Thursday, August 30, 2012

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 74


Antoine: Selamat datang, para pemirsa terhormat, ke episode baru program ‘Pertanyaan Mengenai Iman’. Selamat datang juga kepada tamu terhormat kita, Bapak Pendeta Zakaria Botros.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih

Antoine: Saya ingin memberitahu Anda sesuatu. Baru-baru ini, sebuah surat kabar Mesir menuduh Anda telah muncul di saluran Israel, AMOS. Apa pendapat Anda mengenai hal ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah saluran bernama AMOS? Baik. Mereka benar-benar melihat saya disitu?

Antoine: Itu yang mereka katakan.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Biarkan mereka mendapatkan gambar saya ada di saluran tersebut dan beritahu saya kapan siarannya terjadi. Apa yang saya katakan? Harus ada bukti nyata untuk membuktikannya. Tuduhan tanpa bukti hanyalah pencemaran; tidak lebih dan tidak kurang. Semoga Allah memberkati mereka, menolong mereka, dan menguatkan mereka.

Antoine: Mungkin mereka keliru dengan Saluran Hayat.

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saluran Hayat adalah satu-satunya saluran yang menyiarkan program kita.

Antoine: Terima kasih. Terakhir kali, Anda membicarakan isu seksual yang disebutkan di Hadis. Apakah Anda dapat membuka sebuah arsip baru hari ini?

Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tentu saja. Tradisi Rasul penuh dengan arsip-arsip. Sebenarnya, kita terbiasa menghakimi bentuk dosa dari pandangan manusia. Kita mengelompokan dosa: dosa kotor, seperti dosa seksual; dosa karakter, seperti kesombongan; dosa pintar, seperti berbohong dan menipu. Akan tetapi, kita perlu melihat dosa dari pandangan Allah. Dosa adalah dosa!

Antoine: “Bayaran dosa…

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

…adalah kematian.” Siapapun yang terjatuh di salah satu area, bersalah atas semuanya. Kita harus terbiasa melihat dosa dari pandangan Allah.

Di Hadis Rasul ada pengelompokan dosa diantara dosa pintar. Disebuh taqiyya, atau kepura-puraan. Ada banyak Hadis Rasul mengenai kepura-puraan.

Antoine:

Apa arti kata ‘taqiyya’?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Taqiyya awalnya disebutkan di Al Qur’an in Surat ke 3 (Ali ‘Imran), ayat 28, yang mengatakan: “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.”

‘kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka’ artinya Anda seharusnya tidak berserah kepada siapapun kecuali Anda melakukannya dengan pura-pura

Ibn Kathir memberikan komentar akan hal ini, dengan mengatakan: “Taqiyya adalah saat Anda takut, di beberapa hal atau waktu, penguasa jahat, jadi Anda diperkenankan untuk menunjukkan persahabatan di permukaan. Tetapi jangan pernah di dalam hati.”

Bukhari berkata, dengan wewenang dari Abi Darda’, bahwa ia berkata, “Kita dapat tersenyum dihadapan muka orang yang kita kutuk dalam hati.”

Ketika memberikan komentar mengenai taqiyya, Tabari berkata: “Jika seseorang dipaksa untuk mengatakan suatu ketidaktaatan kepada Allah, biarkan ia mengatakannya dari ketakutannya.”

Jadi jika Anda takut, Anda dapat berbicara dengan ketidaktaatan kepada Allah – taqiyya.

Antoine:

Apakah ini taqiyya? Ini serupa dengan sebuah kata yang berarti takut akan Allah, jadi mengapa kata itu dapat berarti takut akan manusia?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Saya rasa, secara umum artinya takut, tetapi ada takut akan Allah dan takut akan manusia.

Dalam hal ini, pengertiannya adalah berbohong karena takut akan manusia diperbolehkan. Dan bentuk berbohong lainnya juga diperbolehkan di Hadis Rasul Islam.

Di Sahih El Bukhari, Hadis 2495, dikatakan: “Menuturkan Um Kulthum bint Uqba, bahwa ia mendengar rasul Allah berkata, ‘Ia yang membawa perdamaian diantara orang-orang dengan mengarang informasi baik atau mengatakan hal-hal yang baik, bukan seorang pembohong.’”

Jika ia mendamaikan orang-orang dan berbohong untuk mendamaikan mereka, ia tidak dianggap sebagai seorang pembohong.

Antoine:

Ia melakukan hal yang baik jika ia dapat membuat mereka mencium satu sama lain dan berdamai. Bagaimana jika mereka tidak menyukainya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ini sebuah contoh. Jika seseorang mengutuk orang lainnya, ia memberitahu kepadanya bahwa ia memujinya dan ia senang kepadanya, sehingga mereka berdamai.

Antoine:

Apakah ada bentuk berbohong yang lain?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, ada bermacam-macam.

Di buku ‘Sharh El Bari ala Sahih El Bukhari’, Hadis 2495, yang kita sebutkan, dikatakan: “Menuturkan Ya’koub Ibn Saad, dengan wewenang dari ayahnya, berkata, ‘Aku belum pernah mendengar sang Rasul mengecualikan orang dari berkata jujur, kecuali di tiga kasus; ketika di pertempuran, ketika seseorang berbicara kepada istrinya, dan ketika mendamaikan orang.’”

Sang Rasul memperbolehkan berbohong di ketiga kasus ini. Contohnya, jika seorang perempuan bertanya kepada suaminya kemana ia telah pergi, ia tidak perlu mengatakan hal yang sebenarnya kepada istrinya. Ia dapat berkata ia bersama dengan seorang teman. Ini bukan sebuah kebohongan. Jika ia mengatakan hal yang tidak benar kepada istrinya, itu bukan berbohong, inilah yang Hadis katakan. Ini mengerikan!

Antoine:

Jadi apakah artinya ketika seseorang sedang berperang, ia boleh berbohong dan menipu musuh?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya. Kasus yang ketiga di peperangan, begitu juga antara seorang laki-laki dan istrinya, serta saat mendamaikan orang.

Ada sebuah buku dalam Hadis berjudul ‘Peperangan adalah Penipuan’.

Di Sahih El Bukhari, buku 56, bab 157, Hadis 3030, dikatakan: “Menuturkan Jabir bin ‘Abdullah, sang Rasul berkata, ‘Peperangan adalah penipuan.’”

Ibn Hajar Al Asqalani memberikan komentar atas Hadis ini di buku ‘Fath al-Bari’. Ia berkata, “Peperangan adalah kelicikan dan penipuan. Penipuan adalah menyatakan sesuatu dan menutupinya dengan hal yang berbeda.”

Jadi, dalam peperangan diperbolehkan untuk menipu dan berbohong!

Antoine:

Apakah ada hal yang serupa di Kitab Suci?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Mengenai berbohong? Tidak, tentu tidak!

Isa Al-Masih berkata, “hendaklah kamu katakan ‘ya’ jika ya, dan ‘tidak’ jika memang tidak. Selebihnya dari itu berasal dari si jahat.” Ini ada di Kitab Injil Matius, pasal 5, ayat 37.

Di surat kepada jamaah di Kolose pasal 3, ayat 9, dikatakan, “Janganlah berbohong seorang terhadap yang lain.” Jangan berbohong!

Di Kitab Wahyu pasal 21, ayat 8, ada sesuatu yang amat sangat serius. Dikatakan, “semua pembohong…” Apapun kebohongannya, tidak bersalah atau tidak, tidak ada perbedaan. “Semua pembohong, mereka semua akan dimasukkan ke dalam lautan api dan belerang yang menyala-nyala.”

Antoine:

Berbohong adalah dosa.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Dosa, tanpa keragu-raguan.

Antoine:

Apakah anda punya catatan untuk suara lainnya, Hadis-Hadis yang dipercaya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya. Ada sebuah catatan yang sangat penting yang ingin kita diskusikan. Mengenai nasib kekekalan. Hidup kekekalan – kehidupan setelah kematian.

Di Sahih El Bukhari, buku Penguburan, ada sebuah bab mengenai penyiksaan kubur dan mencari perlindungan dari penyiksaan kubur.

Di Sunan Abu-Dawood, buku Tradisi mengenai kuburan dan penyiksaan kubur, Hadis 4127, dikatakan, “Menuturkan Al Bara’ Ibn Azib: Kami pergi dengan rasul Allah ke pemakaman seorang laki-laki Ansar. Ketika kami sampai di kuburan, rasul Allah duduk dan kami duduk disekitarnya, dengan penuh perhatian, seolah-olah ada burung duduk diatas kepala kami. Ia mempunyai sebatang tongkat di tangannya, yang ia gunakan untuk menggambar di tanah. Kemudian ia mengangkat kepalanya dan berkata, 2 atau 3 kali, ‘Carilah perlindungan dalam Allah dari penyiksaan kubur.’ Kemudian ia berkata, ‘Dua malaikat datang kepada orang mati dan mendudukannya. Mereka bertanya kepadanya, ‘Siapakah Allah-mu?’ dan ia menjawab, ‘Allah-ku adalah Allah.’ Mereka bertanya, ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab, ‘Agamaku adalah Islam.’ Kemudian mereka bertanya, ‘Siapakah orang yang dikirimkan diantara kamu?’ Ia menjawab, ‘Ia adalah rasul Allah.’ Kemudian mereka bertanya kepadanya, ‘Siapa yang memberitahu kamu?’ Ia menjawab, ‘Aku membaca buku Allah dan mempercayainya.’ Kemudian sebuah suara dari surga terdengar, mengatakan, ‘Hambaku telah mengatakan kebenaran, jadi tebarkan baginya perlengkapan surgawi, buka pintu ke surga baginya dan kenakan pakaian surgawi.’ Kemudian ia diliputi dengan wangi-wangian surgawi dan bentangannya sejauh mata dapat melihat.”

Antoine:

Ini terjadi kepada orang-orang percaya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, ini akan terjadi ketika orang percaya yang meninggal dunia.

Antoine:

Bagaimana dengan orang-orang tidak percaya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Seorang tidak percaya disebut kafir.

Di ‘Fath al-Bari’, Asqalani menyebutkan Hadis yang sama mengatakan: “Orang-orang tidak percaya dibangkitkan dan 2 malaikat datang kepada. Mereka mendudukannya dan bertanya kepadanya, ‘Siapakah Allah-mu?’ Ia menjawab, ‘Aah! Aah! Aku tidak tahu.’ Mereka bertanya kepadanya, ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab, ‘Aah! Aah! Aku tidak tahu.’ Mereka bertanya kepadanya, ‘Siapakah orang yang dikirimkan diantara kamu?’ Ia berkata, ‘Aah! Aah! Aku tidak tahu.’ Kemudian sebuah suara dari surga berteriak, ‘Ia telah berbohong, tebarkan baginya tempat di neraka, kenakan pakaian neraka dan buka pintu baginya ke neraka supaya ia mendapat panas dan racunnya.’ Kuburannya menutup diatasnya, menghimpitnya sampai tulang rusuknya terbelit. – Artinya rusuknya akan saling memecahkan satu sama lain ketika kuburan menghimpitnya di dalamnya. – Kemudian seseorang yang buta dan bodoh serta membawa tongkat besi dikirimkan kepadanya. – Seorang tuli dan bodoh memegang sebatang tongkat. – Jika tongkatnya menghajar sebuah gunung, gunung itu akan hancur berkeping. Ia akan memukul orang mati itu dengan tongkat, dengan pukulan keras yang terdengar dari timur ke barat dan menjadikannya debu.” Debu!

“Abu Huraira menuturkan, dengan wewenang dari sang Rasul, bahwa ia berkata: ‘Penyiksaan terhadap orang-orang tidak percaya di kuburnya. Oleh Ia yang memegang jiwaku, ia akan mengirim kepadanya 99 naga. Apakah Anda tahu apa naga ini? Yaitu 70 ular dan masing-masing mempunyai 9 kepala yang dapat menggigit serta mencakarnya sampai ke hari kebangkitan.’”

Dapatkah Anda menghitung ada berapa jumlahnya? Jika Anda mengalikan 99 naga dengan 70 ular dengan 9 kepala, Anda mendapat 62.370 kepala yang mengigit. Anda lihat?

Antoine:

Sekarang kami tahu bahwa nasib orang-orang Muslim dan orang-orang bukan Muslim; orang kafir. Dari pandangan Islam, siapa yang kafir?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Menurut Islam, seorang kafir adalah orang yang bukan orang Muslim.

Antoine:

Seperti yang kita dengar, ia tidak berbicara mengenai mereka yang percaya ke satu Allah. Semua yang Hadis bicarakan adalah mereka yang tidak percaya kepada seorang Rasul, Buku, atau harapan.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya. Cukup aneh, rasul Islam berkata bahwa ada orang-orang Muslim yang kafir! Anda tahu mengapa?

Di Musnad Ahmad, bagian 3, halaman 120 dan 125, ada Hadis Rasul yang berkata: “Bangsa Israel terpecah menjadi 71 kelompok yang berbeda, dan orang-orang Nasrani terpecah menjadi 72 kelompok. Bangsaku akan terpecah menjadi 73 kelompok yang berbeda, dan semuanya akan pergi ke neraka, kecuali 1 kelompok.”

Dapatkah Anda bayangkan orang-orang Muslim terpecah menjadi 73 kelompok dan 72-nya akan masuk ke neraka? Hanya 1 yang akan diselamatkan dari api neraka dan masuk ke surga.

Antoine:

Apakah mereka benar-benar percaya hal ini benar atau mereka tidak pasti?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Biarkan mereka mempercayai apa yang mereka mau, tetapi kebenarannya ditemukan di buku ‘Al Milal wal Nihal’ oleh Shahristani, bagian 1, halaman 13. Ia berkata: “Sang Rasul melaporkan bahwa bangsanya akan terpecah menjadi 73 kelompok; satu akan diselamatkan dan sisanya akan binasa.”

Ini perbandingan yang sangat serius. Satu dari 72 orang Muslim akan diselamatkan!

Di Sahih Muslim, bagian 1, halaman 137, sang Rasul berkata: “Dari bangsaku, 70.000 atau 700,000 orang akan masuk surga.”

70 atau 700! Ini semua Hadis.

Sebagai tambahan, Hadis ini asli melalui pengulangan dan dikenal diantara orang-orang Muslim sebagai Hadis Kelompok yang Selamat dari Api Neraka.

Itulah mengapa kelompok Islam menganggap satu sama lain kafir. Orang Suni menganggap orang Syiah kafir dan orang Syiah menganggap orang Suni kafir, begitu juga kelompok Takfir wal-Hijra. Setiap kelompok berpikir bahwa yang lainnya adalah kafir, dan merekalah kelompok yang akan selamat dari api nereka. Tujuhpuluh dua kelompok Muslim akan masuk nereka, jadi setiap kelompok mengklaim dirinya sebagai kelompok yang selamat dari api neraka.

Antoine:

Apakah Anda tahu ada berapa banyak kelompok-kelompok Islam yang pernah ada selama sejarah?

Apakah kita menganggap orang Suni sebagai satu kelompok dan orang Syiah sebagai satu kelompok, ataukah ada yang lainnya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ada banyak kelompok. Buku ini… Apakah kamera dapat menyorotnya? …disebut ‘Apostasy in Islam’ (Kemurtadan dalam Islam) oleh Hassan Ghareeb. Di halaman 69 ia berkata: “Satu perselisihan yang muncul setelah kematian sang Rasul, yang terus menerus bercabang, adalah jumlah kelompok, yang hampir mencapai 200.”

Antoine:

Diluar sekte-sekte dan denominasi-denominasi?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Mereka adalah sekte-sekte dan denominasi-denominasi. Mereka mencapai 200 sekte dan kelompok.

Contohnya, orang Suni mempunyai 4 kelompok: Hanifiya, Shafeiya, Malikiya dan Hanbaliya. Orang Syiah mempunyai 3 kelompok: Imamiya, Zidiya dan Ismailiya, dari sinilah Qaramita dan Hashasheen muncul. Khawareg terpecah menjadi 20 kelompok, diantara adalah Azariqa, Sufariya, Ibadiya, Bahissiya dan Nagdat. Ada juga Gabriya, Qadariya, Murji’a dan Mu’tazilites.

Dua ratus sekte-sekte dan denominasi-denominasi, dan hanya 1 dari mereka yang tidak akan berakhir di neraka!

Antoine:

Apakah dari ke-200 kelompok ini tahu bahwa mereka akan diselamatkan dari api?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Sebenarnya, tidak ada satupun. Masing-masing berkata bahwa mereka adalah kelompok yang akan selamat dari api. Tetapi apakah orang-orang Muslim tahu bahwa ia berada di kelompok yang akan selamat dari api? Ini sebuah pertanyaan yang sangat serius.

Kita membaca Hadis di Sahih Muslim yang mengatakan: “Dari bangsaku, 70.000 atau 700.000 orang akan masuk surga.” Mari berandai-andai, ada 700.000. Ada berapa banyak orang Muslim di dunia sekarang ini? Lebih dari satu milyar! Hanya 700.000 yang akan masuk ke surga. Kemana yang lainnya pergi? Ke api neraka!

Antoine:

Dengan dasar apa? Apakah karena pilihan atau hanya karena mengikuti kelompok tertentu?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Mereka mengikuti kelompok yang akan diselamatkan dari api. Tidak ada seorangpun yang tahu kelompok yang mana. Mereka berkelahi! Setiap kelompok mengira dirinya adalah kelompok yang akan diselamatkan dari api. Sebagian besar orang Muslim ditakdirkan ke api, bukan hanya orang-orang Nasrani dan Bani Israel, seperti yang mereka pikirkan. Tidak, tetapi sebagian besar orang Muslim ditakdirkan ke api karena hanya satu kelompok yang akan diselamatkan. Sebagian besar sisanya tidak hanya akan menderita di api; mereka akan menderita penyiksaan kubur serta ular botak juga.

Antoine:

Siapakah ular botak?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ular botak?

Di Musnad Ahmad, Hadis 21548, dikatakan: “Seekor ular jantan yang menyiksa orang Muslim yang tidak membayar sedekah dan menyiksa Muslim yang tidak berasal dari kelompok yang selamat dari api.”

Abu Qatada berkata, “Sang Rasul berkata bahwa di hari kebangkitan, Allah akan mengikat seekor ular di leher seorang Muslim yang tidak memberi sedekah dan tidak berasal dari kelompok yang diselamatkan dari api.”

Di buku ‘Al Durr el Manthoor fil Tafseer bel Ma’thoor’ oleh Galal El Deen El Siouty, halaman 552, dikatakan, “Menuturkan Gareer Ibn Abdullah El Bagali: Rasul Allah berkata bahwa Allah membawakan ia seekor ular, bernama Berani, dari neraka. Ular itu menjilati bibirnya, dan membalutkan tubuhnya di orang Muslim yang tidak memberi sedekah atau tidak berasal dari kelompok yang selamat dari api. Dua taring menjulur dari mulutnya dan digunakan untuk mengigit kepala orang Muslim tersebut sampai mencapai otaknya, dan mencapitnya di dalam kuburnya.”

Ini mengerikan!

“Menuturkan Abu Huraira: bahwa rasul Allah berkata, ‘Penyiksaan orang kafir di kuburnya. Oleh Ia yang memegang jiwaku, Ia akan mengerahkan 99 naga dan 70 ular, masing-masing mempunyai 9 kepala untuk mengigitnya.” Ini adalah 62.370 kepala.

Di buku ‘Abi Ubeid’, dikatakan, “Ia disebut ular botak karena rambut di kepalanya rontok dan racun terkumpul di dalamnya.” Qurtubi berkata, “Ular botak mempunyai kepala yang putih karena racun.”

Semua ini adalah teror dan menakut-nakuti!

Antoine:

Apakah benar-benar ada penyiksaan seperti itu – penyiksaan kubur – di Kitab Suci?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Sebenarnya, tidak ada sistem menakut-nakuti dan teror di dalam Kitab Suci. Tidak ada ‘penyiksaan kubur’ di Kitab Suci.

Jika seorang yang baik mati, ia akan pergi ke surga. Jika ia jahat, ia telah memisahkan dirinya dari Allah. Ketika kesadarannya dibangunkan, ada penyiksaan serupa atau lebih buruk dari api. Di Kitab Injil Lukas, pasal 16, Isa Al-Masih berbicara mengenai seorang kaya yang jahat dan Lazarus, orang yang baik. Isa Al-Masih berkata bahwa orang kaya mati dan dikuburkan, dan ketika Lazarus mati, malaikat membawanya ke pangkuan Ibrahim, Bapa kita. Isa Al-Masih terus melanjutkan bahwa orang kaya itu memandang keatas dari Hades, dan melihat Lazarus disana. Jadi takdirnya adalah di surga atau Hades. Cerita mengenai ular botak dan hal-hal seperti itu tidak ada di Kitab Suci.

Antoine:

Ada berapa jumlah Hadis?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tujuh ratus ribu.

Antoine:

Betul.

Dalam Kitab Suci, apa dasar seseorang diselamatkan? Apakah ia harus ada di kategori tertentu atau gereja tertentu?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ide keseluruhan dari Kitab Suci adalah menerima Isa sebagai Allah dan Penyelamat

Antoine:

Isa seorang Penyelamat.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, Isa adalah Penyelamat.

Apa yang Isa katakan? Isa berkata, “Orang yang datang kepadaKu tidak akan Aku tolak.”

Orang yang bertobat dan mau hidup dalam kekudusan, cinta kasih, damai sejahtera, dan kesucian memenuhi syarat untuk hidup dalam lingkungan surgawi, jauh dari setan. Isa Al-Masih menunjukkan kepada kita kemenangan.

“O, Kematian, dimanakah sengatanmu? O, Hades, dimanakah kemenanganmu?”

Isa berkata, “Akulah kebangkitan dan kehidupan. Ia yang percaya kepadaKu, walaupun ia akan mati, ia akan hidup.”

“Allah ingin agar semua manusia diselamatkan dan mengerti kebenaran.”

Siapapun yang percaya dan menerima Isa sebagai penyelamat dan penebus akan diterima oleh Isa dan diberi kehidupan kekal.

“Aku telah datang supaya mereka memperoleh kehidupan, dan supaya mereka memperolehnya dengan berkelimpahan.”

“Hadiah dari Allah adalah kehidupan kekal.”

Antoine:

Di Kitab Taurat, Kitab Zabur, dan Kitab Para Nabi dan Kitab Injil dibicarakan ular yang diremukkan Allah.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya. Di salib. Setan adalah seekor ular dan di salib, kepala ular diremukkan.

Antoine:

Itulah kenapa tidak ada penyiksaan.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, tidak ada penyiksaan. Isa Al-Masih telah menderita dan dibangkitkan bagi kita. Isa Al-Masih memikul salib dan menebus kita.

Antoine:

Jadi apa yang harus dilakukan seseorang agar dapat diselamatkan dari penyiksaan kekal?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Buka hatinya kepada Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berkata, “Aku berdiri di pintu dan mengetuk.” Ketika seseorang membuka hatinya bagi Isa Al-Masih, Ia masuk dan memberi dia kehidupan yang baru dan lebih baik. Ia mengikuti Isa Al-Masih.”

“Domba-dombaku mendengar suaraKu dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Dan Aku akan memberikan kehidupan kekal kepada mereka dan mereka tidak akan pernah binasa.”

Mereka akan mendapatkan kehidupan kekal.

Antoine:

Amin.

Dapatkah Anda melanjutkan renungan atas Kotbah di Bukit? Dapatkah Anda membagikan perkataan kasih kepada para pemirsa?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, mari lanjutkan kotbah Isa Al-Masih di Bukit; kotbah yang membawa sukacita.

Ia berkata, “Kamu telah mendengar Firman yang disampaikan melalui nenek moyang kita, ‘Jangan membunuh orang! Barangsiapa melakukannya, ia harus dihakimi.” Tetapi Aku berkata kepadamu, barangsiapa marah kepada saudaranya, ia harus dihakimi.”

Anda lihat? Tidak hanya pembunuhan yang dihakimi, tetapi awalnya juga. Pembunuhan dimulai dari kemarahan kepada saudaranya, dan hasil dari kemarahan dapat berakhir pada suatu pembunuhan.

Isa Al-Masih meneruskan pengajaranNya dengan mengatakan bahwa seharusnya Anda dari awalnya tidak marah. Jangan berjalan disitu. Miliki kasih dalam hatimu kepada saudara dan musuhmu; kasihi ia dan Anda tidak akan mau membunuhnya.

“Barangsiapa memaki saudaranya dengan berkata, ‘Hai kafir,’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama. Barangsiapa berkata, ‘Hai jahil,’ ia harus dimasukkan ke neraka jahanam.”

Sampai seperti itu!

Antoine:

Dosa hal yang serius!

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Dosa hal yang berbahaya, oleh karenanya Isa Al-Masih menaruh cinta kasih di dalam hati.

Antoine:

Pertobatan. Merubah sifat kita.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, kasih merubah sifat kita. Allah memberikan kita cinta kasih, bahkan kepada musuh-musuh kita, supaya kita tidak membunuh. Kita tidak perlu membunuh… Selanjutnya, apa yang Isa Al-Masih katakan?

“Sebab itu jika engkau membawa persembahanmu ke tempat pembakaran kurban, lalu di sana tiba-tiba engkau ingat bahwa engkau bersalah terhadap saudaramu, tinggalkanlah persembahanmu itu di depan tempat pembakaran kurban, lalu pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu. Setelah itu barulah engkau boleh datang kembali ke tempat pembakaran kurban untuk mempersembahkan persembahanmu.” Lihat kasih ini? Jadi, jika Anda datang berbicara kepada Allah dan mempunyai sesuatu dalam hati Anda terhadap saudara Anda, Anda harus pergi dan berdamai dahulu dengannya, kemudian kembali.

“Segeralah berdamai dengan orang yang mendakwa engkau sewaktu engkau masih dalam perjalanan bersamanya, supaya ia tidak menyerahkan engkau ke pengadilan, lalu hakim menyerahkan engkau kepada petugasnya dan engkau dimasukkan ke penjara. Sesungguhnya Aku berkata ke-padamu, engkau sekali-kali tidak akan dikeluarkan dari tempat itu sebelum engkau melunasi sisa hutangmu.”

Dengarkan hati nuranimu, yang Anda anggap sebagai lawan. Dengarkan hati nurani Anda supaya Anda merasa bersalah atas dosa, bertobat, dan mempunyai kehidupan kekal. Saya mengundang setiap pemirsa untuk berdoa:

“Allah, tanamkan cinta kasih di dalam hatiku supaya aku mengasihi orang lain dan tidak pernah mencapai takdir itu. Amin”

Antoine:

Amin. Terima kasih banyak dan terima kasih, para pemirsa terhormat. Jangan lupa untuk menulis kepada kami di alamat yang akan muncul di layar. JIka ada yang ingin mendapatkan sebuah Kitab Suci, kami akan mengirimkannya kepada Anda kapanpun juga. Allah memberkati Anda, sampai kita berjumpa lagi di episode selanjutnya

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Amin. Terima kasih.

Texts being used:

The Indonesian Bible text used for New Testament is “The Indonesian (1912 Translation) – Greek Diglot New Testament” – “Kitab Suci Injil Dwibahasa Indonesia (Terjemahan 1912) – Yunani” version. © LAI (Lembaga Kitab Suci Indonesia – Indonesian Bible Society), 2000.

The Indonesian Bible text used for Old Testament is “The New Translation, 1974” – “Alkitab Terjemahan Baru (TB), 1974”. version. © LAI (Lembaga Kitab Suci Indonesia – Indonesian Bible Society), 1974.

The Indonesian Al Qur’an text used is taken from

http://Quran.al-islam.com/

Indonesian version:

http://Quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSora=1&nAya=1&nSeg=1&l=eng&t=ind

Notes on this episode:

N. A.

No comments:

Post a Comment