Tuesday, August 23, 2011

Islam dan Haneef dan Perbandingannya (Ep 60)

Islam dan Haneef dan Perbandingannya

Mohamed: Selamat datang, para pemirsa terkasih, di episode program “Pertanyaan Mengenai Iman”, dan sekali lagi kita kedatangan tamu kehormatan, Bapak Pendeta Zakaria Botros.  Selamat datang kembali Pak.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak.

Mohamed: Kita telah menerima banyak surat.  Kita akan membacakan yang satu ini.  Kita menerimanya dari saudara Maged, ia berkata:  “Kepada teman-teman di program Al Hayat, saya mengirimkan salam hangat kepada Anda, dengan harapan bahwa surat saya menemukan Anda semua dalam keadaan sehat dan baik, dan bahwa Allah akan memimpin semua langkah Anda, dan memberkati Anda, dan memberkati pekerjaan Anda.  Saya menonton episode sebelumnya dari program Anda, dan sangat mengagumi gaya yang sederhana dan jelas, serta luasnya kasih yang tersembunyi di dalamnya.  Hal ini benar-benar telah membuat saya berpikir dalam-dalam, dan oleh karenanya saya mempunyai sebuah permintaan kepada Anda; yaitu untuk memberikan saya sebuah klarifikasi atau kejelasan, jika memungkinkan, begitu juga beberapa buku sederhana seperti penjelasan Bapak Pendeta, karena ia benar-benar mempunyai sebuah gaya yang langsung membuka hati, sehingga dapat mencapai pikiran dengan cara penjelasan yang menyeluruh bagi kita semua.”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin!  Amin!  Amin!  Semoga Allah memberkatinya!

Mohamed: “…Hormat kami, dengan hormat.”  Terima kasih Saudara Maged.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Semoga Allah memberkatinya, dan meninggikannya!

Mohamed: Mari kita lanjutkan diskusi kita mengenai apakah…  Pertanyaannya adalah… “Apakah tercatat bahwa ayah Muhammad disebut Abd Allah.  Apakah nama Allah diketahui di Semenanjung Arab sebelum Muhammad?”

Wednesday, August 17, 2011

Allah dan Dewa Bulan (Ep 59)

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 59
Allah dan Dewa Bulan

Mohamed: Para pemirsa terkasih, selamat datang di episode baru dari program, “Pertanyaan Mengenai Iman”, dan sekali lagi kita kedatangan tamu kehormatan, Bapak Pendeta Zakaria Botros.  Selamat datang Pak.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak.

Mohamed: Sahabatku terkasih, saya ingin membuka episode ini dengan perkataan dari Isa Junjungan Yang Ilahi:  “Berbelas kasihanlah seperti Bapa juga berbelas kasihan.  Jangan menghakimi dan kamu tidak akan dihakimi.  Jangan mengutuk, dan kamu tidak akan dikutuk.  Ampuni dan kamu akan diampuni.  Memberi dan akan diberikan kepadamu; perhitungan yang baik, ditekan kebawah, dikocok, dan kelimpahan akan turun dari dadamu.  Karena dengan ukuran yang kamu pakai, itu juga yang akan diukurkan kepadamu.”  Kita telah menerima banyak surat.  Kita akan membacakan surat ini dengan Anda, datang dari Algeria.  Penulisnya berkata “Dalam nama Allah Maha Kasih, Maha Pengampun, damai beserta Anda, berkat Alah dan kasihNya.  Bapak Pendeta Zakaria Botros terhormat, saya mendapat impresi dari penjelasan Anda, bahwa Anda mengajukan undangan terbuka kepada para Muslim untuk mengetahui dan berpikir dan tidak lari dari pengertian ayat-ayat Al Qur’an, seperti Anda katakan bahwa para Muslim takut untuk menemukan kebenaran dan mungkin merupakan kesesatan.  Akan tetapi, saya ingin mengingatkan Anda, juga mengingatkan diri saya sendiri, bahwa kebijaksanaanlah yang dicari oleh orang percaya, dan saya tidak bermasalah untuk mengakui kebenaran dan menarik diri dari kesalahan, saat pikiran saya diterangi oleh terang kebenaran.  Dan saya bertanya kepada Anda untuk menerima tantangan ini, sama seperti saya telah menerimanya.  Apa yang telah saya kumpulkan dari Anda adalah bahwa isi dari Al Qur’an sesuai dengan pengajaran benar di Nasrani mengenai Isa, damai besertaNya.  Dan bahwa Allah, dalam pandangan Anda, adalah satu Allah, bukan tiga, seperti yang banyak orang pikir mengenai ajaran Isa, dan bahwa kata ’anak’ bukan berarti anak secara biologi, tetapi lebih kepada banyak arti lainnya, itu adalah salah satu hal yang saya pelajari dari Anda dan saya mendapatkan manfaatnya, dalam beberapa hal.  Bapak yang terhormat, apakah tidak pernah muncul di pikiran Anda, bagaimana seorang yang tidak berpendidikan ini mendapatkan seluruh pengetahuan tersebut, 14 abad yang lalu?  Lebih dari itu, bagaimana ia dapat tahu bahwa tumbuhan mempunyai pasangan – jantan dan betina – ayat 3 dari Surat ke 13 (Ar Ra’d):  “Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan.”  Konsep penebusan...  Menurut pengertian saya, penebusan membutuhkan seseorang untuk menyerahkan hatinya kepada Isa dan dibasuh oleh darahNya, agar diampuni dan menerima kehidupan kekal.  Pak, umpamanya seseorang memegang Anda dan mencungkil mata Anda, memotong tangan dan kaki Anda dan menentang Anda, dan mengakui di depan Anda bahwa ia telah menyerahkan hatinya kepada Isa dan telah dibasuh oleh darahNya…

Friday, August 12, 2011

Sumber dari Al Qur’an (Kepercayaan penyembahan berhala masa sebelum Islam) (Ep 58)

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 58
Sumber dari Al Qur’an (Kepercayaan penyembahan berhala masa sebelum Islam)
(bagian 2)

Mohamed: Para pemirsa yang terkasih, sekali lagi selamat datang di program, “Pertanyaan Mengenai Iman”.  Dan bersama kita saat ini, tamu kehormatan Bapak Pendeta Zakaria Botros.  Selamat datang Pak.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak.

Mohamed: Para pemirsa terkasih, kita telah menyebutkan beberapa hal di episode sebelumnya yang mungkin menyakiti atau mengagetkan kuping kita.  Dan dalam episode ini, kita akan menyebutkan hal-hal lainnya; dan kita akan membacakan surat-surat dari para pemirsa.  Surat ini datang dari saudara Magdy.  Didalamnya ia berkata:  “Kepada mereka yang mengasihi Allah dan melayani perkataanNya dengan setia, saya menulis kepada Anda dan saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa sebelumnya saya berpikir bahwa saya mengenal Allah, tetapi kemudian saya mulai melihat pekerjaan hebat di program Al Hayat, sebuah program yang mengutamakan… Permisi, saya temukan bahwa saya hanya memberikan pujian dengan mulut saja, tetapi dalam hati saya, realitasnya, jauh dari Dia.  Tetapi saya mulai seperti seorang anak yang memulai hidup baru, seperti seorang saudara berkata dalam pekerjaan rohaninya, dan maksud saya program ini, “Aku dan rumah-Ku”.  Saya mengaku dihadapan Tuhan bahwa saya seorang pendosa dan saya bersyukur kepadaNya bahwa ia telah menyiapkan kondisi dan memungkinkan saya melihat pekerjaan rohani yang telah saya mulai tanpa memandang umur saya yang sudah tua.”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terpujilah nama Allah.

Mohamed: Dan kita juga mendapat sebuah surat lainnya, dari saudara Ahmed, yang berkata:  “Dalam nama Allah yang Murah hati dan Maha Pengampun, damai menyertai Anda dan kemurahan hati Allah dan berkatNya.  Pendeta Zakaria Botros yang terhormat, saya sangat senang dengan Anda dan dengan program ini, amat sangat.”

Tuesday, August 9, 2011

Sumber dari Al Qur’an (Kepercayaan penyembahan berhala masa sebelum Islam) (Ep 57)

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 57
Sumber dari Al’Al Qur’an (Kepercayaan penyembahan berhala masa sebelum Islam)
(bagian 1)

Mohamed: Selamat datang para pemirsa terkasih, di program kami, ”Pertanyaan Mengenai Iman”.  Dan sekali lagi, bersama dengan kita adalah tamu kehormatan Bapak Pendeta Zakaria Botros.  Selamat datang.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak.

Mohamed: Saat ini kita telah menerima banyak surat, dan saya akan membacakan 3 buah surat untuk Anda.  Pertama, seorang saudara yang bertanya:  ”Dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, satu Allah, Amin.” – Nama saudara ini adalah Ghazwa –  ”Damai Isa menyertai Anda.  Ia bertanya mengenai episode-episode kita, ia katakan bahwa episode-episode itu sudah berhenti dan bertanya-tanya jika akan ada episode lainnya.  Jawabannya, saudaraku, adalah ya, ada masih banyak episode lainnya.  Ada banyak episode dan kita akan terus.  Satu lagi, dari saudara Mustafa.  Ia berkata, ”Dalam nama Allah yang Maha Agung, Maha Pengampun.  Bapak Pendeta Zakaria Botros, saya punya beberapa perbedaan dengan Anda dalam beberapa hal, sebagai seorang Muslim, tetapi saya tidak keberatan menonton Anda untuk memberikan kesempatan kepada pikiran saya untuk berpikir.”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin.

Mohamed: ”Dan seperti yang Anda katakan, semuanya adalah tentang kehidupan kekal.”

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sangat tepat.

Friday, August 5, 2011

Sumber dari Al Qur’an (Zoroastrianisme Iran) (Ep 56)

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 56
Sumber dari Al Qur’an (Zoroastrianisme Iran)


Mohamed: Selamat berjumpa para pemirsa terkasih, di program kami “Pertanyaan Mengenai Iman”.  Kita kedatangan tamu kehormatan, Bapak Pendeta Zakaria Botros.  Selamat datang Pak Pendeta.


Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.


Mohamed: Kita telah menerima banyak surat, dan kali ini, saya telah memilih surat dari Dr. Mohamed, dimana ia berkata ”Dalam nama Allah yang Maha Pengampun, penuh belas kasihan, kepada yang dipanggil Botros Zakaria.”  Ada 8 atau 9 poin.  ”Pertama, permainan bodoh yang Anda mainkan bersama-sama dengan pembawa acara yang memainkan peran sebagai boneka dan Anda panggil dia dengan nama mahluk terhormat.  Tidak ada orang yang dapat Anda bodohi.  Yang kedua, diskusi mengenai masalah spekulatif yang dalam, terutama mengenai agama, seharusnya tidak dilaksanakan secara monolog, dimana Anda menanyakan dan menjawabnya sendiri.  Ketiga, saya tidak tahu mengapa Anda membebani diri Anda sendiri dengan menyesatkan orang lain dengan hal-hal yang salah, bukankah kesalahan Anda sendiri sudah cukup?  Keempat, Anda mempersalahkan orang-orang Barat bahwa mereka tidak dapat menjawab karena mereka tidak mengetahui bahasa Arab.  Apakah Anda merasa Anda mengerti?  Kelima, Al Qur’an telah menentang seluruh dunia, dan masih sampai sekarang, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menghasilkan hal yang serupa dengannya… dan seterusnya.  Kemudian saya menantang Anda untuk menerbitkan surat saya ini atau bagian darinya kepada para pemirsa.”  Sudah menjadi kebiasaan saya untuk tidak bereaksi, tapi bertindak.  Jangan dipengaruhi, tapi untuk memulai tindakan.  Sebenarnya, Dr. Mohamed, perkataan-perkataan Anda didorong oleh emosi, dan topik-topik yang dibahas dalam program ini semuanya didukung oleh fakta-fakta yang dipublikasikan oleh buku-buku referensi Islam, bukan dari buku-buku non-Islam lainnya, jadi seharusnya ini cukup.  Selain itu, biarkan saya menyebutkan sebuah ayat yang kita pegang dalam hidup kita.  Yang mengatakan, ”Tidak ada mahluk yang bersembunyi atau tersembunyi dari pengelihatanNya tetapi semuanya telanjang dan terbuka bagi mataNya, kepadaNya kita harus menjelaskan.”  Kita memberikan penjelasan kepada Sang Pencipta, bukan kepada Anda atau kepada manusia.  Silahkan, lanjutkan.