ayat lainnya saya sudah sebutkan di dalam Surah 5, ayat 32. Saya sudah menyebutkannya di episode lalu. Mengatakan sebagai berikut, “Kami tetapkan bagi Bani Israel bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia (disini ialah jiwa seorang manusia) bukan karena orang itu orang lain atau bukan karena membuat membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya, dan barangsiapa siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” Disini satu jiwa berarti seorang manusia yang mati dan dipertimbangkan menebus dosa-dosa manusia, begitu dia bangkit dia dipertimbangkan telah membangkitkan semua manusia kepada kehidupan. Itulah sebabnya dikatakan dalam Alkitab, “Dia telah bangkit bersama-sama dengan Nya, dan mendudukan kita bersama dengan Nya di surga dalam Kristus Yesus.” Apakah ini jelas? Terlalu banyak untuk sisi manusia, dan sekarang kita tiba pada syarat mutlak yang ke-3.

Pembawa Acara : Ya, itu sudah tentu!

Bpk. Zakaria : Kita sudah katakana sebagai syarat mutlak yang pertama dia harus tidak terbatas karena dosa tidak terbatas dan hukumannya tidak terbatas, dan penebusannya karena itu harus tidak terbatas; dan hanya Allah yang tidak terbatas. Dan syarat kedua

Pembawa Acara : Dan syarat kedua?

Bpk. Zakaria : Syarat mutlak ke-2 adalah dia harus manusia dari jenis yang sama seperti yang ditebus yang dosa-dosanya harus ditebus; jiwa, daging dan darah. Dia harus manusia yang diambil dari rahim perawan Maryam, yang di dalamnya berdiam Roh Allah sebagaimana Dia berdiam diatas kayu salib di bukit, tetapi demi tujuan yang kudus. Sekarang syarat mutlak ke-3…

Pembawa Acara : Dan yang terpenting.

Bpk. Zakaria : Dan yang terpenting, adalah manusia ini harus suci dari segala dosa, atau ia akan bersalah sebagai pendosa, layak untuk mati bagi dosanya sendiri, dan membutuhkan pendamaian bagi dirinya sendiri. Jadi dia harus suci, tanpa dosa … tetapi apakah syarat mutlak ini telah dipenuhi di dalam Kristus? Dapatkah kita katakan bahwa Kristus benar-benar suci tanpa dosa?

Pembawa Acara : Mari kita buktikan hal ini dari Al Qur’an terlebih dahulu.

Bpk. Zakaria : dari Al Qur’an. Baiklah. Al Qur’an berbicara tentang Kristus dan Islam, tidak hanya Al Qur’an , bahkan buku-buku para komentator dan yang lainnya, berbicara tentang Dia.

Pembawa Acara : Dan tradisi-tradisi.

Bpk. Zakaria : Ya dan tradisi-tradisi. Surah Maryam mengatakan sebagai berikut, “Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk menganugerahkan … (Itu adalah malaikat ketika ia menampakkan diri kepada Zakharia. Dia mengatakan:) Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk menganugerahkan (Maaf, disini dia sedang membicarakan tentang Kristus. Ketika malaikat menampakan diri kepada perawan Maryam. Ini adalah kabar baik yang malaikat bawa kepada Maryam dalam Surah 6) Aku hanyalah utusan Tuhanmu menganugerahkan pada mu seorang anak laki-laki yang hidup bersih. Apa arti hidup bersih?

Pembawa Acara : Silahkan Bapak Pendeta menjelaskannya.

Bpk. Zakaria : Suci, murni.Hidup bersih artinya suci. Dan dalam Surah 3, mengatakan demikian, “Aku telah menamainya Maryam, dan meminta Engkau untuk melindunginya dan keturunannya (yaitu Kristus) dari setan pihak luar.” Untuk melindunginya dari setan pihak luar. Imam Al Razi menjelaskan dengan rinci ayat ini di dalam volume 3, halaman 676, sebagai berikut: Dia katakan, “Kristus yang dinamai Mesias karena Dia telah dihapus bersih dari dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran. Jibril menghapusNya bersih dari jamahan iblis. Dan Abu Huraira mengatakan, “ Aku telah mendengar utusan Allah kiranya doa Allah ada atasnya, mengatakan, ‘Tidak ada satupun kelahiran baru diantara putra-putra Adam yang iblis tidak tusuk pada saat kelahirannya, supaya ia mengangkat suaranya dengan teriakan, tetapi bagi Maryam dan putranya.” Itulah, semua manusia adalah pendosa, kecuali Maryam dan putranya. Hal ini juga diberitakan di dalam Al-Bukhari: Putra Adam ditusuk oleh iblis di kedua sisi dengan jarinya begitu ia lahir, kecuali Isa, putra Maryam. Iblis bermaksud menusuk Nya, tetapi ia menusuk layarnya.” Artinya, ia tidak pernah menjamah Nya. Maka, Kristus suci.

Pembawa Acara : Ini merupakan sebuah konfirmasi yang sudah pasti bawa Tuhan Yesus adalah satu-satunya pribadi yang tanpa dosa, melalui nubuatan-nubuatan tradisi dan Al Qur’an.

Bpk. Zakaria : Dan itulah alasannya ayat ini disingkapkan: “Kami telah menuliskan kepada Bani Israel. (Perhatikan baik-baik, Bani Israel; hal ini mengenai Anda secara khusus, karena Anda sudah membunuh Kristus.) bahwa siapapun yang membunuh seseorang tanpa melibatkan jiwa yang lainnya (yaitu jiwa yang tidak berdosa) atau menyebabkan kejahatan di negeri (yaitu, jiwa yang suci dan itulah penebusan dosa), bertindak seakan-akan ia telah membunuh semua manusia, dan barang siapa membawanya hidup kembali bertindak seolah-olah dia telah menganugerahkan hidup kepada semua manusia.” Sebuah ayat yang begitu penting. Hal ini cocok dengan ayat lain di dalam Alkitab, dalam kitab Korintus.

Pembawa Acara : Tentu saja, tentu saja.

Bpk. Zakaria : Oh, ya. Anda tahu kadang-kadang beberapa hal tertentu sesuai dan datang dari sumber yang sama. Ini dia. Dengarkan apa yang dikatakan. “Jika satu orang mati untuk semua, maka semuanya mati.” Jika satu orang mati untuk semua, maka semuanya mati.

Pembawa Acara : Itu makna yang sama persis.

Bpk. Zakaria : Sama persis. Kata-kata yang sama. Karena Kristus telah mati untuk semua (itulah penebusan dosa) seperti semua orang telah mati. Jadi sekaang kita sudah berbicara tenteang syarat mutlak ketidakterbatasan dan kemanusiaan, dan kesuciaan, dan semuanya itu terdapat di dalam pribadi Kristus. Dan itulah rahasia dari penebusan dosa, atau rahasia dari inkarnasi itu sendiri. Jadi mengapa Kristus disalibkan? Mengapa Allah berinkarnasi dalam rupa seorang manusia? Untuk menebus umat manusia, untuk melepaskan mereka dari maut, membebaskan mereka dari hukuman, keselamata yang kekal. “Oleh kasih karunis kamu sudah diselamatkan melaui iman-dan itu bukan hasil usahamu; tapi pemberian Allah.” Kristus telah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan “Dia dinamai ‘Yesus’ karena Dia menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka.” Apakah ini jelas?

Pembawa Acara : Sangat jelas.

Bpk. Zakaria : Ada pertanyaan yang lain?

Pembawa Acara : Sekali lagi, saya mau mengulangnya untuk saudara Muslim kami yang terkasih: Saya mau Anda bertanya pada diri Anda sendiri: Mengapa Kristus, secara khusus, tidak berdosa. Ini diterima secara umum, bahwa Tuhan Yesus Kristus tidak berdosa- baik di dalam Al Qur’an dan di dalam Alkitab.

Bpk. Zakaria : Bagaimana dengan diri anda sendiri, ketika anda masih Muslim, Apakah anda pernah berpikir Kristus seperti itu?

Pembawa Acara : Pertanyaan ini membuat saya berpikir dan mencari, dan oleh kasih karunia Allah, saya ditemukan oleh Tuhan Yesus.

Bapa : Maksud saya, anda percaya bahwa Dia tidak berdosa, bahwa Dia …

Pembawa Acara : Tentu saja. Ini sudah terbukti. Dan tidak seorang Muslimpun kehilangan hal itu, menanyakan dirinya sendiri: Mengapa pribadi ini unik? Bahkan Al Qur’an mengatakan dia pribadi yang unik. Dia telah datang ke dunia secara ajaib, keluar dari dunia ini secara ajaib, dan hidup di dunia ini secara ajaib. Dan tidak ada seorangpun yang tanpa dosa kecuali Dia. Ini adalah sebuah keajaiban.

Bpk. Zakaria : Anda tahu apa yang saya harapkan dari para pemirsa, baik pria maupun wanita: untuk berpikir mengapa Isa berinkarnasi dan mengapa Ia datang. Mengapa Allah berinkarnasi dan datang ke dunia? Sekali Anda tahu alasannya Anda akan berhenti bertanya-tanya.

Pembawa Acara : Tentu saja.

Bpk. Zakaria : Maksud saya hal itu akan dimengerti. Ya, Kristus adalah sebuah keajaiban, Kristus suci, tapi mengapa? Ya, karena Dia sudah datang untuk menebus umat manusia. Dan Karena itu Alkitab mengatakan tentang salib- rasul Paulus mengatakan, “ Aku berketetapan untuk tidak mengenal apapun diantara kamu kecuali Yesus Kristus, dan salibNya. Karena pesan salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tapi bagi kami yang diselamatkan, salib adalah kuasa Allah bagi penebusan.”

Pembawa Acara : Jika kita melihat pada syarat mutlak penebusan dosa, kita akan menemukan bahwa mereka tidak sesuai dengan siapapun di seluruh dunia ini, kecuali dengan Tuhan Yesus. Baiklah, mari kita lanjut pada pertanyaan berikutnya, yang adalah: Apakah berkat dari penebusan dosa? Oh ya, saya tahu hal ini adalah sebuah persoalan besar, cukup luas, tetapi sebanyaknya kemungkinan marilah kita menyampaikannya kepada saudara Muslim kita yang terkasih.

Bpk. Zakaria : Ya, itu adalah hal yang penting. Itu merupakan hasil yang luar biasa. Itulah alasannya mengapa Kristus datang.

Nomor 1: Untuk mengampuni dosa-dosa kita, karena diatas salib Kristus berkata, “Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dia telah minta pengampunan. Kemudian Dia berkata, “Sudah selesai.” Jadi Dia sudah mengampuni dosa-dosa, Dia sudah menebus umat manusia, Dia telah mempersembahkan diriNya sendiri sebagai penebusan bagi semua umat manusia-untuk saya, untuk Anda, dan untuk para pemirsa yang sedang menyaksikan dan mendengarkan, dan semua umat manusia, sebagai penebusan. Dialah yang terpilih dari Allah untuk menjadi penebus umat manusia. Itulah nomor 1.

Nomor 2: Dia telah memulihkan hubungan antara saya dan Allah, yang adalah, Anda tahu, kita telah diusir keluar dari firdaus. Semua umat manusia telah diusir keluar. Dia telah membuka kembali jalannya. Dia telah melakukan pendamaian melalui diriNya; itulah apa yang Alkitab katakan. Apa yang dikatakannya? Dalam 2 Korintus pasal 5, ayat 19. “Allah dalam Kristus mendamaikan dunia dengan diriNya sendiri, tidak memperhitungkan kesalahan mereka.” Mendamaikan dunia dengan diriNya sendiri. Tidak memperhitungkan kesalahan mereka. Berapa banyakkah saya berdosa? Berapa banyakkah setiap orang berdosa? Bahkan kemungkinan para pemirsa mengingat-ingat dosa-dosa dan kejahatan mereka sekarang; perbuatan yang mereka telah perbuat, dan Allah bersedia untuk menghapus itu semua, Dia mau mengampuni, Dia mau memaafkan. Ya, dan bahkan wanita yang kedapatan sedang berjinah, Kristus sudah mengampuninya, dan berkata pada mereka,”Jika ada diantara mu yang tanpa berdosa, silahkan dia yang pertama melempari nya dengan batu. Pergi dan jangan berdosa lagi. Pergilah dengan damai.” Kristus datang untuk menggenapi suatu tujuan yang mulia; yang adalah damai sejahtera kita, penghibur kita, kebahagiaan kita, dan karenanya mengatakan “Allah di dalam Kristus mendamaikan dunia dengan diriNya sendiri, tidak memperhitungkan kesalahan mereka.” Ia menganugerahkan pada kita kasih karuniaNya, yang merupakan dasar-kasih karunia. “Sesuai dengan kasih karuniaNya Ia menyelamatkan kita, melalui penyucian lagi dan pembaharuan oleh Roh Kudus.’ Kasih karunia. Terlebih lagi, Dia menganugerahkan pada kita berkat keselamatan. “Karena kasih karunia kamu telah diselamatkan.” Keselamatan yang manusia cari dengan sangat, keselamatan dari dosa, keselamatan dari kuasa iblis, keselamatan dari kematian yang kekal, keselamatan. Dia sudah menggenapi keselamatan. Dia sudah mengerjakan keselamatan ditengah-tengah negeri, “Seperti Engkau merentangkan tanganMu yang suci diatas kayu salib.” Keselamatan. Salah satu berkat besar juga Ia menganugerahkan pada kita kehidupan kekal, yang telah kita sangkal. Kita dulu layak di neraka yang kekal. Tidak, Dia berkata, “Upah dosa adalah maut, tapi pemberian Allah adalah hidup yang kekal.” Pemberian Allah, hidup kekal. Dia berkata, “Jangan takut, kawanan domba kecil, karena adalah kesukaan Bapamu untuk memberikanmu kerajaan.” “Mari, warisi kerajaan yang telah dipersiapkan bagi mu sejak dunia dijadikan.” Anugerah-anugerah, berkat-berkat, dan jaminan-jaminan. Namun saya bertanya-tanya, apakah orang-orang Muslim, memiliki pernyataan-pernyataan untuk membuktikan berkat-berkat itu dan penebusan? Keajaiban diatas segala keajaiban! Kami temukan hal-hal yang sama dalam buku-buku islam, termasuk Al Qur’an. Apa yang Al Qur’an katakan? Ada seorang nabi lama di dalam Al Bukhari Sahih mengatakan, “Tak seorangpun diantaramu, tidak seorangpun akan masuk ke dalam Firdaus kecuali karena kasih karunia Allah Yang Maha Tinggi.” Lalu kemudian bertanya, “Tidak jugakah Engkau, ya pembawa pesan Allah?” Ia mengatakan, “Bahkan Akupun tidak, kecuali Allah meliputi ku dengan kasih karuniaNya.” Jadi kasih karunia yang meliputi manusia dan membuatnya dapat diampuni. Dan kasih karunia mustahil …

Baiklah, silahkan?

Pembawa Acara : Apa hubungannya antara ini dan itu agar pengertiannya tersampaikan?

Bpk. Zakaria : Tidak ada kasih karunia tanpa penebusan.

Pembawa Acara : Ya.

Bpk. Zakaria : Tidak ada kasih karunia tanpa penebusan, karena kasih karunia tanpa penebusan dosa adalah seperti selembar cek tanpa tanda tangan, tanpa angka, selembar cek yang jelek. Saya memberi Anda selembar cek tapi tidak ada jumlah uangnya. Itu akan membawa saya masuk ke dalam hutang dan tidak ada gunanya untuk saya. Apakah Anda mengerti? Apakah keseimbangan dari pengampunan? Inilah masalahnya; inilah persoalannya. Apakah saya memiliki kasih karunia pada Anda karena Anda mempersembahkan seekor domba sebagai sebuah korban? Tentu saja tidak. Ini hanyalah sebuah lambang. Kristus juga bersyafaat kepada Allah, Bapa bagi kita. Dia mulai membawa kita. Bersyafaat berarti mewakili permasalahan kita. Seorang pendoa syafaat adalah seorang pengacara yang bersyafaat bagi kelemahan-kelemahan kita, dan berkata, “Aku akan menguatkan mereka. Sama seperti seorang ayah memperlakukan anak-anaknya, Dia mulai memperlakukan kita demikian. Dalam Al Qur’an apakah Kristus seorang pendoa syafaat? Ya, tentu saja. Krisrus adalah seorang pendoa syafaat. Pertama-tama …

Pembawa Acara : Baiklah, silahkan yang satu ini. Ini sangat penting.

Bpk. Zakaria : Pertama di Al Qur’an diakui bahwa tidak ada seorang pendoa syafaat kecuali Allah. Dalam Surah 32 mengatakan, “Allah adalah pencipta langit dan bumi. Kalian semua tidak memiliki persyaratan tidak juga pendoa syafaat manapun kecuali Dia.” Tidak ada pendoa syafaat kecuali Dia! Tapi Al-Jalalayn mengomentari ayat ini, “Kecuali Dia berarti yang lain dari Dia! ‘Patron/Syarat’ yaitu, pendoa syafaat. Kalian tidak memiliki syarat tidak seorang yang bersyafaat ‘Patron’ berarti seorang pengacara. Seorang yang bersyafaat adalah seseorang yang membela Anda.” Inilah apa yang Al-Jalalayn katakana. Pendoa syafaat berarti seorang pembela, seorang pengacara. Namun syafaat seperti yang ada dalam keseluruhan Aquran ditujukan kepada Kristus. Bagaimana itu? Dalam Surah 3 “Beginilah malaikat berkata; “Maryam, Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dariNya, namanya Al Masih Isa, Putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). Terpandang

Pembawa Acara : Dapatkah Bapak Pendeta menjelaskan kata terpandang/dihormati? Karena ini sering disalah mengertikan.

Bpk. Zakaria : Mari kita jelaskan “Terpandang/dihormati”. Cukup benar. Anda tahu seperti seseorang datang dari latar belakang seorang Muslim yang tidak ada seorang Muslim yang dapat menerima seorang pendeta menjelaskan Al Qur’an kepada dia. Jadi saya tidak mencoba menklaim saya akan menjelaskan Al Qur’an, tetapi saya akan mengutip komentar-komentar dari cendikiawan Islam pada kata “Terpandang/dihormati” ya? Al-Razi, Al-Zamakhshari, Al-Baydawi, dan Al-Nassafi – empat diantara yang lain- mengatakan demikian. Mereka semua datang pada persetujuan akan satu hal: bahwa menjadi “terpandang/dihormati” di akhirat berarti perantaraan. Seorang perantara.

Pembawa Acara : Dan ini adalah apa yang mereka katakan.

Bpk. Zakaria : Baiklah, saya tidak mereka-reka itu. Saya tidak mereka-rekanya. Saya hanya mengutip pernyataan mereka.

Pembawa Acara : Tolong Bapak menyebutkan lagi nama-nama mereka? Al-Razi …

Bpk. Zakaria : Al-Razi, Al-Zamakhshari, dalam komentar-komentar mereka sendiri. Al-Baidawi, dan Al-nassafi dengan suara bulat pada fakta “Terpandang/dihormati di akhirat” berarti perantaraan. Terpandang/dihormati di dunia dan akhirat. Itulah seorang perantara. Dan Anda tahu, ada nubuatan-nubuatan lama mengenai itu.

Pembawa Acara : Dapatkah Bapak Pendeta menyebutkan mereka juga?

Bpk. Zakaria : Ya. Ada tradisi tentang hari kebangkitan. Mereka semua pergi ke Adam untuk bersyafaat bagi mereka dan dia berkata, “Maaf. Saya tidak bisa bersyafaat. Saya seorang pendusta.” Mereka juga pergi ke Musa untuk bersyafaat bagi mereka, dia mengatakan, “Saya seorang pembunuh; Saya tidak bisa bersyafaat.” Tidakkah itu benar? Sampailah mereka pada Kristus, dan mereka diberitahukan, “Inilah dia yang bersyafaat untuk mu.” Dan Kristus telah bersyafaat untuk mereka.

Pembawa Acara : Apakah ini sebuah konfirmasi tradisional?

Bpk. Zakaria: Sebuah konfirmasi tradisional dari Al-Bukhari Sahih.

Pembawa Acara : Ya.

Bpk. Zakaria : Apakah Anda mengeti? Orang-orang tidak membaca. Orang-orang perlu membaca dan mengerti dan membuat keputusan yang sesuai. Bacalah! Pelajari Firman Allah. Mengertilah. Tidak hanya sekedar membaca. Dan begitu Anda mengerti apa yang Anda cari, buatlah sebuah keputusan. Apa yang saya lakukan sesuai dengan hal-hal yang saya sekarang mengerti? Anda tahu, membawa umat manusia pada kehidupan kekal juga, membawa umat manusia pada kehidupan, yang terdapat dalam Surah yang saya sudah beritahukan pada Anda, Surah 5, ayat 32 “Dan barang siapa membawa satu jiwa hidup kembali bertindak seperti ia membawa semua umat manusia kembali hidup.” Dan Kristus telah membawa umat manusia kembali hidup. “Dan damai sejahtera ada pada Ku dihari Aku dilahirkan, di hari Aku mati, dan pada hari Aku dibangkitkan pada kehidupan.” Jadi Allah berfirman dalam Surah 3, “Allah berfirman: “Isa Aku akan membuat Engkau mati, dan mengangkat Mu kepada Ku.” Dia membangkitkan umat manusia pada kehidupan dengan Dia. Ini adalah ayat yang sangat penting. Saya mau saudara-saudara yang Muslim memikirkan hal ini baik-baik. Bacalah semua komentar-komentar mengenai hal ini, yang terdapat dalam Surah 5 ayat 32. “Kami telah menuliskan kepada bani Israel bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu, orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya, dan siapa saja yang menganugerahkan hidup, bertindak seperti dia menganugerahkan hidup kepada semua umat manusia.” Kami penuh rasa syukur pada Allah yang telah merancangkan rencana penebusan untuk datang mendekat pada kita, menyelamatkan kita, mendamaikan dosa-dosa kita, dan menganugerahkan hidup yang kekal. Tapi kemudian apa yang mengejutkan adalah orang-orang yang tidak menerima inisiatif dari kasih Allah ini.

Pembawa Acara : Baiklah. Sebuah pesan segera, ditujukan pada semua pemirsa.

Bpk. Zakaria : Ya, Amin.

Pembawa Acara : Silahkan.

Bpk. Zakaria : Pemirsa yang saya kasihi, saudara dan saudariku, pesan yang terpenting untuk setiap kita dan masing-masing Anda adalah untuk mengangkat hatimu kepada Allah saat ini juga, sekarang sebelum Anda pergi, saat Anda duduk, berdoa dan katakanlah, “Allah, Engkau yang telah menyediakan sebuah rencana penebusan dosa dan pendamaian. Engkau sudah datang dalam rupa manusia, kudus dan suci, membuat pendamaian bagi kami. Inilah jiwaku, Ya Tuhan, membutuhkan keselamatan dari pada Mu. Ampunilah dosa-dosaku, hapuskanlah pelanggaran-pelanggaranku, lepaskanlah aku dari kebinasaan, dari api neraka. Karena Engkau sudah datang sebagai penebus, bangkitkan aku bersama Mu kepada kehidupan yang baru. Saudara-Saudariku, pecayalah bahwa Allah sedang menanti untuk mendengar Anda berdoa, menanti untuk mendengar suara Anda, untuk menganugerahkan pada Anda kekayaan kasihNya, karena Dia mengasihi setiap kita dan masing-masing dari Anda. Amin.

Pembawa Acara : Pemirsa yang saya kasihi, Saya minta pada Allah untuk menjamah hati Anda, supaya Anda mendekat kepada Kristus yang sudah mati bagi Anda pemirsa terkasih, ini adalah sukacita besar bagi kami untuk menjawab semua pertanyaan Anda. Silahkan surati kami di alamat yang terdapat di layar kaca di akhir episode ini. Silahkan surati kami dan bertanya, dan kami akan menjawab Anda. Jika Anda menginginkan sebuah Alkitab atau buku-buku agama, silahkan surati kami dan kami akan mengirimnya kepada Anda dengan gratis. Terima kasih, sampai jumpa lagi.

No comments:

Post a Comment