Thursday, March 3, 2011

Keberatan terhadap Perang dalam Kekristenan dan Perang dalam Islam (Ep 35)

Muhammad: selamat datang, penonton yang terkasih, dalam episode baru acara kami,”pertanyaan-pertanyaan tentang iman”, dan disini hadir tamu terhormat kita bapak pendeta Zakaria Boutros. Anda disambut disini.

Bpk. Zakaria : terima kasih

Muhammad: firman Tuhan dalam Alkitab menasihati kita, berkata:” " Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!." Kami memiliki pertanyaan baru pada episode ini. Banyak orang berkata ada kontradiksi dalam Alkitab, yaitu Injil, dan terlebih antara perjanjian baru dan perjanjian lama. Meskipun Tuhan pada perjanjian lama mengizinkan perang, mengambil barang rampasan, poligami, dan juga banyak hal lain, saya ingin bertanya secara spesifik mengenai perang. Karena terlihat sangat berbeda antara perjanjian lama dan perjanjian baru. Bagaimana jawaban anda tentang ini?



Bpk. Zakaria : perjanjian lama berbeda dengan perjanjian baru dalam satu aspek yang sangat penting. Jika anda tidak dapat memahami aspek ini, anda tidak bisa mengerti semuanya, semua akan terlihat samar. Yaitu, perjanjian lama adalah perjanjian dari hukum, atau apa saja yang legal, dimana perjanjian baru adalah perjanjian akan karunia dan berkat. Alkitab berkata,” sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa," hukum berarti “syariah”, diberikan melalui Musa,” “tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.” Jadi kemudian, perjanjian lama adalah perjanjian dari hukum dan perintah. Tidak ada anugerah. Lalu mengapa tidak ada anugerah? Karena umat manusia masih dalam tahapan kebencian, dan masih hidup dalam dosa dan masih ada kebencian. Dan Tuhan menyiapkan jalan untuk kedatangan Yesus, sehingga Dia dapat memenuhi perdamaian, penebusan umat manusia dan memberikan anugerah. Dan oleh karena, seluruh perintah dalam perjanjian lama bertentangan dengan natur manusia. Dan untuk alasan ini Yesus berkata, “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu…”, sampai akhir dari ayat ini. Tetapi pada saat karunia datang, anugerah menutupi semuanya. Jadi dibawah perjanjian lama, natur manusia adalah melakukan keinginan daging, belum diubahkan kepada natur yang baru, karena tidak ada karunia yang menjadikan perubahan ini. Itulah mengapa ,mereka diizinkan untuk berperang. Tapi perhatikan sesuatu yang sangat penting. Perang-perang dalam perjanjian lama tidak pernah untuk tujuan penyebaran agama. Karena Yudaisme adalah agama yang eksklusif; dia bukan agama yang disebarkan dan menarik orang lain. Mereka menyebut diri mereka anak dari yakub, suku Israel. Jadi tidak ada perang untuk menyebarkan agama dengan pedang, tetapi hanya tujuan untuk melindungi diri mereka untuk melawan musuh. Dan itulah mengapa, perang pada saat itu memiliki kondisi yang istimewa. Sehingga seseorang tidak dapat mengambil perjanjian lama sebagai justifikasi untuk pembentukan atau penyebaran agama baru melalui perang, karena dalam kasus agama lain, perang adalah untuk penyebaran agama, menyebarkan agama dan juga kolonialisme, untuk menduduki tanah dan bangsa lain.

Muhammad: jadi maksud anda perang-perang ini untuk tujuan pertahanan diri?

Bpk. Zakaria : ya untuk mempertahankan diri sendiri. Tidak lebih tidak kurang. Mereka tidak bermaksud untuk menyebarkan agama atau menduduki bangsa lain. Ini maksud semuanya. Sebagaimana pada perjanjian baru, itu adalah perjanjian dari anugerah. Tuhan telah menjelma dalam natur manusia, memberikan damai dan bahkan kasih kepada musuh-musuh. Kita tidak dipeintahkan untuk melawan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kita harus melawan kejahatan dengan kebaikan, karena hati yang dipenuhi kasih akan mengasihi orang lain. Dan kita tidak memikirkan soal penghapusan atau kontradiksi antara perjanjian lama dan perjanjian baru. Kami menyebutnya sebagai penggenapan, sebagaimana Kristus berkata:” Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. “ jadi perang, sebagaimana dalam perjanjian lama, dan dalam artinya, pemahaman, dan implikasinya. Dan damai dalam perjanjian baru, karena kita berada di bawah perjanjian dari anugerah. Dan siapapun yang tidak menerima anugerah ini sangatlah berkekurangan. Dia tak dapat mengerti, dan dia tidak bisa mengerti apapun juga. Dan meskipun Nabi dalam Islam berkata,” bimbing kami pada jalan yang lurus, jalan mereka yang Engkau kasihi, yang dengannya Engkau tidak murka, atau yang tidak sesat!” amin.” “kasihi” disini adalah kata-kata yang semata-mata tanpa efektifitas dan semangat. Jadi manusia lama tetap ada disana, dengan keinginan dagingnya, dan tidak menikmati karunia dari Roh.

Muhammad: saya berpikir, siapa”mereka yang Engkau kasihi”?

Bpk. Zakaria : “mereka yang Engkau kasihi,” berarti mereka yang menerima kasih atau karunia dari Tuhan. Dan kita tahu Kristus berkata, maksud saya Alkitab mengatakan, tentang Kristus:” Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, “ juga,” sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. “ jadi siapakah orang yang dikaruniai dan dikasihi, selain orang Kristen?

Muhammad: ada juga pertanyaan yang lain. Mereka mengatakan bahwa Kristus berkata: “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”, dan Dia mengatakan pada rasulnya untuk membeli pedang, sedangkan kami lihat anda sangat berkeberatan pada pedang di dalam Islam. Jadi apa yang anda katakan tentang hal ini?

Bpk. Zakaria : yah, jika anda mengambil kata, “pedang” secara literal, tentu saja, itu yang berkeberatan maksudkan disini. Tetapi sayangnya, guru-guru bahasa arab masih saja tidak dapat membedakan kata-kata yang harus diambil secara literal, dan kata-kata yang harus diartikan secara metafora atau simbolik. Jadi kata,”pedang” disini, berarti pedang siksaan, bukan pedang dari pembantaian. “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Itu berarti orang akan menyerang engkau dengan pedang, bukan berarti engkau akan menyerang orang dengan pedang.

Muhammad; maksud anda ini simbol dari penderitaan?

Bpk. Zakaria : ya, tentu saja, pedang dari penyiksaan. Anda akan diterima karena pedang. Yesus berkata:” “bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. “setiap orang yang membunuh kamu. dan lagi,”di dalam dunia engkau akan mendapatkan kesengsaraan; “apakah itu benar? Jadi, ini adalah pedang dari pedang penderitaan yang datang melawan kami, bukan pedang penyebaran agama, atau bahkan mempertahankan agama. Jika sebaliknya, kami akan menemukan Yesus Kristus seorang yang suka perang, melatih rasul-rasulnya untuk berperang. Kami tidak pernah melihat yang demikian. Anda mengerti maksud saya? Jadi pedang adalah pedang dari penderitaan, tetapi kata “pedang” dalam arti spiritual, dapat juga berarti Firman Tuhan. Ya benar.” Dan “dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah;” karena sebagai pedang itu sangat tajam, Firman Tuhan memisahkan antara benar dan salah. Ini adalah pedang yang sangat kuat. Jadi ini adalah tentang pedang. Tuhan Yesus tidak pernah…tentang apa…anda sebutkan sesuatu yang lain, dalam bagian lain pertanyaan ini. menyuruh mereka untuk membeli pedang. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”, yah, kita katakan pedang ini adalah pedang penderitaan. Bagian lain dari pertanyaan, bagaimana Yesus datang dalam damai dan kasih lalu membawa pedang? Yah, kami menyebutnya pedang penderitaan, jadi biarkanlah kita tinggalkan dulu ini sementara. Apa pertanyaan sisanya?

Muhammad: oh ya, bagian kedua dari pertanyaan ini adalah menyuruh rasul-rasulnya untuk membeli pedang.

Bpk. Zakaria : dia katakan, OK, “belilah pedang”, dan benar itu yang dikatakan pada-Nya,” "Tuhan, ini dua pedang." Dan Dia katakan,”sudah cukup.” Tetapi pada saat mereka datang ke taman dan pasukan datang untuk menangkap Kristus, Petrus menghunus pedangnya untuk melindungi Kristus, dan menyerang seseorang yang merupakan pelayan dari imam, tetapi karena dia tidak terlatih sebagai pemegang pedang, dia tidak begitu tahu banyak tentang itu. Anda tahu, dia berniat untuk memenggal kepalanya, atau untuk memecahkan kepalanya. Tetapi yang dia lakukan dengan tanganya yang gemetar itu adalah memotong telinganya. Tetapi Tuhan Yesus Kristus datang dan berkata apa yang kau lakukan? Apa yang telah kau perbuat?” Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya”. Dia mengambil telinga orang tersebut dan menyambungnya kembali, sebuah mujizat. Jadi dia berkata kepada mereka, belilah pedang sehingga Aku bisa mengajarkan ajaran praktis ini; bahwa pedang harus tetap ada dalam sarungnya selamanya, tidak pernah digunakan dibawah keadaan kritis ataupun tidak kritis. Jadi Kristus mau mengajarkan mereka sebuah pengajaran, sebuah iliustrasi dan konsep jangan pernah tergantung dari pedang. Anda lihat? “ Aku dalam kondisi terjepit dan engkau menggunakan pedang, tetapi Aku memerintahkanmu untuk tidak menggunakan itu dan Aku melarangmu untuk menggunakannya. Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya.” Kekristenan adalah agama yang damai; dia menyarungkan pedang dalam kasih dan meraih semua orang dengan cinta yang kudus.

Muhammad: jadi mengapa anda keberatan dengan pedang dalam Islam?

Bpk. Zakaria : karena pedang dalam Islam bertujuan untuk membunuh, pedang dalam Islam berguna untuk membunuh. Saya serius dengan ini, penulis biografi Muhammad, dan sejarawan mengatakan sejumlah perang, perampasan, penaklukkan dan ekpedisi yang dilakukan sepanjang hidup Muhammad sebanyak 84, penaklukkan, perampasan, ekspedisi dan perang. 84 ini adalah pada saat dia di Medina saja, pada saaat dia tinggal di medina. Ini sekitar 10 tahun. 84 perampasan dan pertarungan.

Muhammad; apa tujuan dari perampasan tersebut? Saya hanya mengira apa alasan dari perampasan dan peperangan tersebut. Apa itu? Alasan dari perampasan tersebut.

Bpk. Zakaria : yang pertama ekspansi wilayah, penyebaran pengaruh dari sang nabi. Karena tujuan dia adalah untuk membuat suatu Negara. Jadi ini dilakukan untuk memenuhi tujuan tersebut. Lalu datanglah perampasan dan hasil rampasan, tahanan perang, dan wanita tawanan.

Muhammad; saya hampir mendengar anda berkata bahwa Islam disebarkan oleh pedang.

Bpk. Zakaria : ini adalah yang ensiklopedia Islam katakan.” Jihad”, atau perang, adalah untuk tujuan menyebarkan agama dengan pedang.” Ensiklopedia Islam. Ini pasti benar. Tetapi Kekristenan disebarkan dengan cinta kasih.

Muhammad: masih ada pertanyaan lain.” Bagaimana anda katakan Kekristenan melarang perang, meskipun banyak sejarah menuliskan tentang perang salib Kekristenan, yang menyapu Negara-negara Arab?”

Bpk. Zakaria : sayangnya, mereka menggunakan alasan perang salib terhadap kami dimana perang salib diatas namakan oleh Kristus. Walaupun, faktanya, ini tidak ada kaitannya dengan Kristus. Tetapi orang tertentu menggunakan salib sebagai slogan, mereka mengambil keuntungan dari motivasi religius orang pada saat itu, untuk melibatkan mereka sebagai pasukan. Namun, Hal ini tepat seperti apa yang nabi Muhammad lakukan. Dia menggunakan motivasi religius dengan tujuan untuk membentuk suatu kerajaan. Tetapi orang tersebut tidak ada kaitannya dengan Kekristenan. Mengapa demikian? Pada saat anda menghakimi Kekristenan, anda seharusnya tidak menghakiminya melalui kelakuan beberapa orang. Hakimilah Kekristenan dari Injilnya. Dari pondasinya, ini adalah hukum. Dapatkah anda menemukan disini di dalam Alkitab sesuatu yang menyuruh orang untuk membentuk angkatan perang, seseorang untuk berperang, pertikaian atau perjuangan, atau apapun namanya, ataupun bentuknya?

Muhammad: maksud anda tidak ada sedikitpun, sedikitpun tidak ada di dalam Alkitab yang berbicara tentang membentuk satuan perang, atau angkatan perang, atau apapun seperti itu?

Bpk. Zakaria : sama sekali tidak. Sama sekali tidak? Kekristenan adalah agama kedamaian. Kami dianiaya tapi kami diberkati, kami dikutuk, dan kami diberkati lagi. Orang salah memahaminya dengan kelemahan. Padahal sebaliknya, kami memaafkan pada posisi yang kuat, bukan kelemahan. Ini adalah kekuatan dari pengendalian diri, karena kami memberikan segalanya kepada Tuhan, dan Dia turut bekerja dalamnya. Dia berurusan dengan itu.” Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. “ jangan membalasakan dendammu sendiri,” Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Perang salib tidak ada kaitannya dengan prinsip dasar Kekristenan.

Muhammad: akhir-akhir ini, kami mendengar orang berkata tentang sejarah yang berulang, dan kami melihat api peperangan menyapu Negara-negara Arab, dan hal ini terdapat di dalam perang Iraq. Bagaimana pendapat anda?

Bpk. Zakaria : hal ini telah menjadi rumor, terutama di duni Arab dengan tujuan untuk membakar perasaan terhadap Amerika Serikat. Tetapi Amerika tidak bertindak atas nama agama. Ini adalah perang, dan apapun yang mereka lakukan adalah sesuatu yang mereka sebut demokrasi, bukan agama. Pada saat George Bush berbicara pertama kali tentang perang di Afghanistan, dia menggunakan kata yang memiliki konotasi tertentu dalam Bahasa Inggris, dalam bahasa inggris, tetapi itu berbeda dari arti teknis dari kata yang sama yang kita gunakan di timur. Dan apakah kata itu?

Crusade. Dia katakan Crusade. Kata ini berarti , untuk kita adalah perang salib. Tetapi jika kita melihat dalam kamus bahasa inggris, anda akan temukan itu berarti “ usaha perluasan”. Ini tidak ada hubungannya dengan salib. Usaha perluasan yang berkaitan dengan salib dinamakan dengan perang salib. Usaha perluasan yang diangkat dalam nama salib. Jadi nama diambil dan disebarkan sebagai Usaha perluasan(crusade), bukan salib. Jadi nama diambil dan disebarkan sebagai Crusade, bukan salib(cross). Tapi sebagaimana Bush menggunakan kata dalam kajian sehari-hari, yaitu,”sebuah usaha yang keras”, timur tengah bereaksi dan mengambil makna nya sebagai perang salib, yang mana memaksa Bush untuk mengklarifikasi dirinya sendiri dan bukan inilah yang dia maksudkan. Dia bahkan meminta maaf untuk istilah yang dia gunakan:kata “Crusade”.

Muhammad: lalu bagaimana anda menjustifikasi perang saat ini? Maksud saya perang yang dilakukan saat ini, yang kita pikir akan berakhir, namun mereka tetap berlangsung. Maksud saya, perang di Irlandia, krena itu dilakukan oleh Kristen melawan Kristen

Bpk. Zakaria : ini memang benar. Apa yang saya ingin katakan disini, saya ada dalam posisi religius. Benar. Saya tidak memiliki kaitan dengan politik. Jadi tindakan AS di Timur dan dunia Arab adalah murni kegiatan politik. Saya tidak akan ikut campur dengan itu atau menganalisanya. Benar. Dan bukanlah bagian saya untuk memperlihatkan penyebab, motif atau alasan-alasan, karena itu di luar bidang religius. Benar. Saya juga anggota kependetaan, jadi saya hanya tertarik dalam hal-hal religius. Tentang apa yang Bush lakukan di Iraq, Afghanistan, dan kesiapannya untuk melakukan hal yang sama di Negara Arab, tidak ada hubungannya sama sekali dengan saya, karena itu tidak ada hubungannya dengan agama sama sekali. Dan yang sama berlaku untuk kejadian di Irlandia, antara Katolik dan Protestan, jadi sekarang ada partai politik yang menyebut diri mereka Katolik, dan yang lain Protestan. Jad ini adalah partai politik yang mengambil agama sebagai alasan, tetapi agama tidak ada hubungannya dengan mereka. Karena jika anda ingin menghakimi sebuah agama, anda harus menghakiminya melalui Kitab Sucinya. Sekarang, tunjukkan pada saya jika ada partai politik dalam Alkitab, atau perang politik dalam Alkitab. Anda tidak akan menemukan satupun. Alkitab adalah pesan spiritual untuk keselamatan jiwa, bagaimana jiwa dapat diselamatkan sehingga itu mungkin dapat hidup dan menjadi berkelimpahan. “ menerima akhir dari imanmu- keselamatan jiwamu.” Jadi untuk tujuan ini lah Alkitab, tapi jika partai politik ingin menyebut mereka Protestan, atau Katolik, mereka bebas untuk melakukannya.

Muhammad: dan tujuan inilah yang anda bicarakan. Tentu saja. Sangat yakin. Keselamatan jiwa-jiwa. Ada pertanyaa terakhir, yang berkaitan denga poligami. Dalam kekristenan? Pada perjanjian lama, mereka melakukan poligami. Yah. Dan pada perjanjian baru, hal ini dilarang. Cukup benar. Tampak tidak sesuai. Ya, sepertinya ada ketidaksesuaian.

Bpk. Zakaria : ya, pengelihatan yang dangkal selalu menggambarkan konsep yang salah ini, tetapi pengelihatan yang mendalam akan langsung menjelaskan segala sesuatu. Oleh karena itu ada peribahasa, yang saya percaya benar tetapi tidak sering saya gunakan, karena orang menyalah artikan saya dan mereka berkata,” dia mengejek kami.” Apakah peribahasa ini? Dikatakan:” orang yang setengah mengerti lebih bahaya dibandingkan mereka yang dungu…” orang yang setengah mengerti lebih bahaya dibandingkan mereka yang dungu.” Sekarang, sebagai contoh, misalkan anda memiliki komputer dan komputer anda rusak. Dan ada seseorang duduk dengan anda di dalam rumah dan berkata kepadamu,” saya tahu tentang komputer”, dan apa yang dia ketahui tentang komputer ternyata hanya sebatas menggunakannya sebagai mesin ketik. Jadi dia mengambil obeng dan mulai membongkar komputermu, dengan tujuan untuk memperbaikinya. Dia berkata,” saya tahu tentang komputer.” Jadi apa yang dia lakukan kepada komputer tersebut? Dia semakin merusaknya, dan terjadilah itu. Dia menghancurkannya. Dan sekarang kita sampai kepada mereka yang setengah mengerti tentang Alkitab; mereka yang setengah terpelajar akan Alkitab dan agama. Mereka mengambil kata-kata tertentu dan mengatakan terdapat ketidaksesuaian disini.

Muhammad: yah, seorang non-kristen akan mengambil apa yang terlihat. Itulah mengapa ia tidak memiliki hak untuk menuduh. Betul sekali. Anda tidak bisa menghakimi karena tampak luar. Itulah mengapa kami bertanya soal ini, dengan tujuan untuk tahu lebih lagi. Ya, anda telah belajar. Baiklah,silahkan.

Bpk. Zakaria : jadi kita telah sampaikan bahwa perjanjian lama adalah perjanjian dari hukum, bukan dari anugerah. Maksud saya bahwa natur kemanusiaan belum diubahkan, belum dibaharui dan belum menerima anugerah dari Tuhan dengan tujuan untuk hidup dalam standar yang jelas. Jadi Yesus Kristus berkata,” Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu.” Karena kekerasan hati. Tetapi kasih karunia melembutkan hati. Anugerah meninggikan roh.

Muhammad: apakah itu ayat yang disebutkan Kristus?

Bpk. Zakaria : yah, Kristus mengatakannya. Anugerah melembutkan hati dan meninggikan roh. Ini memuaskan manusia dalam Tuhan, dan :” Orang yang kenyang menginjak-injak madu.” Kepuasan spiritual. Oleh karena itu, sejak permulaan Yesus berkata:” Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi hari ini ada hukum kesempurnaan “ biarlah setiap laki-laki memiliki istrinya sendiri, dan tiap perempuan memiliki suaminya sendiri.” Dan “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah." Maksud anda wanita yang telah diceraikan? Atau bahkan yang tidak diceraikan. Dia laki-laki melakukan perzinahan. Dan mengapa demikian? Karena dia masih menikah dengan yang pertama. Benar. Jadi jika seseorang menikah dengan wanita lain, dia melakukan perzinahan menurut istri pertamanya. Apa anda ikuti? Jadi disini, seseorang harus menyadari….tapi ngomong-ngomong, sesuatu datang pada pikiran saya, anda bertanya tentang perkataan Yesus: "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.“ ini juga hal yang menimbulkan banyak pertanyaan.

Muhammad: ini adalah pertanyaan sebelumnya. Mari kita selesaikan yang satu ini. Apa anda telah selesai dengan yang satu ini? Perceraian dan pernikahan.

Bpk. Zakaria: sebagaimana kepada wanita dan perceraian dan pernikahan. Dalam perjanjian baru, karena kekerasan hati, perceraian diizinkan. Tetapi pada perjanjian baru, ini adalah perjanjian dari anugerah, ini adalah waktu kesempurnaan dan kepuasan dalam Tuhan, jadi pernikahan dibatasi kepada satu istri.

Muhammad: sangat baik. OK. Sekarang kembali kepada topik tentang pedang. Pedang…apakah anda mau membuat komentar lain?

Bpk. Zakaria : ya, ada sesuatu tentang pedang, dan saya tidak berbicara tentang perang dengan lainnya. Tidak. “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.“ orang pasti bertanya tentang ini. Beberapa orang bertanya kepada kami tentang ini. Apakah Yesus datang untuk memisahkan keluarga? Bagaimana pikiran anda?

Muhammad: OK jadi apa yang anda maksudkan dengan, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Apakah dia datang untuk memisahkan keluarga?

Bpk. Zakaria : cukup benar. Dan ini adalah pertanyaan yang lupa saya jawab. Silahkan. Saya mengingat sebuah surah dalam Qur’an yang disebut Al Taghabon. Surah 64 “At Tagabun.” Ayat 14. saya lihat anda memiliki salinan Qur’an disamping anda, tetapi “tidak untuk disentuh, kecuali oleh yang suci”. Tak dapat disentuh kecuali oleh yang suci? Ini yang tertulis di halaman depannya. Boleh saya bertanya? Ya silahkan. Maukah anda menjadi pembela? Hanya yang suci yang boleh menyentuhnya. Benar? Apakah anda berbicara soal menyentuh kertas atau kata-kata yang terkandung didalamnya? Yah, Firman Tuhan adalah pantas diperlakukan demikian. Jika ini adalah prinsipnya, mengapa pemerintah Islam mendorong kita untuk mengingat Qur’an di sepanjang jenjang pendidikan? Kita bahkan duduk dan diuji didalamnya. Dan kita memegang kertas dimana ayat-ayat Qur’an tertulis dan kita mengingat ayat-ayat Qur’an. Oh, banyak sekali ayat Qur’an yang telah aku ingat. Kol howa Allaho ahad Allaho Al samad lam yaled wa lam yulad wa lam yakon laho kofwan ahad” saya tahu semua itu. Di sekolah? Ya di sekolah. Lalu mengapa, mereka tidak memberitahukan kita,” jangan membaca Qur’an karena itu suci dan kamu tidak boleh mengingatnya.” Jadi lalu aku mengingat kata-kata yang terdapat di dalamnya tetapi aku tidak boleh menyentuh kertas dari salinannya? Yang kedua, bagaimana manusia dapat disucikan, dalam pemikiran Islam? Sepertinya melalui wudu. Ya, untuk membersihkan dirimu. Dengan apa? Dengan air. Dengan air, benar. Untuk disucikan. Apakah air menyucikan hati, atau hanya diluarnya saja? Yah itu membersihkan luarnya. Hanya luarnya saja, dan dalamnya tetap sekotor sebelumnya. Ini bukanlah penyucian. Penyucian harus ke dalam. Benar? Penyucian dalam kekristenan,sebagaimana kita tahu, itu dilakukan dalam 2 faktor: darah dari Yesus Kristus anak-Nya, membersihkan kita dari semua dosa. Dan Roh Kudus membersihkan hati nurani kita, dari dosa dan dari tindakan dosa. Jadi ini bukan hanya soal kertas.ini bukanlah soal kertasnya, ini adalah tentang firman diatas kertas. Jadi jika anda membiarkan saya mengingat seluruh ayat dari Qur’an dan membawa mereka kepada hatiku, lalu mengapa anda tidak mengatakan kepada saya hanya yang disucikan boleh menyentuhnya? Jadi biarkan saya…mengapa saya mengatakan demikian? Saya berkata demikian agar saudaraku, para pemirsa, tidak memiliki batu sandungan, karena itu bukanlah mengenai menyentuh. Anda tahu, Qur’an dijual dimana-mana. Apakah mereka melarang seseorang untuk membeli itu? Tidak. Saya memiliki banyak salinannya. Jadi, surah 64 (At Tagabun) ayat 14:” Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antar isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka: Kata yang sama. musuh orang ialah? orang-orang seisi rumahnya, dan ini adalah pasanganmu dan anak-anakmu,” jadi waspadalah terhadap mereka! Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jadi” engkau yang percaya, beberapa dari pasanganmu dan anak-anakmu mungkin adalah musuhmu sendiri,” lalu apa yang dia katakan disini:” hartamu dan anak-anakmu adalah hanylah cobaana, [berarti mengujimu]. Dan disisi Allah-lah pahala yang besar “, sebuah ujian. Musuhmu sendiri. Jadi itu adalah benar. Pada saat seseorang meninggalkan …ya silahkan…terima kasih. Pada saat seseorang meninggalkan jalan yang dia jalani, dan mengikut Kristus, semua orang mau membunuhnya. Dan ini adalah pedang, pedang penganiayaan.

Muhammad: jadi maksud anda ada kesamaan disini. Hal yang sama dalam injil telah disebutkan dalam Qur’an. Ya, maksud saya mereka seharusnya tidak berkeberatan akan itu. Ya, benar. Yang mulia, kami berterima kasih untuk waktu anda dan kami akan menemui anda lain waktu, semoga Tuhan berkehendak.

Penonton yang terkasih, sekali lagi doa kita dan permohonan kita kepada Tuhan semoga Dia dimuliakan, yaitu melalui program ini Dia mau membuka hati dan pikiran dan mencerahkan, karena Kristus berkata:” Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Pusat dari manusia adalah hatinya, dan Tuhan berkata kepada kita:” Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku" ini adalah yang dinginkan Tuhan, bahwa seluruh manusia diselamatkan dan datang pada pengetahuan akan kebenaran"semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." terima kasih, para penonton yang terkasih karena telah mengizinkan kami untuk mengunjungi anda di rumahmu. Pada layar anda akan muncul alamat dan website untuk seluruh pertanyaan anda. Dan jika anda ingin mendapatkan salinan dari Alkitab, silahkan hubungi kami dan kami akan senang sekali mengirimkan anda salinan gratis. Terima kasih. Semoga Tuhan melindungimu.sampai jumpa lagi.

No comments:

Post a Comment