Antoine: Selamat datang, para pemirsa yang terhormat, di episode baru program “Pertanyaan Mengenai Iman”, dan selamat datang tamu kami terhormat, Bapak Pendeta Zakaria Botros.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih.
Antoine: Saya ingin berterima kasih kepada teman-teman kita yang telah menuliskan banyak surat-surat kepada kami.
Disini ada sebuah surat yang panjang, yang ditujukan kepada Anda, Pak Pendeta. Saya akan membacakan sebagian dan mendengar komentar Anda.
“Pendeta Zakaria Botros, Pak, argumentasi Anda sangat lemah dan siapapun yang tidak berpendidikan penuh dapat menyangkalnya. Jika Allah mengijinkan saya untuk bersama dengan Anda. Saya akan membingungkan dan mengecewakan Anda.
Al Qur’an, Pak, telah diberikan oleh Allah dalam bahasa Arab, jadi Anda harus mempelajarinya sebelum Anda berbicara.”
Silahkan berkomentar.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya sangat senang bahwa orang-orang merasa mereka dapat berkorespondensi dengan kita dan menyatakan pendapat mereka dengan bebas dan saya senang dengan keberanian orang ini.
Saya menyambut Anda dan saya sangat senang dengan Anda.
Anda berkata bahwa argumentasi-argumentasi saya sangat lemah dan siapapun yang tidak berpendidikan penuh dapat menyangkalnya dan bahwa Al Qur’an dalam bahasa Arab dan saya harus belajar sebelum saya berbicara.
Bagaimana dengan Anda, sang pengkritik? Bukankah Anda harus belajar sebelum Anda berbicara? Jangan marah kepada saya! Lihat apa yang Anda tulis. ‘Pak, argumentasi Anda sangat lemah dan siapapun yang tidak berpentitikan penuh…’ ‘Pentitikan’ telah salah dieja, temanku. Seharusnya dieja dengan ‘d’, bukan ‘t’. Bukankah ini bahasa Arab? Bukankah ini bahasa Arab Anda? Atau Anda tidak membaca Al Qur’an dalam bahasa Arab? Jadi, ini ‘pendidikan’, bukan ‘pentitikan’! Ini nomor satu.