Sunday, September 30, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 78

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 78

Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode terbaru dari program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada tamu terhormat kita, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Kita telah menerima banyak surat lewat pos dan internet.
Ini ada sebuah surat dari seorang saudara bernama Mohamed Issa. Ia menulis,
“Dalam nama Allah, Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Doa dan damai bagi sang Rasul, yang terakhir datang.
Saya mengirimkan dua surat ke alamat Anda sebelumnya dan tidak menerima sebuah jawaban. Saya tidak menyangka pengecut seperti Anda untuk…”
Jika ia menulis melalui internet dan melupakan sebuah huruf atau titik di alamat kami, kami tidak akan menerima pesan-pesannya.
Apa komentar Anda? Mohon berikan pendapat Anda mengenai saudara yang mengirim dua surat dan tidak sampai kepada kita.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Percaya saya, jika kita menerima surat-suratnya, mengapa kita menyangkal telah menerimanya dan tidak menjawabnya. Dan yang kedua, ia telah memberkati kita ketika ia berkata bahwa ia tidak menyangka pengecut seperti kita untuk… Kita menerima sebuah berkat karena dalam kotbahNya di Bukit, Isa Al-Masih berkata, “Berbahagialah kamu, apabila karena Aku… difitnah orang.”
Ini fitnahan kepada kita, supaya kita menerima berkat. Oleh karena itulah kita ingin memberkati saudara kita ini juga.

Antoine: Allah memberkatinya.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin.
Allah, memberkatinya dan mengampuni dosanya. Mengampuninya dan menerangi hatinya untuk mengetahui Engkau. Amin. Bapa, ampuni orang-orang yang telah bersalah kepada Engkau lewat program ini. Amin.

Antoine: Amin.
Beberapa media dan penulis yang telah menerima penerangan telah mulai berbicara dengan berani di surat kabar dan majalah, bahkan di internet, mengenai isu di agama Islam dan ketidakcocokannya dengan zaman moderen. Beberapa orang mengatakan ini merupakan reaksi dari program pada Saluran Al Hayat. Apa pendapat Anda? Dapatkah Anda menganalisa ini?

Saturday, September 22, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 77

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 77

Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode baru dari program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Kami juga menyambut tamu kita terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Kami telah menerima banyak surat akhir-akhir ini, dan kami ingin berterima kasih kepada semua pemirsa yang telah membagikan pendapat mereka dengan kita semua, baik yang positif maupun yang negatif. Saya mendorong semua orang untuk menulis kepada kami. Kami menghormati pendapat Anda dan ingin mendengarnya dari Anda.
Ini ada sebuah surat yang panjang, yang kami terima dari internet. Saudara ini berkata,
“Dalam nama Allah, Maha Murah dan Maha Pengampun. Bapak Pendeta Zakaria Botros,
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas program yang indah ini, yang baru-baru saja saya tonton. Yang saya suka mengenai program ini adalah Anda menangani isu-isu dan berdiskusi dengan cara yang beradab, tanpa menggunakan kata-kata yang offensif.”
Apakah Anda mau memberikan komentar?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sangat menyenangkan untuk bertemu dengan seseorang yang berpikiran adil. Sekali lagi, yang kita lakukan disini adalah menunjukkan bahan-bahan dari buku-buku Islam. Kami hanya mengutip, tanpa menggunakan kata-kata offensif dari kami sendiri.
Saya ingin menunda tanggapan atas surat ini sampai ke episode selanjutnya. Saya akan mengevaluasi dan menanggapi isinya nanti. Saya senang dengan orang-orang yang berpikiran logis. Terima kasih kepada pengirim surat ini.

Saturday, September 15, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 76

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 76

Antoine: Selamat datang para pemirsa terhormat, ke episode terbaru dari program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Kami juga menyambut tahu kita terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Hari ini kita menerima surat sepanjang 4 halaman. Saya akan membacakan beberapa baris.
“Bapak Pendeta Zakaria Botros. Damai sejahtera dan kasih bagi Anda. Saya berharap saya tidak melebih-lebihkan ketika saya berkata bahwa walaupun saya senang dengan Anda yang menghabiskan waktu mempelajari krisis-krisis dalam iman orang Muslim, dari penulisnya sampai pengikutnya, saya berkabung karena para pengikut agama tersebut menanggapinya dengan menyangkal kenyataan dan menuntut pembukaan rahasia.”
Mohon berikan pendapat Anda mengenai surat ini.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah surat yang indah dan ia menandatanganinya juga. Ia seorang puitis dan kritikus kesusastraan dan musik. Dimana ia tinggal? Ia dari negara Saudi Arabia.
Saya sangat senang dengan surat-surat seperti itu. Sebenarnya, surat ini membuat saya senang. Ia berkata, “Walaupun saya senang… saya berkabung karena para pengikut agama tersebut menanggapinya dengan menyangkal kenyataan.” Seperti majalah di internet yang menulis sebuah artikel mengenai episode terakhir.
Saya pikir, saya akan menunda pemeriksaan dan evaluasi surat penting ini karena datang dari seorang penulis yang keranjingan. Jika Anda mengijinkan, saya ingin menyediakan satu episode khusus untuk membahasnya dan melihat komentar-komentarnya, baik yang positif maupun negatif.
Terima kasih.

Antoine: Kami berterima kasih kepada teman kita ini, dan kepada semua orang yang telah menulis kepada kami ke alamat yang muncul di layar, di akhir program ini. Kami mendorong Anda untuk terus menulis kepada kami. Pasti kami akan berusaha untuk menjawab surat-surat Anda.
Di episode terakhir, Anda berbicara mengenai Tradisi Rasul dan memberikan contoh-contoh. Apakah Anda ingin menambahkan sesuatu kepada hal-hal yang telah Anda ucapkan?

Saturday, September 8, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 75

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 75

Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Selamat datang juga kepada tamu terhormat kita, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Hari ini, kita menerima sebuah surat yang secara pribadi ditujukan kepada Anda. Ini adalah sebuah salinan dari sebuah artikel di internet. Saya ingin membacakan bagian pertamanya dan minta komentar Anda.
“Saya memohon kelompok intelek Al Azhar untuk mengambil tindakan hukum terhadap Pendeta Zakaria Botros, pendeta dari gereja Brighton, di bawah Katedral Orthodox yang dikepalai oleh Paus Shenouda, untuk gambaran cabul dan memalukan mengenai ritual naik haji di program siaran TV, di saluran penginjilan bernama Al Hayat, di satelit Hotbird, milik EU.”
Apakah Anda ingin memberikan komentar?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya bersyukur kepada Allah karena mereka cukup perhatian untuk memberikan tanggapan. Saya telah melihat artikel ini di internet.
Sebenarnya, artikel ini penuh dengan kecacatan.
Pertama, mereka mengubah isu objektif menjadi pribadi. Penulis ingin menyimpang dari topik yang sedang kita bicarakan ini dan memaksa saya untuk membela diri dari tuduhan pribadi yang disebutkan dalam artikel tersebut.
Saya tidak peduli atas hal pribadi di sini. Saya hidup untuk sebuah tujuan dan sebuah misi, jadi saya tidak peduli apa yang mereka katakan. Ini bukti bahwa mereka menghindari isu ini, serta jawaban yang objektif. Mereka mengangkat isu pribadi dan saya tidak akan tenggelam ke level itu.

Ada seorang rasul yang berkata, “Jika kesalahan datang dari orang yang salah, itu bukan kesalahan.”
Ia menuduh kita telah menyerang dan menyatakan hal-hal yang berasal dari sang Rasul, serta ritual naik haji, dan lain sebagainya. Semua yang kita katakan berasal dari buku-buku. Kita tidak mengemukakan pikiran kita sendiri; semuanya ada di buku-buku mereka.

Thursday, August 30, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 74


Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Selamat datang juga kepada tamu terhormat kita, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih

Antoine: Saya ingin memberitahu Anda sesuatu. Baru-baru ini, sebuah surat kabar Mesir menuduh Anda telah muncul di saluran Israel, AMOS. Apa pendapat Anda mengenai hal ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah saluran bernama AMOS? Baik. Mereka benar-benar melihat saya disitu?

Antoine: Itu yang mereka katakan.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Biarkan mereka mendapatkan gambar saya ada di saluran tersebut dan beritahu saya kapan siarannya terjadi. Apa yang saya katakan? Harus ada bukti nyata untuk membuktikannya. Tuduhan tanpa bukti hanyalah pencemaran; tidak lebih dan tidak kurang. Semoga Allah memberkati mereka, menolong mereka, dan menguatkan mereka.

Antoine: Mungkin mereka keliru dengan Saluran Hayat.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saluran Hayat adalah satu-satunya saluran yang menyiarkan program kita.

Antoine: Terima kasih. Terakhir kali, Anda membicarakan isu seksual yang disebutkan di Hadis. Apakah Anda dapat membuka sebuah arsip baru hari ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tentu saja. Tradisi Rasul penuh dengan arsip-arsip. Sebenarnya, kita terbiasa menghakimi bentuk dosa dari pandangan manusia. Kita mengelompokan dosa: dosa kotor, seperti dosa seksual; dosa karakter, seperti kesombongan; dosa pintar, seperti berbohong dan menipu. Akan tetapi, kita perlu melihat dosa dari pandangan Allah. Dosa adalah dosa!

Antoine: “Bayaran dosa…

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

…adalah kematian.” Siapapun yang terjatuh di salah satu area, bersalah atas semuanya. Kita harus terbiasa melihat dosa dari pandangan Allah.

Di Hadis Rasul ada pengelompokan dosa diantara dosa pintar. Disebuh taqiyya, atau kepura-puraan. Ada banyak Hadis Rasul mengenai kepura-puraan.

Antoine:

Apa arti kata ‘taqiyya’?

Wednesday, August 22, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 73


Antoine: Selamat datang, para pemirsa yang terhormat, kepada episode terbaru dari program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Selamat datang juga kepada tamu kami terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Kami berterima kasih kepada semua teman-teman yang telah menulis banyak surat kepada kami.
Saya ingin membacakan sebuah surat yang kami terima dari Algeria. Saudara kita berkata:
“Saluran Hayat membawakan topik-topik sulit dan menyediakan bukti yang memberikan kesempatan bagi orang untuk mengambil keputusan yang memberikan ketentraman kepada mereka, mengenai agama. Bukti ini merupakan mercu suar dan cahaya penyembuhan yang kuat, untuk menuntun seseorang kepada kebahagiaan di dunia dan di kekekalan nanti.”
Saudara ini memohon sebuah Kitab Suci dalam bahasa Arab juga. Saya rasa Kitab Suci ini sudah dikirimkan kepadanya. Saya berharap ia telah menerimanya dan diberkati olehnya.
Apakah Anda mempunyai komentar?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya senang bahwa ia mengirimkan surat kepada kita, dan bahwa kita saling berkomunikasi. Saya berharap kita dapat memenuhi harapannya dan terus menawarkan hal-hal yang bermanfaat.

Antoine: Amin.
Sebenarnya, beberapa pemirsa menulis kepada kita, mengeluh bahwa program ini merupakan penghinaan terhadap agama Islam. Apa tanggapan Anda terhadap surat-surat ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Seperti yang Anda ketahui, seringkali kita mendapatkan surat-surat seperti ini. Mereka percaya bahwa kita sedang menyerang Islam dan menghinanya, tetapi, pada kenyataannya, kita hanya mengacu kepada hal-hal yang kita baca di buku-buku Islam. Jadi apakah isi dari buku-buku ini merupakan penghinaan terhadap Islam? Jika ya, ini merupakan masalah mereka, bukan saya. Saya hanya membaca. Menurut pendapat saya, membacanya bukan suatu penghinaan; hanya mencari pengetahuan atas isu-isu yang lebih dalam.

Wednesday, August 15, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 72


Antoine: Selamat datang, para pemirsa terkasih, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’, dan selamat datang kepada tamu kita terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Saya ingin berterima kasih kepada semua teman-teman yang telah menulis kepada kita akhir-akhir ini.
Saya ingin membacakan bagian dari sebuah surat yang kita terima dari saudara Fouad dari Sweden.
“Kepada yang terkasih dan terhormat Bapak Pendeta Zakaria Botros. Salam dalam Allah. Salam kasih kepada Anda dan kepada semua yang mengambil bagian dari program Anda yang sangat bermanfaat ini, yang telah menarik perhatian pemirsa dan menjawab semua pertanyaan dengan objektif dan dalam kasih. Semoga Allah memberkati Anda dan memberikan Anda umur yang panjang. Semoga Ia memampukan Anda untuk membukakan kebenaran dengan iman dan bertanggung jawab.
Saya amat sangat senang bahwa Anda telah menjawab surat saya dengan menyambut saya sebagai seorang teman di Saluran Hayat dan terutama program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Saluran ini merupakan saluran yang hebat.
Mohon kirimkan saya buku ‘Sons of Ishmael’ (Anak-anak Ismail).”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kami sangat senang atas surat ini dan berdoa agar Allah memberikan kita kemampuan untuk membukakan kebenaran bagi kebaikan orang-orang. Amin.

Antoine: Terima kasih.
Kita telah membahas beberapa topik yang disebutkan di dalam Hadis. Yang terakhir kita bahas adalah Obat Rasul. Dapatkah Anda membahas topik lainnya hari ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah topik penting yang muncul di pikiran adalah masalah perempuan Muslim di Hadis Rasul.
Di Sahih El Bukhari, ada sebuah bab yang membahas menstruasi. Maafkan saya telah mengucapkan kata-kata ini, tetapi itulah yang tertulis. Hadis 304 berkata, “Menceritakan Abu Said al-Khudri: sekali waktu, rasul Allah pergi ke tempat doa untuk mendoakan perayaan Idul Adha atau Idul Fitri. Ia berpapasan dengan beberapa perempuan dan berkata, ‘O perempuan! Berilah sedekah, karena aku telah melihat bahwa sebagian besar penghuni api neraka adalah engkau (para perempuan)’. Mereka bertanya, ‘Mengapa begitu, O rasul Allah?’ Ia menjawab, ‘Engkau sering mengutuk dan tidak berterima kasih atas suamimu. Aku belum pernah melihat seorangpun yang lebih berkekurangan dalam kepandaian dan agama daripada engkau. Seorang laki-laki yang berakal dan berhati-hati dapat disesatkan oleh beberapa dari kamu.’ Kemudian para perempuan itu bertanya, ‘O rasul Allah, apa kekurangan kepandaian dan agama kami?’ Ia berkata, ‘Bukankah kesaksian seorang perempuan sama dengan setengah kesaksian seorang laki-laki?’ Mereka menjawab dengan jelas. Ia berkata, ‘Inilah kekurangan kepandaiannya.’ Ia berkata, ‘Bukankah benar ketika ia menstruasi, ia tidak berdoa atau berpuasa?’ Mereka menjawab dengan jelas. Ia berkata, ‘Ini kekurangan dalam agama perempuan.’”

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 72


Antoine: Selamat datang, para pemirsa terkasih, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’, dan selamat datang kepada tamu kita terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Saya ingin berterima kasih kepada semua teman-teman yang telah menulis kepada kita akhir-akhir ini.
Saya ingin membacakan bagian dari sebuah surat yang kita terima dari saudara Fouad dari Sweden.
“Kepada yang terkasih dan terhormat Bapak Pendeta Zakaria Botros. Salam dalam Allah. Salam kasih kepada Anda dan kepada semua yang mengambil bagian dari program Anda yang sangat bermanfaat ini, yang telah menarik perhatian pemirsa dan menjawab semua pertanyaan dengan objektif dan dalam kasih. Semoga Allah memberkati Anda dan memberikan Anda umur yang panjang. Semoga Ia memampukan Anda untuk membukakan kebenaran dengan iman dan bertanggung jawab.
Saya amat sangat senang bahwa Anda telah menjawab surat saya dengan menyambut saya sebagai seorang teman di Saluran Hayat dan terutama program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Saluran ini merupakan saluran yang hebat.
Mohon kirimkan saya buku ‘Sons of Ishmael’ (Anak-anak Ismail).”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kami sangat senang atas surat ini dan berdoa agar Allah memberikan kita kemampuan untuk membukakan kebenaran bagi kebaikan orang-orang. Amin.

Antoine: Terima kasih.
Kita telah membahas beberapa topik yang disebutkan di dalam Hadis. Yang terakhir kita bahas adalah Obat Rasul. Dapatkah Anda membahas topik lainnya hari ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah topik penting yang muncul di pikiran adalah masalah perempuan Muslim di Hadis Rasul.
Di Sahih El Bukhari, ada sebuah bab yang membahas menstruasi. Maafkan saya telah mengucapkan kata-kata ini, tetapi itulah yang tertulis. Hadis 304 berkata, “Menceritakan Abu Said al-Khudri: sekali waktu, rasul Allah pergi ke tempat doa untuk mendoakan perayaan Idul Adha atau Idul Fitri. Ia berpapasan dengan beberapa perempuan dan berkata, ‘O perempuan! Berilah sedekah, karena aku telah melihat bahwa sebagian besar penghuni api neraka adalah engkau (para perempuan)’. Mereka bertanya, ‘Mengapa begitu, O rasul Allah?’ Ia menjawab, ‘Engkau sering mengutuk dan tidak berterima kasih atas suamimu. Aku belum pernah melihat seorangpun yang lebih berkekurangan dalam kepandaian dan agama daripada engkau. Seorang laki-laki yang berakal dan berhati-hati dapat disesatkan oleh beberapa dari kamu.’ Kemudian para perempuan itu bertanya, ‘O rasul Allah, apa kekurangan kepandaian dan agama kami?’ Ia berkata, ‘Bukankah kesaksian seorang perempuan sama dengan setengah kesaksian seorang laki-laki?’ Mereka menjawab dengan jelas. Ia berkata, ‘Inilah kekurangan kepandaiannya.’ Ia berkata, ‘Bukankah benar ketika ia menstruasi, ia tidak berdoa atau berpuasa?’ Mereka menjawab dengan jelas. Ia berkata, ‘Ini kekurangan dalam agama perempuan.’”

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 72


Antoine: Selamat datang, para pemirsa terkasih, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’, dan selamat datang kepada tamu kita terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Saya ingin berterima kasih kepada semua teman-teman yang telah menulis kepada kita akhir-akhir ini.
Saya ingin membacakan bagian dari sebuah surat yang kita terima dari saudara Fouad dari Sweden.
“Kepada yang terkasih dan terhormat Bapak Pendeta Zakaria Botros. Salam dalam Allah. Salam kasih kepada Anda dan kepada semua yang mengambil bagian dari program Anda yang sangat bermanfaat ini, yang telah menarik perhatian pemirsa dan menjawab semua pertanyaan dengan objektif dan dalam kasih. Semoga Allah memberkati Anda dan memberikan Anda umur yang panjang. Semoga Ia memampukan Anda untuk membukakan kebenaran dengan iman dan bertanggung jawab.
Saya amat sangat senang bahwa Anda telah menjawab surat saya dengan menyambut saya sebagai seorang teman di Saluran Hayat dan terutama program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Saluran ini merupakan saluran yang hebat.
Mohon kirimkan saya buku ‘Sons of Ishmael’ (Anak-anak Ismail).”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kami sangat senang atas surat ini dan berdoa agar Allah memberikan kita kemampuan untuk membukakan kebenaran bagi kebaikan orang-orang. Amin.

Antoine: Terima kasih.
Kita telah membahas beberapa topik yang disebutkan di dalam Hadis. Yang terakhir kita bahas adalah Obat Rasul. Dapatkah Anda membahas topik lainnya hari ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah topik penting yang muncul di pikiran adalah masalah perempuan Muslim di Hadis Rasul.
Di Sahih El Bukhari, ada sebuah bab yang membahas menstruasi. Maafkan saya telah mengucapkan kata-kata ini, tetapi itulah yang tertulis. Hadis 304 berkata, “Menceritakan Abu Said al-Khudri: sekali waktu, rasul Allah pergi ke tempat doa untuk mendoakan perayaan Idul Adha atau Idul Fitri. Ia berpapasan dengan beberapa perempuan dan berkata, ‘O perempuan! Berilah sedekah, karena aku telah melihat bahwa sebagian besar penghuni api neraka adalah engkau (para perempuan)’. Mereka bertanya, ‘Mengapa begitu, O rasul Allah?’ Ia menjawab, ‘Engkau sering mengutuk dan tidak berterima kasih atas suamimu. Aku belum pernah melihat seorangpun yang lebih berkekurangan dalam kepandaian dan agama daripada engkau. Seorang laki-laki yang berakal dan berhati-hati dapat disesatkan oleh beberapa dari kamu.’ Kemudian para perempuan itu bertanya, ‘O rasul Allah, apa kekurangan kepandaian dan agama kami?’ Ia berkata, ‘Bukankah kesaksian seorang perempuan sama dengan setengah kesaksian seorang laki-laki?’ Mereka menjawab dengan jelas. Ia berkata, ‘Inilah kekurangan kepandaiannya.’ Ia berkata, ‘Bukankah benar ketika ia menstruasi, ia tidak berdoa atau berpuasa?’ Mereka menjawab dengan jelas. Ia berkata, ‘Ini kekurangan dalam agama perempuan.’”

Wednesday, August 8, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 71


Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode baru dari program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’, dan selamat datang kepada tamu kita yang terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Kami berterima kasih kepada semua teman-teman yang telah mengirimkan surat kepada kami. Saya ingin membacakan sebuah surat yang kita terima melalui internet.
“Kepada Bapak Pendeta Zakaria, semua hormat dan cinta kasih bagi Anda.
Saya sangat frustasi dan kondisi rohani saya sangat buruk. Ayah saya meninggal dunia tanggal 27 Desember 2004 yang lalu, dan sejak itu saya telah terpisah dari Allah. Saya mempunyai pikiran-pikiran negatif, walaupun saya seorang Nasrani. Dulunya saya mempunyai hubungan yang baik dengan Allah, tetapi setelah saya menikah, rohani saya menjadi hanya hangat-hangat kuku, karena banyak alasan.”
Dapatkah Anda memberikan penghiburan dan dorongan kepada saudari kita ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. Terima kasih untuk surat Anda. Kami berdoa bagi Anda dan memohon Allah agar menghibur ruh Anda.
Di surat Anda, Anda menyebutkan tiga kekecewaan yang telah Anda alami. Yang pertama karena tidak mempunyai anak, yang kedua mengenai kehamilan yang terakhir dan Anda mengalami keguguran, dan yang ketiga adalah kematian ayah Anda.
Berhati-hatilah! Jika Anda sendirian, Anda akan menjadi sangat sedih dan tidak dapat melawan percobaan. Lihatlah pada Isa Al-Masih. ‘Imanuel’, yang berarti ‘Allah beserta kita’.
Semoga Isa Al-Masih menopang dan menguatkan Anda. Ambil kekuatan dariNya dan percaya bahwa Ia akan menolong Anda. Mereka yang meninggalkan dunia ini pergi ke kekekalan di surga dan ini membawa ketenangan bagi hati.
Semoga Allah memberkati hidup Anda dan menjaga Anda.

Wednesday, August 1, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 70


Antoine: Selamat datang, para pemirsa kami yang terhormat, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’, dan selamat datang juga kepada tamu kita terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mengirimkan begitu banyak surat kepada kami.
Hari ini kami menerima sebuah surat melalui internet, dari saudara George.
“Pak Pendeta, terima kasih atas program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Saya berharap semua orang menonton program yang bagus ini. Semoga Allah membantu Anda dan mensukseskan semua perjalanan Anda, dan membuat program Anda lebih lama sehingga Anda dapat menjawab semua pertanyaan pemirsa.”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin. Semuanya dapat dicapai melalui doa. Terima kasih banyak.

Antoine: Terima kasih, saudara George.
Ada sebuah surat lainnya dari saudara kita di Mesir:
“Pak Pendeta Zakaria Botros, Saya baru melihat beberapa episode dari program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’ yang indah ini, dan saya sangat menyukainya. Semoga Allah memberikan Anda kesuksesan dan membantu tim produksi agar melakukan pekerjaan yang hebat. Anda mengajukan beberapa pertanyaan kepada para ahli hukum Islam, apakah Anda dapat membagikan jawaban yang Anda terima kepada kami?
Saya mempunyai permintaan. Dapatkah Anda mengirimkan buku ‘Sons of Ishmael’ (Anak-anak Ismail) kepada saya, karena saya membutuhkannya?”

Wednesday, July 25, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 69


Antoine: Selamat datang, para pemirsa yang terhormat, di episode baru program “Pertanyaan Mengenai Iman”, dan selamat datang tamu kami terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Saya ingin berterima kasih kepada teman-teman kita yang telah menuliskan banyak surat-surat kepada kami.
Disini ada sebuah surat yang panjang, yang ditujukan kepada Anda, Pak Pendeta. Saya akan membacakan sebagian dan mendengar komentar Anda.
“Pendeta Zakaria Botros, Pak, argumentasi Anda sangat lemah dan siapapun yang tidak berpendidikan penuh dapat menyangkalnya. Jika Allah mengijinkan saya untuk bersama dengan Anda. Saya akan membingungkan dan mengecewakan Anda.
Al Qur’an, Pak, telah diberikan oleh Allah dalam bahasa Arab, jadi Anda harus mempelajarinya sebelum Anda berbicara.”
Silahkan berkomentar.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya sangat senang bahwa orang-orang merasa mereka dapat berkorespondensi dengan kita dan menyatakan pendapat mereka dengan bebas dan saya senang dengan keberanian orang ini.
Saya menyambut Anda dan saya sangat senang dengan Anda.
Anda berkata bahwa argumentasi-argumentasi saya sangat lemah dan siapapun yang tidak berpendidikan penuh dapat menyangkalnya dan bahwa Al Qur’an dalam bahasa Arab dan saya harus belajar sebelum saya berbicara.
Bagaimana dengan Anda, sang pengkritik? Bukankah Anda harus belajar sebelum Anda berbicara? Jangan marah kepada saya! Lihat apa yang Anda tulis. ‘Pak, argumentasi Anda sangat lemah dan siapapun yang tidak berpentitikan penuh…’ ‘Pentitikan’ telah salah dieja, temanku. Seharusnya dieja dengan ‘d’, bukan ‘t’. Bukankah ini bahasa Arab? Bukankah ini bahasa Arab Anda? Atau Anda tidak membaca Al Qur’an dalam bahasa Arab? Jadi, ini ‘pendidikan’, bukan ‘pentitikan’! Ini nomor satu.

Wednesday, July 18, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 68

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 68

Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode baru dari program “Pertanyaan Mengenai Iman”, dan selamat datang kepada tamu terhormat Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Terima kasih kepada teman-teman kami yang telah mengirimkan banyak surat kepada kami. Banyak yang meminta Kitab Suci gratis. Kami menerima sebuah surat dari Mesir. Saudara kita berkata: “Secara kebetulan, saya menonton sebuah episode dari program Anda yang menarik ini, sangat jelas dan objektif. Anda mendapatkan rasa hormat kami. Di akhir episode, Anda menawarkan Kitab Suci gratis. Salam.”
Kami berharap, saudara, Anda telah menerima Kitab Suci yang kami kirimkan dan Anda menikmati membacanya. Kami percaya Kitab Suci tersebut akan membawa berkat bagi Anda dan keluarga Anda.
Ada sebuah surat lagi dari seorang saudari di Inggris.
“Salam, saudara terkasih. Mohon kirimkan kepada saya sebuah Kitab Suci dalam bahasa Arab.”
Kami berharap Anda sudah menerima sebuah Kitab Suci yang kami kirimkan dan Anda menikmati buku tersebut. Kami percaya Kitab Suci tersebut akan membawa berkat bagi Anda dan keluarga Anda.
Kami juga menerima sebuah surat dari seorang saudara di Algeria. Ia tinggal di bagian selatan dan menulis dalam bahasa Perancis.

“Salam. Dengan senang hati saya menghubungi program Anda di saluran televisi Anda, untuk memohon agar Anda dapat mengirimkan sebuah Kitab Suci dalam bahasa Perancis kepada saya.”
Saudara ini menyalami kami dan berkata bahwa ia senang menghubungi kami, dan sangat menghargai pemberian Kitab Suci dalam bahasa Perancis.
“Terimalah ucapan harapan terbaik di tahun baru 2005.”
Ia juga mengharapkan tahun baru 2005 yang penuh berkat kepada kami.
Semoga Allah memberkati Anda. Saudara kita ini benar-benar mengerti bahasa Arab.
“Berkat untuk semua pemirsa di program kami dalam bahasa Perancis.”
Jika saudara-saudara kita di Afrika Utara ingin menulis dalam bahasa Perancis, kita dapat menterjemahkan surat-suratnya dan mengirimkan buku-buku kepada Anda, terutama Kitab Suci, dalam bahasa Arab maupun bahasa Perancis. Juga ada dalam bahasa Barbaric.
Dapatkah kita melanjutkan diskusi kita di sesi terakhir? Kita sedang mendiskusikan pencatatan Hadis dan masalah mengenai penuturnya, dan kita mengakhiri sesi tersebut dengan Abu Huraira. Dapatkan Anda menjelaskan kepada para pemirsa siapakah Abu Huraira?

Wednesday, July 11, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 67

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 67

Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, di episode baru program “Pertanyaan Mengenai Iman” dan selamat datang kepada tamu kehormatan kita, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.

Antoine: Terima kasih kepada teman-teman yang telah menulis kepada kami akhir-akhir ini. Kami menerima banyak surat dan hari ini kami akan membacakan 2 surat yang kami terima melalui internet.
Yang satu ini dari saudara Ussama di Siria. Ia menulis:
“Saya telah melihat program Anda dan menyukai apa yang Anda telah katakan. Tolong beritahu bagaimana hidup saya dapat menjadi lebih baik karena saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.”
Ini sebuah pesan yang indah. Nasehat apa yang Anda tawarkan bagi saudara ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya berterima kasih kepadanya atas surat indah ini dan kita berdoa agar Allah akan membantunya. Pertanyaan ‘Apa yang harus saya lakukan?’ diulang berkali-kali di Kitab Suci.
Apa yang harus saya lakukan agar diselamatkan? Apa yang harus saya lakukan?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah bertobat dari masa lalu. Ia menyesali masa lalunya. Hal kedua adalah datang kepada Isa Al-Masih dan percaya bahwa darahNya adalah cara Allah menawarkan keselamatan. Saat ia menerima Isa Al-Masih dalam hidupnya, dosa-dosanya akan dihapuskan dan ia akan diberi hidup baru. Jadi berdoalah bersama saya, saudara Ussama.
“Allah, aku datang dengan pertobatan kepadaMu, menyesali masa laluku. Allah, aku ingin Engkau masuk ke dalam hidupku dan membersihkan semua dosaku. Aku berterima kasih karena Engkau mendengar doaku dan menjawab permohonanku. Terima kasih. Amin.”

Antoine: Amin.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dengan ini, ia akan mempelajari Kitab Suci dan maju serta Allah akan menuntun langkahnya.

Antoine: Seperti yang Rasul Pa’ul katakan: “Barangsiapa ada di dalam Al-Masih, ia adalah ciptaan baru. Perkara-perkara yang lama sudah berlalu, dan semuanya telah menjadi baru.”
Kami berharap untuk mendengar dari saudara ini mengenai perubahan dalam hidupnya dan bahwa ia telah menjadi manusia baru dan menuju ke kehidupan yang penuh berkat.

Wednesday, July 4, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 66

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 66

Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, di episode baru dari program “Pertanyaan Mengenai Iman”. Kami juga menyambut tamu kehormatan, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Salam kepada Anda.

Antoine: Hari ini kita dengan senang hati akan membacakan 2 surat. Kami mengundang Anda untuk terus menulis kepada kami karena hal ini memberikan dorongan bagi kami. Kami menerima sebuah surat dari Yerusalem. Saudara kita berkata:
“Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan. Saat saya membaca cerita mengenai Lot dan anak-anak perempuannya di Kitab Suci, saya menemukan bahwa cerita tersebut bertentangan dengan pengajaran sekolah Al-Aqsa, dan ajaran dari guru-guru agama Islam.”
Saya tidak dapat membacakan seluruh suratnya karena cukup panjang, tetapi kemudian ia berkata:
“Saya tidak menemukan pernyataan mengenai Ka’bah di Kitab Suci, walaupun Kitab Suci itu amat sangat tua. Dan saya tidak menemukan apapun di Kitab Injil mengenai batu hitam sakral yang ada diatas Ka’bah.”
Apa pendapat Anda mengenai surat ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tentu saja hal-hal tersebut tidak ada di Kitab Suci. Hal yang baik dimana sang penulis membaca dan menelitinya sendiri. Saya berharap melalui penelitian dan pemahaman, seseorang akan menemukan kebenaran.

Antoine: Amin.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin.

Antoine: Kami menerima sebuah surat lainnya dari Jerman. Saya akan membacakan sebagian saja.
“Bapak Pendeta Zakaria Botros yang terhormat. Salam!”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tolong buang bagian yang terhormat. Gelar yang terlalu tinggi. Saya hanya Pendeta Zakaria. Silahkan dilanjutkan.

Antoine: “Allah yang ditinggikan berkata, ‘Jangan ada paksaan dalam agama, dan seterusnya’. Ketiga agama semuanya percaya kepada Allah dengan caranya masing-masing. Setiap agama percaya bahwa mereka benar dan yang lainnya salah. Allah-lah yang akan menghakimi mereka di hari penghakiman dan diberkatilah ia yang menang.”
Pak, pertanyaan saya adalah, ‘Apa yang mau Anda buktikan kepada para pemirsa saat Anda mengkritik Al Qur’an dan Islam?’ Ketika Anda membaca bagian-bagian dari Al Qur’an …ijinkan saya memberitahu Anda bahwa walaupun kadang-kadang Anda salah membacanya, para pemirsa dan pendengar tahu bahwa ini adalah perkataan Allah.”
Ia mengutip beberapa ayat, kemudian berkata: