Saturday, October 24, 2009

BINCANG-BINCANG SOAL ISU: “YESUS ITU TUHAN”

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah ialah Almasih putera Maryam’ ” (QS 5:17)
“Barangsiapa diantara kalian mentuhankan Isa, maka kafirlah ia yang sejauh-jauhnya”.

Itulah pendirian besi dari teman Islam terhadap Anda yang menyembah Yesus sebagai Tuhan. Hanya sayang tidak dijabarkan apa pasalnya dan apa buktinya bahwa Yesus itu tidak mungkin Tuhan!? Oke, Quran memang mengkafiri siapa saja yang menolak wahyunya di atas. Tetapi untuk membuktikan bahwa sosok Isa itu hanya nabi dan rasul manusiawi saja tidak bisa lebih itu adalah sebuah pekerjaan raksasa, kalau bukan mustahil! Muhammad mencoba menampilkan bukti-insani bahwa ’Almasih itu adalah putera Maryam, keduanya ini adalah manusia yang sama-sama memakan makanan’ (QS 5:75). Ya, jadi secara implikatif mana bisa Tuhan itu perlu makan-minum karena lapar dan haus. Mana mungkin Tuhan bisa lapar dan haus atas barang yang diciptakanNya. Mana ada Tuhan yang makan minum selama 30-an tahun di dunia? Yang ada, Anda pasti mengada-ada dan tersesat sejauh-jauhnya!

Itukah bukti bahwa Yesus itu tak mungkin Tuhan? Bukti insani demikian justru telah ditangkis oleh Yesus sendiri ketika Ia berkata: “PadaKu ada makanan yang tidak kamu kenal…” (Yohanes 4:32).
Ya, banyak Muslim yang tidak tahu, bahkan tidak sedikit yang justru “takut tahu” tentang keistimewaan dan kedahsyatan hakekat dan keberadaan Isa Al-Masih! Sharingkanlah itu dalam hikmat Tuhan melalui satu sentakan pertanyaan kunci:
”Quran memang mengatakan Isa Almasih itu nabi dan rasul. Itu disatu sisi. Namun tahukah Anda, Quran disisi lainnya juga mencatat bahwa Isa itu bukan sekedar nabi dan rasul, melainkan melebihi nabi dan rasul? Tahukah Anda kenapa pakar Islam mulai percaya bahwa Isa misalnya, adalah manusia yang paling pintar diseluruh jagat raya?”


Teman Muslim tidak punya pilihan. Ia rikuh. Sepertinya tahu (sebagian) tetapi tidak betul-betul tahu. Ia harus mendengar apa yang akan Anda katakan. Maka gunakanlah kesempatan ini secara menyeluruh untuk menuntun pemahaman mereka kepada jati-diri Yesus yang ilahi. Pakailah bahan-bahan yang begitu kaya yang telah kita paparkan dimuka (tentang Bincang-Bincang Tritunggal dan Anak Tuhan, baca di www.dedewijaya.co.cc,–Red). Kini Anda dapat mulai dengan perbincangan berikut ini.
”Bagaimanapun, setiap kita layak untuk melihat apa-apa yang diutarakan Quran tentang keutamaan dan kebesaran yang diberikan Tuhan secara langsung kepada Isa Almasih. Apalagi banyak sekali diantara keutamaannya adalah bersifat adikodrati. Mari kita simak secara teliti bahwa Isa memanglah manusia yang paling pintar sedunia. Kita baca Surat 3:55; 5:110; 3:48”
Semua ayat ini menyaksikan betapa Tuhan berwahyu langsung kepada Isa. Tidak seperti nabi lainnya dimana pewahyuan harus melalui Jibril.

”Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Alkitab, Hikmah, Taurat dan Injil”. Quran mengkonfirmasikan bahwa Tuhan juga mengajar Isa tentang menulis dan berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian maupun sesudah dewasa, serta menyampaikan wafatnya Isa”.

Itu sebabnya dan memang tidak salah bahwa ada ini bukanlah melakukan substitusi dengan penghancuran & pelenyapan semua Alkitab asli, melainkan untuk turut menambahi (bukan mengganti) koleksi Kitab-asli yang sudah ada dengan kitab-kitab apokrif yang dikarang sendiri. Kitab apokrif ini hadir bahkan sampai sekarang, semisal Injil Nazarin, Kisah Petrus, dll yang banyak mendongengkan mujizat-mujizat sihir. Lihat, betapa Injil Barnabas pun sering dijago-jagoi oleh orang muslim tertentu sebagai Injil asli, tetapi mereka sendiri bahkan tidak memeriksanya, apalagi mengimaninya!

(a). Bahwa Taurat dan Injil itu ada dalam tangan bani Israil/ada disisi mereka, eksis secara fisik disisi para pemiliknya, tidak hilang seperti yang sering dituduhkan (QS 2:41, 89, 91; 3:93; 5:43,44,47, dll). Bila Kitabnya korup atau hilang habis, untuk apa Muhammad menyerukan agar Alkitab itu diimani? Muhammad memang perlu mengindikasikan adanya para penyeleweng atau penggelap ayat Alkitab, namun sekali-kali itu bukanlah penghapusan/pelenyapan eksistensi Alkitab yang otentik. Sebaliknya kita menyaksikan diseluruh Quran bahwa Muhammad pada zamannya, tidak pernah menegur, mencegah, atau melarang siapapun untuk membaca Alkitab yang ada ditangan orang-orang Yahudi di Mekah atau Madina, apalagi yang ada di tanah Israel! Tuhan malahan mendesak untuk muslim mem bacaNya:
”Katakanlah, ’Maka ambillah Taurat dan bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar”. (QS 3:93).
Panjang lebar dalam bab ’Tritunggal’ dan bab ’Anak Tuhan’ dimuka, dimana Yesus adalah Firman Tuhan yang ilahi, kekal dan tak terbatas itu turun (nuzul) berinkarnasi menjadi manusia yang terbatas sesaat. Dalam bahasa Quran itu dikatakan ’Kalimat Allah yang disampaikanNya kepada Maryam, dan roh daripadaNya’ (awas, jauhkan kata-kata penafsiran terjemahan yang sering ditambahkan, cernakan makna kata-katanya seperti yang terdapat dalam bahasa aslinya). Tampak bahwa asal-usul keberadaan Isa Almasih itu bukanlah dari Maryam atau zat dunia, melainkan dari DNA non-dunia ’Kalimat Allah dan RohNya’, yang masuk kedalam dunia. Dalam Injil, gen-sorga yang masuk ke dunia ini dibahasakan Yesus dengan kata-kata: ”Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas. Kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini…Aku keluar dan datang dari Tuhan” (Yohanes 8:23,42).

2. Isa Almasih satu-satunya sosok dunia yang diperkuat oleh Rohulqudus (QS 2:87, 253)
Pengidentikan yang spekulatif antara Rohulqudus dengan Jibril telah diutarakan dimuka. Dalam Quran, hanya Isa seorang yang diperkuat oleh ”Rohulqudus”. Tuhan tidak pernah eksplisit memakai istilah ’Jibril’ dalam memperkuat Isa. Bila mana kedua oknum itu identik, tentulah Muhammad yang intim dengan Jibril itu juga akan tercatat sebagai nabi yang diperkuat oleh Rohulqudus. Namun ternyata Rohulqudus ini hanya dikhususkan kepada Isa, satu sosok yang sama kudusnya (lihat point 7).
Malahan cukup mengherankan bahwa konfigurasi ”Tritunggal” sepertinya muncul dalam ayat-ayat QS 5:110, 2:87, 253, dimana Allah dengan RohNya tampak bersatu-padu dengan diri Isa untuk menghadirkan tanda mujizat:
”Aku (Allah) menguatkan engkau (Isa) dengan Rohulqudus…”
”Kami (Allah) memperkuat dia (Isa) dengan Rohulqudus”.
Tentu kita terpaksa bertanya, kenapa Allah harus menggandengkan Isa dengan Rohulqudus dalam satu rangkaian ala Tritunggal, khusunya ketika ingin melakukan suatu mujizat? Dan kenapa Muhammad dan lain-lain nabi tidak digandengkan langsung kepada keduanya? Jawabnya di point 7.

3. Hanya Isa yang berotoritas kuasa seperti yang dipunyai oleh Tuhan, yaitu membangkitkan kematian dan menciptakan kehidupan!
Kematian seseorang dan dihidupkan kembali oleh Isa dituturkan dalam Quran. Juga dikisahkan penciptaan makhluk hidup dari benda mati, yaitu menjadikan burung hidup dari burung-burungan tanah liat, dengan tiupan kehidupan (QS 3:49; 5:110). Tidak ada nabi atau malaikat sekalipun yang diberi otoritas kuasa mencipta dan menghidupkan benda mati. Itu kuasa yang hanya dipunyai Allah (QS 46:33; 22:73; 32:9). Perdefinisi, siapapun yang mempunyainya, Dialah yang disebut Tuhan, sang Pencipta!

Tetapi sebagian pakar Islam tidak ingin melihatnya dari segi otoritas Isa, melainkan menafsirkannya sebagai otoritas karena Izin Allah semata. Namun pendalilan ini tentu gugur dengan sendirinya sebab memang tidak ada sesuatu hal di dunia ini yang dapat terjadi diluar izinNya. Adakah sehelai rambut Anda rontok tanpa izin Tuhan? Tambahan kata ”izin Allah” hanyalah sebagai bahasa pengingat, bukan syarat mutlak yang harus dikenakan kepada Isa. Sebab bila itu benar syarat, maka Allah justru mengizinkan manusia secara resmi untuk menjadi sekutuNya, yaitu dengan menjadikannya Pencipta Sesaat, Tuhan Sesaat, padahal hanya Allah-lah Tuhan!
[Alkitab memberikan penerangan yang jelas bagaimana senyawanya hubungan kuasa Yesus itu dengan Sang Bapa. Kuasa Yesus seluruhnya berasal dari diriNya yang selalu kompatibel dengan kehendak Bapa, sehingga otomatis terizin secara inklusif: ”Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak (Yesus) menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya.” (Yohanes 5:21)].

4. Hanya Isa yang diakui mengetahui hal-hal gaib apa yang dimakan manusia dan apa yang disimpan dirumah (QS 3:49).
Bandingkan kontrasnya ayat ini dengan pengakuan Muhammad sendiri bahwa:
”Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib…” (QS 6:50a, 7:188).
Quran mematok bahwa pengetahuan akan yang gaib hanya eksklusif ada pada Tuhan (QS 27:65), dan kini pengetahuan tersebut ada pula pada Isa. Sedemikian tahunya sehingga Isa pula yang satu-satunya tahu akan hari kiamat! Dalam Injil, dikatakan Yesus tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Dialah yang tahu segala sesuatu! (Yohanes 2:25, 16:30).

5. Malaikat menegaskan bahwa Isa Al-Masih adalah sosok yang terkemuka, baik di dunia maupun diakhirat (QS 3:45).
Inilah gelar ”Lordship”, gelar Rajawi dengan kekuasaan rohani yang besar di segala alam, baik di bumi, maupun di Firdaus, atau di segala Alam termasuk alam barzakh. Termasuk peran Isa sebagi tanda dan saksi bagi hari kiamat, ketika Isa datang kembali dihari Penghakiman.
(Ini senafas dengan apa yang tertulis di Alkitab, kuasa yang paling menggentarkan setan dan Iblis: dan (Tuhan) mendudukkan Dia (Yesus) disebelah kananNya di Sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut. Bukan hanya didunia ini saja, melainkan juga didunia yang akan datang (Efesus 1:21)).

6. Isa AlMasih dinyatakan sebagai pembuat hukum (legislatif). Dia sanggup mengubah hukum-hukum Taurat dengan cara menghalalkan apa yang diharamkan untuk manusia (QS 3:50).
Ini dikatakan Quran secara lurus, bukan suatu tafsiran. Hakekat dari ”Kalimat Allah” dan ”Roh daripada-Nya” yang melekat pada Isa yang memungkinkan Ia merevolusikan hukum. Dialah perubah dan penetap/pembuat hukum.
Tiada lain, pembuat hukum-hukum tuhan, ya hanya Tuhan! [Dalam Injil, Yesus tidak mengubah hukum, tetapi Dialah Hukum. Dalam kotbahnya diatas bukit, Yesus menunjukkan diriNya berotoritas penuh dalam pemurnian hukum.
”Kamu telah mendengar firman: ”Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Disini Yesus memperhadapkan ”apa kata firman Tuhan” dengan ”apa kata Yesus”. Ini tentu tidak bisa dilakukan oleh ”AKUNYA” Yesus dengan otoritas yang kurang dari Tuhan]

7. Keberadaan isa dinyatakan suci, benar, oleh malaikat (QS 19:19, 34).
Dialah satu-satunya nabi yang dinyatakan suci tanpa dosa (sinless) dan tidak berbuat dosa (fault-less) walau hanya kekeliruan kecil sekalipun. Ia berkata di dalam kebenaran (whole Truth). Isa tidak ada cacat sedikitpun, tidak pernah minta pengampunan Tuhan. Ia sesuci Yang Tersuci! Dan ini berbeda dengan para nabi lain manapun. Kenyataan yang dahsyat ini sering tersembunyi bagi kebanyakan Muslim. Itu sebabnya mereka kurang menyadari kenapa hanya isa yang diperkuat oleh Rohulqudus, dan tidak memperkuat lainnya. Quran mengindikasikan keberdosaan nabi-nabi selainnya, dan Tuhan sempat mengampuni dosa mereka. Termasuk didalamnya Adam, Ibrahim, Musa, Daud, Yunus, dan Muhammad. (al QS 2:36; 7:22,23; 26;82; 28;15,16; 38:24,25; 37:142; 40:55; 47:19; 48:1,2).
Tetapi kita semua tahu bahwa yang Mahasuci itu hanya ada pada Tuhan seorang.
[Sebaliknya dalam Injil, Yesus bukan hanya kudus tanpa dosa, namun Ia-pun berkuasa memberi kekudusan karena berkuasa mengampuni dosa seseorang. Ia berkata kepada seorang pendosa, ”Hai anakKu, dosamu sudah diampuni” (Mrk 2:5)].

8. Hanya Isa Al-Masih yang menjadi tanda dan saksi bagi hari kiamat. Isa Al-Masih Mampu memberikan pengetahuan tentang hari kiamat (QS 4:159; 43:61).
Quran menyaksikan bahwa Isa Al-Masih, secara eksklusif dan pribadi yang mengetahui rahasia hari Kiamat. Hanya Dialah yang menjadi tanda dan saksi bagi hari penghakiman tersebut. Kita tahu hari kiamat adalah rahasia-ilahi terbesar yang hanya ada pada ”otak-ilahi” (QS 33:63; 31:34). Menjadi pertanyaan, kenapa Isa diberi kuasa tunggal untuk mengetahui rahasia hari kiamat selama dibumi ini?
Konsekuensi ajaran, dakwah atau perintah-perintah Isa yang manakah yang membuat Dia memerlukan pengetahuan demikian? Agaknya tidak ada jawaban yang memuaskan, kecuali Dia sendiri ilahi.

Para pembaca yang berakal budi, Manusia sering lupa, bahwa ketika mencari kehakikian, ia justru cenderung masuk ke dalam alur non-hakiki. Kita tidak akan mungkin mengenal hutan dengan cara masuk ke dalam saja, lalu mencoba mengotak-atik pohon ini dan itu. Maka lihatlah juga perjalanan kehidupan Isa Al-Masih di dunia ini secara keseluruhan, dan kita akan mendapati kehakikian keilahian dari asal-usulNya, keberadaanNya, ucapan dan perilakuNya, hingga kepada kepulanganNya, yang semuanya adalah adikodrati, tidak tunduk pada kodrat semesta:
1). Ketika Isa dalam kandungan, Dialah penjelmaan tunggal gen-DNA ”Kalimat Allah dan Roh Allah”.
2). Ketika Isa hidup, Ialah yang berfirman (wahyu) langsung—menyembuhkan sakit terparah yang ada—menghidupkan mayat—mencipta hidup—menurunkan hidangan langit—merevolusi hukum Allah—penuh hikmat dan pengetahuan adikodrati—terkemuka di dunia nyata maupun maya dan akhirat—total kudus—mentransformasi/mengubah hati manusia—tidak mati dengan meninggalkan jasadNya: ”Yang berasal dari debu kembali ke debu yang fana: yang berasal dari ’Roh Allah’ yang kekal kembali kepada kekekalanNya…”
3). Ketika Isa berpulang dari dunia, Dia diangkat oleh Allah kembali kepadaNya sebagai asal-muasal Gen DNA dirinya yang dari surga. (QS 3:55; 4:158).
Yesus telah menegur manusia untuk tidak melihat ujud mujizat saja—dan mentok sampai disitu. Dia justru meminta kita untuk melihat tanda sebagai sebuah pertanda, yaitu tanda dibalik mujizat itu: ”…kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda melainkan karena kamu telah makan roti (mujizat) itu dan kamu kenyang” (Yohanes 6:26).

Yohanes juga menegaskan bahwa mujizat tidak melayani dirinya untuk dikagumi, juga tidak sekedar untuk menyampaikan nikmat/berkat mujizat kepada si penerimanya. Tanda mujizat dilakukan sebagai pertanda bagi manusia untuk mengenal dan mempercayai Sumber Berkat itu sendiri, yaitu Sang Pelakunya, agar mereka dapat diselamatkan:
”Masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus—yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Tuhan, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yohanes 20:30-31).

Yesus adalah Tuhan!
Perkataan atau KalimatNya adalah kekal:
”Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu!”
Kepada Anda dan saya, Yesus berkata, sekaligus mengkonfirmasikan ke-Aku-anNya:
”Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.”
”Aku (Yesus) adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Firman Tuhan yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Markus 13:31; Yohanes 13:13, Wahyu 1:8).

Alkitab menjelaskan bahwa Yesus itu Tuhan! Bukan yang dituhankan oleh manusia!
Tuhan yang dinubuatkan,
contoh: Yesaya 7;14; 9:6
Bukan berasal dari dunia (bukan gen dunia),
contoh: Yohanes 8:23, 42
Berkuasa Mengampuni Dosa / Menguduskan,
contoh: Markus 2:5; Lukas 5:24; Ibrani 2:11
Pencipta dan Penjaga Alam semesta,
Contoh: Yohanes 1:3, Kolose 1:15-16
Maha Tahu
Contoh: Yohanes 2:25; 16:30
Maha Kuasa,
Contoh: Matius 28:18; Wahyu 1:8
Ada Dimana-mana,
contoh: Matius 18:20; 28:20
Kekal/ Pra Eksis sebelum Ciptaan,
contoh: Mikha 5:1,2; Yohanes 1:1; 8:58; Kolose 1:17, Wahyu 1:8
Pemberi Hidup,
contoh: Yohanes 1:3, 5:21; 10:28; 11;25
Kasih yang Kekal,
contoh: Efesus 5:25, Yohanes 13:1; 15:12-13

No comments:

Post a Comment