"Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’" (Matius 28:17-20)
Panggilan
Setelah Dia yang disalibkan dan dibangkitkan menyelesai-kan pendamaian antara dunia dengan Allah, Dia ingin menawarkan keselamatan dari-Nya kepada semua manusia di segala tempat melalui murid-murid-Nya. Setelah me-nyucikan segala dosa manusia, Dia yang menang atas maut dan neraka memanggil para penyembah dan pengikut-Nya yang masih ragu, dan memberikan mandat kepada mereka untuk memberitakan keselamatan dari-Nya kepada segala bangsa. Semua murid-Nya melarikan diri ketika menghadapi masa pencobaan. Tidak satu pun di antara mereka yang layak untuk menjadi hamba Kristus yang hidup. Hanya panggilan-Nya saja yang membuat mereka bisa menjadi utusan dari anugerah-Nya.
Segala kuasa di surga dan di bumi
Kristus menyatakan kepada para pengikut-Nya bahwa Bapa-Nya yang di surga sudah memberikan kepada-Nya segala kuasa atas malaikat dan manusia, atas galaksi-galaksi dan atom-atom (Wahyu 5:1-14).
Bagaimana mungkin Yang Mahakuasa mengambil resiko untuk memberikan semua kuasa-Nya kepada Anak-Nya? Tidakkah Dia takut akan ada kekacauan, pemberontakan dari Anak-Nya itu? Bapa mengenal Anak-Nya dengan sangat baik. Anak-Nya itu bersifat rendah hati dan lemah lembut. Dia tidak pernah meninggikan diri-Nya. Dia mengor-bankan diri-Nya untuk orang-orang berdosa yang tidak pantas mendapatkan pengorbanan-Nya. Dia senantiasa menghormati Bapa-Nya sama seperti Roh Kudus senantiasa memuliakan Anak. Allah kita adalah Allah yang rendah hati. Untuk alasan inilah Bapa bisa memberikan segala kuasa di surga dan di bumi kepada Anak-Nya.
Semangat yang berbeda mengendalikan Islam. Al-Qur’an mengatakan bahwa tidak boleh ada dua tuhan, karena kalau demikian maka yang satu akan mencoba mengatasi yang lain (Surat Al-Muminun 23:91). Pada masa kekaisaran Ottoman apabila seorang Sultan meninggal, maka semua anak laki-lakinya, kecuali yang paling cakap dan kuat, dibunuh untuk menghindarkan terjadinya pertengkaran memperebutkan tahta. Semangat pemberontakan memang sangat dominan di dalam Islam karena di antara 99 nama Allah juga terdapat nama “maha perkasa, maha kuasa” (Surat Al-Hasyr 59:23).
Itu bertolak belakang dengan Yesus. Dia tidak meng-gunakan otoritas-Nya untuk membangun kerajaan di dunia ini dengan memungut pajak dan memakai tentara. Justru Dia menyembuhkan orang-orang sakit yang datang kepada-Nya, Dia mengusir roh jahat dari orang yang kerasukan, Dia membangkitkan orang mati, Dia mengampuni dosa dan mencurahkan Roh Kudus kepada para pengikut-Nya yang sedang menantikan dan berdoa. Dia mulai membangun kerajaan rohani dan memusatkan kuasa-Nya untuk pem-baharuan bagi murid-murid-Nya. Nama-Nya adalah “Yesus” dan itu sepadan dengan tujuan-Nya: “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21).
Karena itu pergilah!
Sesudah Yesus menerima segala kuasa dari Yang Mahakuasa, Dia memerintahkan kepada murid-murid-Nya supaya bangkit dan bergerak. Dengan percaya kepada kekuatan-Nya yang tidak terbatas mereka harus berhenti bersembunyi dan memulai sebuah jalan yang baru. Yesus mengajarkan agar kita berjalan dan bergegas! Dia menghendaki agar kita berhenti memusatkan perhatian kepada diri sendiri. Dia menghendaki agar kita lepas dari rasa “ke-aku-an” yang besar dan kemudian mengarahkan kita untuk mulai memperhatikan “engkau” (orang lain). Dia mengutus kita kepada sesama kita. Dia tidak ingin kita hanya melayani di antara kelompok dan lingkungan kita saja, karena Gembala Yang Baik meninggalkan 99 domba yang benar untuk mencari satu yang sesat sampai Dia menemukannya (Lukas 15:4-7).
Tuntunan Roh Kudus
Siapa saja yang mau taat kepada perintah Yesus membutuhkan bimbingan rohani. Mungkin anda berkata, “Kepada siapa saya harus pergi? Saya tidak memiliki kontak!” Tuhan menjawab, “Mintalah, dan hal itu akan diberikan kepadamu!” (Matius 7:7-12; Lukas 11:9-13; Markus 11:24). Kita memiliki hak istimewa untuk meminta kepada-Nya kontak dengan orang-orang Muslim yang hati dan pikirannya sudah dipersiapkan oleh Roh Kudus.
Siapa pun yang menemukan orang yang sudah mencari sedemikian rupa sebaiknya tidak berbicara dengan cara mendesak kepadanya tanpa berusaha mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakannya, dan bagaimana ia menderita. Bahkan kalau sudah tahu pun kita sebaiknya tidak langsung menawarkan jalan keluar yang sudah jadi tetapi harus bertanya kepada Yesus di dalam hati kita tentang apa yang ingin dikatakan-Nya kepada orang itu. Kita bisa meminta kata-kata yang tepat di saat yang tepat untuk orang yang tepat; walaupun demikian, ketika Yesus mengatakan kepada kita apa yang harus dikatakan, maka kita sebaiknya mengatakan hal itu kepadanya dan menyerahkan tanggung-jawab selanjutnya kepada Yesus mengenai bagaimana perkataan-Nya yang diucapkan melalui kita akan bekerja di dalam hati orang yang mencari itu.
Ujilah diri anda sendiri! Apakah anda mendengar panggilan di dalam diri anda untuk berbicara dengan tetangga anda, rekan anda, istri anda, anak-anak anda atau orang lain mengenai Yesus? Selidiki bersama dengan Yesus mengenai kehendak-Nya dan perintah-Nya kepada anda. Jangan ragu-ragu untuk taat. Dan kalau anda merasa segan atau takut, mintalah kepada-Nya untuk memberikan kasih dan kekuatan-Nya sehingga anda bisa mengatasi rasa segan di dalam diri anda itu! Jumlah orang yang menantikan kesaksian anda yang dituntun oleh Roh Kudus adalah lebih banyak dari yang anda bayangkan! Namun, doa anda seringkali lebih penting daripada kesaksian anda.
Apakah yang dapat kita tawarkan?
Siapa pun yang ingin didengarkan oleh sahabatnya, harus menawarkan sesuatu yang secara tidak sadar sedang mereka inginkan. Guru yang baik tahu lebih banyak daripada murid-muridnya dan bisa melakukan apa yang tidak bisa mereka lakukan, tetapi mereka ingin sekali mengetahui dan melakukan apa yang gurunya lakukan. Mereka tidak mengharapkan guru itu memulai dengan kata-kata permulaan yang hebat tetapi ingin melihat apakah guru mereka memiliki wibawa dan kerohanian yang berbobot, dan apakah ia hidup sejalan dengan apa yang diajarkannya. Baru sesudah itu mereka akan mendengarkan dan datang kepadanya.
Orang-orang Kristen bisa menawarkan sesuatu kepada orang-orang lain sebuah iman yang tidak mereka miliki. Orang-orang Kristen mengenal Allah sebagai Bapa mereka, Yesus sebagai Juruselamat dan Roh Kudus sebagai Penghibur. Dia membenarkan kita berdasarkan anugerah-Nya. Dia memberikan kepada kita Roh-Nya sebagai anugerah. Dia menciptakan di dalam diri kita damai sejahtera dan sukacita yang kekal. Dia mencurahkan kasih pengorbanan-Nya kepada kita (Roma 5:5) dan memberikan kepada kita makna kehidupan yang baru. Dia menyatakan kebenaran-Nya yang kekal kepada para pengikut-Nya (Yohanes 14:6) dan memberikan kepada mereka pengharapan untuk masa depan. Dia menjamah kita dengan kuasa-Nya yang kekal. Kita harus meninggalkan rasa rendah diri kita dan dengan didasari doa memberikan kesaksian tentang apa yang dilakukan Tuhan yang telah bangkit itu kepada kita. Kita harus menawarkan kepada dunia sesuatu yang sedang dicarinya. Para pengikut Kristus sudah menerima kehidupan kekal dari Anak Domba Allah. Bagikan itu dengan sesama anda!
Semua manusia
Perintah Yesus itu sudah menciptakan adanya pergerakan misi yang berkesinambungan sepanjang 2.000 tahun ini. Para rasul-Nya pertama-tama menginjili di daerah Mediterania dan Persia. Kemudian keselamatan bergerak ke Eropa dan Asia Tengah, dan bahkan ke Cina. Dengan ditemukannya benua Amerika dan jalan laut menuju India Tuhan yang telah bangkit itu membuka semua bangsa di dunia ini bagi para saksi-Nya. Hari ini anak-anak Abraham, orang-orang Yahudi dan Muslim, menghadapi keputusan untuk mau menerima atau menolak Yesus. Bahkan negara-negara komunis, seperti bekas negara Soviet dan Cina, sedang ditembus oleh Injil. Kita harus menyadari bahwa saat ini hanya sepertiga dari penduduk dunia yang menyebut dirinya Kristen. Mayoritas penduduk dunia masih belum mengenal Juruselamat mereka. Masih banyak yang harus dilakukan! Kita tidak boleh duduk dan berpangku tangan saja. Semua murid Kristus terpanggil untuk mengambil bagian di dalam misi bagi dunia ini!
Amanat Agung di dalam Islam
Kekristenan bukan satu-satunya agama yang dinamis di dunia ini. Dua kali Al-Qur’an memberi perintah:
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah…” (Surat al-Anfal 8:39; al-Baqara 2:193).
Lebih dari 100 ayat di dalam Al-Qur’an memerintahkan kepada orang-orang Muslim untuk ikut serta di dalam Perang Suci. Anda bisa membaca: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.” (Surat At-Taubah 9:111).
Sayangnya, orang-orang Kristen juga memulai adanya perang agama dan penjajahan. Tetapi semua tindakan kejahatan itu bertentangan dengan perintah Yesus Kristus kepada Petrus, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.” (Matius 26:52).
Islam berkembang dalam dua gelombang besar: serangan yang pertama berlangsung sampai seratus tahun dan menaklukkan Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol, Persia, dan sebagian dari Asia Tengah.
Gelombang yang kedua terjadi bersamaan dengan invasi bangsa Mongol. Banyak keturunan Genghis Khan yang menerima Islam sebagai agama yang membenarkan invasi mereka. Mereka menundukkan Asia Tengah dan bahkan menguasai Cina, India Utara, Mesopotamia dan Rusia. Kekaisaran Ottoman dari Turki, yang berhubungan erat dengan mereka, menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 dan dua kali mengepung Wina tetapi tidak berhasil menaklukkannya. Masalah dan ketegangan yang terjadi di negara-negara Balkan dan Timur Tengah adalah akibat klaim yang tidak terselesaikan sebagai akibat dari sisa-sisa kekuasaan kekaisaran Ottoman yang berlangsung selama 400 tahun lebih.
Gelombang ketiga dari ekspansi Islam dimulai pada tahun 1973 dengan membumbungnya harga minyak dan mengakibatkannya bergerak ke seluruh benua. Belum pernah terjadi sebelumnya begitu banyak orang Muslim yang hidup di negara-negara Reformasi seperti di jaman ini! Sampai berapa lama lagi orang-orang Kristen tetap tertidur dan mengangan-angankan masyarakat multi-budaya?
Beberapa orang Muslim mengatakan bahwa Islam adalah agama yang toleran, yang cinta perdamaian. Banyak ayat Al-Qur’an yang mengajak untuk bersikap saling menghargai dan berlomba-lomba dalam kebajikan (Surah Al-Baqara 2:256; Al-Ma'ida 5:47; Al-Ankabut 29:46 dll.). Memang, ayat-ayat itu bisa ditemukan di dalam Al-Qur’an, tetapi ayat itu berasal dari jaman ketika Muhammad dan para pengikutnya masih minoritas. Ajakan untuk toleransi itu sudah secara sah dibatalkan dengan berbagai perintah Allah di dalam Al-Qur’an yang mengajak orang-orang Muslim untuk mempersenjatai diri guna menundukkan musuh-musuhnya (Surah Al-Baqara 2:191; At-Taubah 9:5,29 dll.). Dalam pandangan Syariat ayat-ayat yang awal tentang toleransi sudah dianggap kuno dan tidak lagi berlaku. Namun, ayat-ayat yang sudah dibatalkan itu justru dipakai dan ditonjolkan oleh orang-orang Muslim yang hidup sebagai minoritas di luar dunia Muslim. Muhammad sendiri sering kali mengatakan: Peperangan adalah tipu daya! Dunia misi Islam tidak dibangun atas dasar kebenaran tetapi atas dasar kelicikan. Allah sendiri adalah yang sebaik-baiknya pembalas tipu daya (Surah Al Imran 3:54; Al-Anfal 8:30)!
Perintah untuk membaptiskan ke dalam Tritunggal yang Kudus
Yesus tidak mengajarkan sebuah konsep yang mengambang atau kosong tentang Allah. Dia tidak menyingkapkan Allah yang tidak bisa dimengerti, agung dan jauh! Anak Allah menyatakan nama Bapa-Nya 187 kali di dalam keempat Injil dan memberikan Roh Kudus kepada kita, yang adalah Allah yang Sejati. Yesus juga mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu (-bukan dua)!” (Yohanes 10:30; 17-21-22). Dia memerintahkan kepada para murid-Nya untuk membaptiskan orang yang percaya pada berita Injil, bukan kepada nama tiga ilah yang berbeda, tetapi kepada satu nama Allah, yang adalah Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ketiganya ada di dalam kesatuan yang sempurna, seperti yang dikatakan Yesus, “Bapa di dalam Aku; dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 14:10-11).
Menurut para penafsir Al-Qur’an yang lain, Muhammad secara mengejutkan menyebutkan baptisan di dalam kekristenan dan menyebutnya sebagai “warna mereka” (al-sibghat). Dia melihat bahwa orang-orang Kristen berbeda dengan orang-orang lain yang hidup di Semenanjung Arab. Mereka tidak mencuri, mereka tidak sombong, mereka masing-masing hanya memiliki satu istri, mereka lemah lembut dan bahkan mengasihi musuh mereka (Surat Al Imran 3:199; al-Ma'ida 5:66,82; al-An'am 6:90; Yunis 10:94; al-Nahl 16:34; al-Hadid 57:27; as-Saff 61:14 dll.). Dia menyinggung mengenai ciri-ciri yang menyertai pembaharuan rohani di dalam baptisan mereka itu, sebagai pengaruh dari Injil dan perjanjian mereka yang kuat dengan Allah (Surat al-Ma'ida 5:110; Maryam 19:88; al-Ahzab 33:7).
Walaupun demikian, Muhammad memulai pengajarannya dengan melemparkan sebuah pernyataan yang sangat keras melawan keilahian Kristus dan Roh Kudus. Syahadat- nya menyebutkan, “Tidak ada tuhan selain Allah!” Perintah Yesus untuk membaptiskan di dalam nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus terdengar menjadi hujatan di telinga orang-orang Muslim. Karena di dalam Islam tidak ada Roh Kudus seperti di dalam Alkitab, maka tidak ada juga pengetahuan mengenai Bapa, Anak dan Roh Kudus di antara orang-orang Muslim (1 Korintus 12:3; Roma 8:15-16).
Baptisan memberikan perlindungan dan keamanan
Paulus menuliskan, "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (2 Korintus 13:14). Baptisan memberikan kepada kita hubungan yang pribadi dengan Allah dan keamanan yang dalam di dalam Tritunggal yang Kudus itu. Kita dipersatukan dengan Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus melalui baptisan kita. Allah sendiri yang menjadi perisai bagi kita. Barangsiapa berada di dalam kasih, ada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Kita harus mengenakan keseluruhan perlengkapan senjata Allah dan menjadi kuat “di dalam” Tuhan, maka si jahat tidak akan memiliki kuasa di dalam diri kita (1 Yohanes 4:15; Efesus 6:10-17 dll.).
Kaum mistik di dalam Islam tidak puas dengan konsep yang abstrak tentang Allah di dalam agama mereka dan tidak suka dengan dua sisi takdir yang ada di dalam Islam (ke surga atau neraka). Mereka mencoba menjangkau Allah yang jauh, maha kuasa dan tidak terjangkau melalui meditasi. Mereka berusaha untuk menembus kepada-Nya atau mencoba untuk mempengaruhi-Nya supaya diinkarnasikan oleh Dia. Mereka sering jatuh ke dalam kuasa roh najis melalui praktek ilmu gaib mereka. Allah di dalam Islam adalah jauh dan tidak bisa dipahami, karena itu segala bentuk okultisme bisa dengan mudah mempengaruhi orang-orang Muslim. Tidak ada konsep keselamatan di dalam Islam. Yang ada hanyalah panggilan untuk tunduk tanpa syarat kepada ketetapan menurut kehendak Allah, yang mengajak siapa saja yang Dia kehendaki dan menuntun siapa saja yang Dia kehendaki (Sura al-An'am 6:39; al-Ra'd 13:27; Ibrahim 14:4; al-Nahl 16:93; al-Fatir 35:8; al-Muddathir 74:31). Allah tidak masuk ke dalam sebuah perjanjian dengan orang-orang Muslim-Nya. Dia meng-anggap orang-orang itu sebagai budak. Dia bukan Bapa, Juruselamat, ataupun Penghibur. Dia membinasakan siapa saja yang tidak menundukkan diri kepada kehendak-Nya (Surat al-Ra'd 13:15+16; al-Zumar 39:4; al-Hujurat 49:14 dll.). Tetapi, mereka yang mau tunduk disunatkan sebagai tanda hubungan orang itu sebagai budak Allah. Sunat di dalam Islam adalah sama seperti baptisan di dalam kekristenan.
Baptis – sambungan kepada jalur kuasa dari Allah
Para rasul Yesus Kristus dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Mereka secara terbuka mengakui dosa-dosa mereka dan ketidaklayakan mereka untuk berdiri di hadapan Allah. Tetapi Yesus meyakinkan mereka bahwa mereka bisa dibaptis dengan kuasa Roh Kudus, bahwa mereka tidak akan lagi lemah, takut dan tidak mampu, tetapi akan menerima tuntunan yang penuh kuasa dari Allah (Kisah Para Rasul 1:4-8; Yohanes 1:33-34).
Dalam bahasa Semit kata untuk Allah adalah “El”, yang mengandung arti kuasa dan kekuatan. Elohim adalah bentuk jamak yang bisa diterjemahkan sebagai “Allah-Allah yang berkuasa.” Kata “Allah” di dalam agama Islam, ternyata, adalah dalam bentuk tunggal dan berarti “Dia adalah kuasa! Nama Arab ini dalam arti sesungguhnya tidak bisa menunjuk kepada Allah yang tritunggal. Kata itu hanya berarti tunggal.
Yesus menyaksikan bahwa segala kuasa di langit dan di bumi sudah diberikan kepada-Nya. Dia juga menyatakan bahwa Roh Kudus adalah kuasa Allah. Siapa saja yang dibaptiskan di dalam nama-Nya dan menerima hak ini akan tetap disambungkan dengan jalur kuasa dari Allah. Dia akan berpindah dari kematian di dalam dosa kepada kehidupan rohani dan akan membangunkan orang lain yang juga mati di dalam dosa serta kesalahan supaya dibangkitkan kembali oleh Injil. Paulus secara terbuka menyaksikan mengenai rahasia ini, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” (Roma 1:16).
Petrus mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang sedang terkejut, “Bertobatlah dan hendaklah kamu ma-sing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus!” (Kisah Para Rasul 2:38).
Siapa pun yang sudah menerima kuasa Allah melalui baptisan oleh iman tidak lagi melayani di dalam kekuatannya sendiri tetapi di dalam kekuatan Tuhan dan akan menerima kuasa tambahan, sesering yang ia mintakan. (Yesaya 40:29-31).
Taat kepada Perintah Kristus
Di negara-negara Arab istilah “memelihara firman Allah” berarti menghafalkannya. Ada banyak orang Muslim yang menghafal Al-Qur’an mereka, baik secara menyeluruh maupun sebagian. Seringkali ada yang bertanya kepada kami mengapa kami tidak mengasihi Allah kami karena kami tidak menjaga firman-Nya! Menghafalkan wahyu bagi mereka merupakan tanda kasih seseorang kepada Allah. Berapa banyak orang Kristen yang bisa menghafalkan satu kitab Injil atau Khotbah di Bukit? Beberapa orang memang bisa berusaha untuk menghafalkan Mazmur pasal 23 atau 103, Ucapan Bahagia Tuhan Yesus atau 1 Korintus 13. Orang Kristen banyak “berpikir,” tetapi hanya sedikit “tahu ayat-ayat Alkitab di luar kepala.” Orang-orang Muslim seringkali banyak “tahu ayat-ayat Al-Qur’an di luar kepala,” tetapi “tidak pernah berusaha berpikir tentang hal itu”! Dalam budaya kita yang seringkali terlalu rasionalistis kita seharusnya bertobat dan bukan hanya mendengar Firman Allah tetapi juga seharusnya memeliharanya (Lukas 11:28). Siapa saja yang mengisi alam bawah sadarnya dengan ayat-ayat kunci dari Alkitab, akan mendapatkan kekuatan yang besar untuk jiwanya.
Tetapi, memelihara saja belumlah cukup. Yesus dengan jelas mengatakan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yohanes 14:15). Yang manakah perintah Kristus? Kita dituntun untuk berpikir tentang anugerah, pembenaran, pengampunan, berkat dan tentang pribadi Yesus sendiri. Hanya sedikit orang yang mempelajari hukum-Nya. Siapa saja yang membaca keempat Injil dengan seksama akan bisa menemukan sekitar 500 perintah yang langsung dan tidak langsung dari Kristus. Beberapa di antaranya sudah sangat dikenal oleh orang-orang Kristen, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44-47). “Ampunilah seperti Allah sudah mengampuni kamu.” (Matius 6:12,14-15) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.” (Matius 7:1-5).
Pertobatan kepada Kristus sangat penting bagi semua manusia. Namun, perubahan dalam cara hidup kita juga merupakan suatu keharusan apabila kita ingin mengikut Kristus. Tanpa pengudusan tidak ada yang akan bisa me-lihat Tuhan (Matius 5:8; 1 Tesalonika 4:3; 1 Yohanes 3:1-3).
Siapa yang berani mengajar orang lain untuk mengikuti perintah Yesus tetapi dia sendiri tidak melakukannya? Panggilan Yesus untuk mengajar dan melakukan firman-Nya di dalam kehidupan kita sehari-hari adalah panggilan kepada para guru, pengkhotbah dan para utusan-Nya adalah agar mereka terlebih dahulu bertobat. Tuhan tidak ingin mendengar kata-kata yang kosong dari kita, tetapi Dia ingin melihat apakah kita melakukan apa yang kita ajarkan. Kalau tidak demikian, kita membuat pengajaran kita menjadi tidak bermakna!
Lakukan semua yang sudah Kuperintahkan kepadamu!
Yesus mengatakan, “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Satu kata ini “segala” bisa membuat kita merasa seperti terhukum. Siapa di antara kita yang bisa tahu semua yang Yesus perintahkan kepada kita, dan menghafalkan semuanya? Siapa yang bisa senantiasa ingat segala perintah-Nya? Siapa yang meng-ajarkan semuanya itu kepada anaknya, kaum muda dan kepada gereja? Dan siapa yang menggenapi hukum Kristus di dalam perkataan, perbuatan dan pemikiran dengan setepat-tepatnya? Tidak ada yang akan bisa benar di dalam semuanya itu. Kita semua gagal di dalam mengaplikasikan firman Yesus yang ini. Bahkan orang-orang yang paling saleh sekalipun hanya bisa menundukkan kepala dan berkata dengan perlahan, “Tuhan, jangan hakimi aku!” Juga, kalau kita merenungkan kesimpulan dari semua yang diperintahkan oleh Yesus, kita semua akan merasa diri sebagai orang-orang yang jahat. Dia mengatakan, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48) “Tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.” (Mazmur 14:2-4; Roma 3:19-23; 7:3-8:4 dll.)
Kita sebagai hamba Kristus senantiasa menjalani kehidupan karena anugerah-Nya yang membenarkan dan perlu senantiasa dimurnikan setiap hari melalui darah-Nya. Siapa pun yang membaca 1 Yohanes 1:7-2:6 dengan hati yang berdoa akan bisa menemukan penjelasan yang menghibur untuk perintah Tuhan ini.
Apakah tujuan dari hukum Kristus?
Yesus ingin mengangkat kita sampai kepada tingkat Bapa-Nya. Tujuan-Nya adalah agar janji yang paling dasar dari sang Pencipta digenapi di dalam kehidupan kita, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:27). Hanya Yesus saja yang bisa mengatakan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” (Yohanes 14:9). Dia ingin mengubahkan murid-murid-Nya menjadi seperti gambar-Nya sendiri.
Di bawah Perjanjian Lama Allah memerintahkan, “Kudus-lah kamu sebab Aku kudus!” (Imamat 11:44; 19:2). Dia sendiri sajalah yang menjadi patokan dan tujuan rohani dari semua yang sudah dipanggil oleh-Nya.
Di bawah Perjanjian Baru Yesus memerintahkan, “Kasihi-lah sesamamu seperti Aku mengasihi engkau!” (Yohanes 13:34). Dia menjadikan kasih-Nya sendiri untuk menjadi patokan bagi kita. Yesus sendiri menjadi hukum kita. Paulus menuliskan bahwa kita harus menyelubungi diri kita dengan Yesus, dan menjadi ciptaan baru. Kita harus sepenuhnya tertutup oleh-Nya. Kita memiliki hak istimewa untuk berada “di dalam Kristus.” Sekitar 175 kali anda bisa menemukan frase yang sangat unik ini di dalam Perjanjian Baru. Paulus menjelaskan tentang rahasia ini: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!” (2 Korintus 5:17-21).
Hukum Muhammad.
Perkataan Yesus: “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” dengan beberapa penyesuaian juga bisa kita temukan di dalam Al-Qur’an! Namun, ada perbedaan yang sangat besar antara hukum Kristus dengan hukum Muhammad. Memang benar bahwa sekitar 500 ayat di dalam Al-Qur’an dipilih oleh para pemimpin dari empat golongan Islam menjadi tulang punggung Syariat mereka. Tetapi ayat-ayat yang berikut ini pasti pada akhirnya akan membuat kita merinding:
“Janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang;“ (Surat al-Mumtahanah 60:1)
”Kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.” (Surat An-Nisa 4:3)
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.“ (Surat An-Nisa 4:34)
“(Allah berkata kepada Muhammad:) Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka.“ (Surat Al-Ma'ida 5:6; At-Tawba 9:103; al-A'la 87:14 dll.)
”Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.” (Sura al-Ma'idah 5:38).
Siapa saja yang membandingkan antara hukum Kristus dengan hukum Muhammad bisa langsung melihat adanya semangat yang berbeda di antara kedua hukum itu. Di dalam hukum Muhammad tidak bisa ditemukan kasih, tidak ada pendamaian dengan Allah, tidak ada pengorbanan yang tanpa pamrih untuk orang lain dan tidak ada kekudusan Allah yang menjadi patokan untuk semuanya.
Pada akhirnya, Muhammad sendiri menjadi isi dari hukumnya. Kehidupannya (Sunah) diambil menjadi sumber kedua bagi pembangunan hukum Islam yang terakhir. Setiap orang Muslim harus menjalani kehidupannya seperti kehidupan Muhammad. Kalau tidak demikian ia tidak bisa menjadi orang Muslim yang baik. Muhammad mengambil bagian dalam 29 peperangan dan penaklukan serta menikah dengan dua belas istri atau bahkan lebih.
Tujuan yang tersembunyi dari hukum Muhammad dan hukum Yesus
Tujuan dari hukum Islam, Syariat, adalah mantapnya kemasyarakatan Islam (Ummah), yang bisa ditetapkan sebagai negara agama, diperintah oleh Islam. Islam bukanlah agama yang memisahkan antara iman dengan politik. Islam hanya bisa sepenuhnya berfungsi di atas dasar hukum Syariat. Syariat di lain pihak juga hanya bisa diterapkan di dalam sebuah negara Islam. Tujuan Islam adalah untuk mendirikan negara agama. Semua bentuk Islam yang lain hanyalah dianggap sekedar sebagai perkembangan awal saja.
Kristus mengatakan, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini!” (Yohanes 18:36-37). Gereja-Nya, yang terbentuk dari orang-orang yang dipanggil dari berbagai negara, menjadi kerajaan rohani di dalam lingkungan mereka masing-masing. Persekutuan murid-murid-Nya adalah awal dari kerajaan kekal-Nya (Yohanes 13:34-35). Mereka ditantang untuk menjadi garam dan terang dunia. Hukum Yesus tidak bertujuan untuk membangun sebuah negara agama Kristen tetapi untuk mengubahkan para pengikut-Nya untuk taat kepada perintah-perintah-Nya dan untuk mempengaruhi masyarakat serta negaranya.
Aku menyertai kamu!
Kalau seorang utusan Yesus Kristus merasa hancur di dalam dirinya dan menyadari ketidakmampuan serta kekurangannya dan mengakui semuanya itu, maka Yesus akan mengatakan kepada mereka, “Bukalah matamu! Lihatlah! Aku ada di sini! Aku hidup! Aku ada! Aku tidak akan meninggalkan engkau sendiri! Aku mengasihi engkau! Aku akan menolong engkau! Aku akan menggendong kamu sampai masa tuamu!”
Ada sebuah cerita bahwa suatu saat Yesus menampakkan diri-Nya kepada salah satu pengikut-Nya dalam mimpi tentang dua pasang jejak kaki di pasir yang basah dan berkata, “Lihatlah Aku sudah menyertai engkau dengan setia sepanjang waktu ini.” Ketika salah satu pasang jejak kaki kemudian hilang di tempat-tempat yang berba-haya, orang yang bermimpi itu kemudian bertanya dengan nada menyalahkan, “Mengapa Engkau meninggalkan aku sendiri justru pada saat aku sangat membutuhkan Engkau?” Kemudian Tuhan menjawab kepadanya, “Aku menggen-dongmu sampai keadaan jalannya menjadi baik kembali.” Kasih Kristus lebih besar daripada yang kita bayangkan. Dia meyakinkan kepada para utusan-Nya, “seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku!” (Yohanes 10:28). Keberadaan Yesus yang maha kuasa dan kemahahadiran-Nya seharusnya mendorong kita untuk memiliki iman yang teguh dan senantiasa melayani di hadirat-Nya.
Sampai ke ujung dunia
Saat ini ribuan misionaris asing dan bahkan orang-orang Kristen setempat dalam jumlah yang jauh lebih banyak lagi di banyak negara melayani Yesus Kristus dengan penuh kesetiaan, bahkan di daerah-daerah yang dipimpin oleh pemerintahan yang anti Kristen. Gereja-gereja sudah banyak yang dibakar dan orang-orang Kristen yang aktif banyak yang dihina, diancam dan dianiaya. Ada beberapa di antara mereka yang melarikan diri atau disiksa. Banyak yang harus hidup di bawah tanah. Rasa takut berulangkali sengaja dibuat untuk melumpuhkan mereka.
Tetapi Yesus memberi keyakinan kepada kita, “Apa saja yang menimpa kamu, terlebih dahulu menimpa Aku!” Rasa sakit di salah satu anggota badan terlebih dahulu dirasakan oleh otak, sebelum seluruh anggota tubuh merasakannya. Kristus, sebagai Kepala Gereja, terlebih dahulu merasakan penderitaan para utusan-Nya, sebelum mereka sendiri menyadari akan hal itu (Kisah Para Rasul 9:4-5). Tidak ada di antara kita yang hidup hanya seorang diri saja. Anak Domba Allah menyertai kita di jalan penderitaan sampai kepada akhirnya. Saat ini ada lebih banyak penderitaan dan juga kemuliaan bagi Yesus daripada yang kita ketahui.
Sampai akhir jaman!
Di dalam baptisan anda, Yesus memberikan kepada anda janji yang mengikat bahwa Dia akan menyertai anda di setiap menit dalam kehidupan anda, selama anda tetap di dalam Dia dan melayani Dia. Bahkan dalam bahaya yang paling berat dan di saat kematian Dia akan selalu dekat dengan anda. Dia memberi keyakinan kepada anda, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11:25-26). Yesus mau menggendong anda sampai masa tua kita dan tinggal di dalam kita, bahkan ketika anda meninggalkan dunia ini (Mazmur 23:4-6).
Apakah Allah menyertai orang-orang Muslim-Nya?
Di dalam Al-Qur’an ada tertulis bahwa ketika Muhammad melarikan diri dari Mekah ke Medinah, ia bersembunyi di sebuah gua dan berkata kepada Abu Bakar, “Sesungguhnya, Allah menyertai kita!” Sesudah itu orang-orang Muslim yang dianiaya merasa lebih tenang (Surat At-Taubah 9:40).
Sayangnya, Allah ini, yang menghiburkan Muhammad, bukanlah Allah yang sejati karena Allah yang ini mengatakan 17 kali di dalam Al-Qur'an bahwa Dia tidak memiliki Anak dan bahwa Kristus tidak pernah mati di kayu Salib (Surat An-Nisa 4:157). Bapa dari Yesus Kristus tidak menyertai orang-orang Muslim. Mereka menyangkal kematian Yesus untuk menyucikan dosa dan mengatakan bahwa sebuah roh yang tidak dikenal, yang bernama Jibril (Gabriel) adalah Roh Kudus. Roh yang mengendalikan orang-orang Muslim adalah roh yang membelenggu mereka di dalam kebencian kekristenan. Kita percaya bahwa selain Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus tidak ada Allah yang lain.
Empat rangkap “Segala” di dalam Amanat Agung
Yesus yang hidup meyakinkan kepada murid-murid-Nya bahwa SEGALA kuasa di sorga dan di bumi sudah diberikan kepada-Nya. Karena itu, mereka harus pergi dan men-jadikan SEGALA bangsa menjadi murid-Nya dan mem-baptiskan mereka di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Mereka harus mengajar kepada orang-orang yang dibaptis itu untuk melakukan SEGALA sesuatu yang telah diajarkan-Nya; Dia berjanji kepada para utusan-Nya bahwa Dia akan menyertai mereka dalam SEGALA waktu sampai kepada akhir jaman.
Yesus mendorong anda untuk percaya kepada keempat rangkap SEGALA itu dan kemudian melakukan perintah-Nya. Dia akan menolong anda melakukan perintah-Nya, dan tidak akan meninggalkan para hamba-Nya sendirian. Pada akhirnya, anda akan bertemu dengan Dia.
K U I S
Pembaca yang kekasih!
Apabila anda sudah mempelajari buklet ini dengan seksama, anda akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan mudah. Setiap orang yang menjawab 90 persen dari semua pertanyaan di dalam ke delapan buklet dari seri ini, akan mendapatkan sertifikat dari kantor pusat kami di
Studi Lanjutan
Cara-cara yang dapat membantu untuk berbicara dengan orang Muslim tentang Yesus Kristus
sebagai dorongan untuk masa depan pelayanannya bagi Kristus.
Apa yang ditawarkan oleh Yesus kepada dunia ini setelah kematian dan kebangkitan-Nya?
Siapa yang layak untuk melayani sebagai utusan Yesus Kristus?
Mengapa sebabnya Yesus menantang orang-orang yang ragu-ragu sekalipun di antara pengikut-Nya untuk melakukan Amanat Agung-Nya?
Apa artinya Yesus menerima segala kuasa di sorga dan di bumi?
Mengapa Bapa di surga tidak khawatir bahwa Anak-Nya tidak akan memberontak melawan-Nya setelah Dia memberikan segala kuasa dan kekuatan kepada-Nya?
Mengapa Yesus memerintahkan kepada para pengikut-Nya untuk “pergi” dan bukan untuk “diam-diam saja”?
Bagaimana anda bisa menemukan seseorang yang menunggu kesaksian anda dan bagaimana anda seharusnya berbicara dengan dia?
Bagaimana anda bisa mengumpulkan murid-murid di sekitar anda? Apa yang bisa kita tawarkan kepada orang-orang yang mendengarkan kita?
Mengapa Amanat Agung juga membawa kita kepada kaum Ismael dan kaum Yakub? Negara atau agama apa yang terlepas dari strategi ilahi ini?
Berapa persentase penduduk dunia yang menyebut dirinya Kristen di jaman ini? Apa artinya ini bagi anda?
Apa artinya baptisan di dalam nama Allah Bapa dan Allah Anak dan Allah Roh Kudus?
Bagaimana Kesatuan dari Tritunggal yang Kudus itu nampak di dalam Amanat Agung?
Bagaimana anda bisa menerima kuasa dan tuntunan di dalam pelayanan anda kepada Kristus?
Mengapa baptisan dan kelahiran kembali bukanlah akhir tetapi justru awal dari kehidupan Kristen?
Apa perbedaan antara menginjili orang non Kristen de-ngan mengajar orang-orang percaya? Apa artinya hal ini di dalam percakapan anda dengan orang Muslim?
Topik-topik apa saja yang harus kita ajarkan kepada orang percaya yang sudah dibaptiskan?
Berapa banyak perintah Kristus yang anda bisa temukan di dalam keempat Injil? Yang mana yang anda rasa paling penting bagi seorang Muslim?
Apakah perbedaan antara pembenaran oleh iman saja dengan keharusan akan perlunya perbuatan baik melalui ketaatan dari iman sebagai pemberian anugerah?
Apa patokan satu-satunya bagi Hukum di dalam Perjanjian Lama?
Mengapa perintah yang ketiga dari Amanat Agung menghancurkan semua kebanggaan setiap pengajar, orang-orang kudus dan hamba Tuhan yang jujur kepada dirinya sendiri?
Bagaimana bisa Yesus berjanji: “Lihatlah, Aku menyertai engkau”?
Mengapa Yesus berjanji akan menyertai anda di mana saja dan senantiasa kalau anda melayani di dalam nama-Nya?
Mengapa orang-orang Muslim bisa percaya bahwa Kristus (Isa) itu hidup bersama dengan Allah?
Mengapa mustahil bagi seorang Muslim untuk berpikir bahwa dua tuhan bisa ada dalam keadaan damai sampai selamanya? Mengapa orang Kristen tidak menemukan masalah untuk mempercayainya?
Tuliskan Amanat Agung orang-orang Muslim (dalam bahasa Indonesia) secara jelas (dengan menyebutkan Surat dan ayatnya) dan bandingkan hal itu dengan Amanat Agung orang Kristen.
Ke arah mana dan ke negara apa orang-orang Muslim berkembang dalam tiga gelombang perkembangan mereka dan berapa persen penduduk dunia yang Muslim saat ini? Berapa banyak orang-orang Muslim yang ada di negara anda sendiri?
Apa makna toleransi kepada pengikut agama lain bagi orang-orang Muslim dan sampai sejauh mana toleransi itu berlaku? Pada saat mana ia bisa mulai menjadi tidak toleran?
Mengapa Muhammad menolak Kesatuan dari Tritunggal yang Kudus?
Apa yang dikatakan Al-Qur'an mengenai baptisan di dalam kekristenan?
Apakah beberapa perbedaan yang sangat mendasar antara Hukum dari Muhammad (Syariat) dan Hukum Kristus di dalam Injil-Nya?
Apakah tujuan dari Hukum Islam dan apakah sasaran dari Hukum Kristus?
Apa artinya bagi orang-orang Muslim bahwa Muhammad adalah patokan untuk Hukum Islam?
Mengapa Muhammad tidak bisa berjanji kepada para pengikutnya, “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman?”
Apakah arti dari empat rangkap “SEGALA” di dalam Amanat Agung?
Setiap peserta kuis ini boleh menggunakan buku apa saja yang tersedia dan bertanya kepada siapa saja yang layak dipercaya dan dikenalnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Kami menantikan jawaban tertulis anda termasuk alamat lengkap anda di atas selembar kertas atau melalui email anda. Kami berdoa kepada Yesus, Tuhan yang hidup, agar Ia memanggil, mengutus menuntun, menguatkan, melindungi dan menyertai anda di dalam kehidupan anda setiap hari!
Rekan anda dalam melayani Dia,
Abd al-Masih dan saudara-saudaranya di dalam Tuhan
Kirimkan jawaban anda ke
GRACE AND TRUTH
P.O.Box 1806
70708 Fellbach
GERMANY
atau melalui e-mail ke:
info@grace-and-truth.net
Injil itu benar
ReplyDeleteDan umat nabi Isa itu hanya 11 Orang,.,. ketika isa di cari untuk di bunuh, isa bersembunyi,,, Namun diantara umatnya ada yang Berkhianat yaitu Yudas IsKaryot mau meberi tahukan tempat persembunyian Isa, Namun kebesaran Allah merubah Muka Yudas menjadi Muka Nabi Isa, lalu Yudas Di Salib dan Siksa,sedangkan nabi isa di tarik Ke Langit! Namun Injil sudah di rubah Oleh paulus sehingga Injil itu sudah tidak ada,,,dan kini ada kitab Baru, Bible Namanya Kalo itu ya salah orang bukan injil,,,
Tlong yang faham Speak Ibrani di Kristen Ungkapkan letak kesalahanya! jangan malu-malu,., tlong Beli Bible agak 15Buah yang berbeda Tahun pengeluaranya! dan cermati isiNya! mka akan berbeda-beda Ayat-ayat yg menunjukan Bulan,tgl,tahun,jumlah, pkoknya yg memilik angka!
la Klo Al-Qur'an Sub'khanaAllah! dri Al-Qur'an di turunkan smpek saat ini Baik Penafsiran maupun jumlah Arti dan Makna tetap Sama!
Allahuakbar,.,.
Islam
DeleteDari huruf GUNDUL MENJADI TIDAK GUNDUL...
DeleteUSMAN YG TAU..
STANDARDISASI
Mantap artikel nya.tapi yang disayangkan bgi pemeluk kristiani isa tu tuhan..logika aja masa tuhan turun kebumi demi penghapusan dosa umat nya rela disalip..masa seorang guru ingin murid nya pintar guru nya harus dibunuh.tuhan itu esa tidak bisa disamakan dg makluk yang bisa merasakan sakit lapar n haus.isa di angap tuhan karna punya muzizat,muzizat itu datang atas kehendak allah bukan kehendak sendiri...kalau kita ambil logika konsep trinitas oleh kristen.bapa-anak-rohkudus..tiga menjadi satu.bapa anak rohkudus itu satu..logika ketika isa lahir sampai remaja dia lemah sperti manusia n dia tidak bisa apa2 dimana status ketuhanan nya..isa itu utusan Utuk menuju allah yang esa.
ReplyDeleteAishah nur ramdhani
Deletebegini nabi Isa Alaihi salam di utus Allah untuk Menyembah Allah dan Nabi Isa di berkati mukjizat yg luar biasa.
ReplyDeleteTapi nabi isa telah gagal dalam meng esakan Allah Agar manusia menyembah Allah. bukannya menTuhankan Allah MAlah NAbi Isanya yang di sembah dan di jadikan Tuhan yaitu yesus. itu kenapa karena Dajjal lah yang menyesatkan pada waktu itu dan mengikrarkan bahwa Allah Itu mempunyai anak. padahal Allah maha kuasa atas segala sesuatu. bukan hanya menciptakan nabi isa tanpa ayah tapi Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya manusia telah terperdaya Oleh Dajjal semenjak zaman nabi musa dan mebuat patung anak sapi sebagai sesembahan. nabi isa di salib tapi Allah menyelamatkannya kelangit dan menggantinya dengan seseorang yg mirip dengan Nabi Isa.tapi dalam Al-quran di ceritakan bahwa nabi isa akan kembali di utus Allah membantu imam mahdi untuk membunuh dajjal.. diantara kelebihan dajjal ia bisa menghidupkan orang mati dan yang telah di bunuhnya. dia mengaku ngaku Tuhan dengan kelebihannya bisa menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman dan menjadikan tanah yang kering menjadi subur. ada lagi kelebihannya Dajjal ini ia bisa menghentikan peredaran matahari sehingga manusia merasa takjub dan percaya bahwa ia Tuhan. Dajjal ini keturunan nabi Adam tetapi ia terperdaya Oleh iblis. dajjal pernah dirorok dan dirawat Oleh malaikat jibril. dan dajjal di didik juga di ajari Oleh malaikat jibril tetapi karena dajjal ini golongan dari manusia dan iblis berhasil menyesatkannya ketahuilah bahwa dajjal itu berada di tengah2 yahudi yang sesat. sementara yahudi dahulu meng esakan Allah.
Ketahuilah wahai umat manusia kita ini dari diri yang satu nabi Adam. kakek buyut bapak kita. tetapi iblis melencengkan dengan kemusrikan agar manusia menyembah Tuhan selain Allah
ketahuilah bahwa Rosulullah Nabi Muhammad Di utus untuk menyempurnakan Ahlak manusia dan Meng Esa kan Allah dan membawa kabar gembira bagi seluruh umat manusia.
manusia jangan berfikir bahwa Rasulullah jorok dan mesum. itu adalah sebuah aturan yang ditetapkan Allah.
coba Fikir bayak manusia yang mencabuli anak 9 tahun atau dibawahnya. tetapi tidak melalui proses pernikahan lebih memilih perjinahan daripada hubungan yang dilakukan dari pernikahan. ini adalah naluri manusia. mengapa kalau manusia menyukai ini tapi di tentang aturan yang ditetapkan Allah melalui Utusannya Rosulullah ini oleh kebanyakan manusia.
coba fikir dalam aturan sebuah negara. bayak yang ditentang. dan aturan negara menentang aturan Allah di dalam Islam Allah telah memberikan peraturan. perintah dan larangan tetapi bayak orang islam yang menentang Aturan Allah bukannya telah terjadi pada umat2 sebelum islam?? semua karena tipu daya iblis yang menyesatkan dan misinya Agar membawa manusia kedalam neraka sebanyak banyaknya.. berfikirlah bahwa iblis itu musuh yang sesungguhnya, yang tidak patuh terhadap perintah Allah ketika penciptaan NAbi Adam dan enggan bersujud Kepada nabi Adam karena merasa iblis ini lebih mulia karena di ciptakan dari api sedangkan adam di ciptakan dari tanah. bukan karena penciptaannya iblis selaku ciptaan, tetapi hendaknya mematuhi penciptanya Yaitu Allah
Nabi nabi fiktif..
Delete