Monday, July 11, 2011

Ep 54

Pertanyaan Mengenai Iman Episode 54

Mohamed:

Selamat berjumpa, para pemirsa terkasih, di episode dari “Pertanyaan Mengenai Iman” ini. Sekali lagi, kita kedatangan tamu kehormatan Bapak Pendeta Zakaria Botros. Selamat datang Pak.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Terima kasih banyak.

Mohamed:

Di dalam episode sebelumnya, kita kehabisan waktu, dan kita mencoba melanjutkan topik yang sama mengenai sumber-sumber agama Islam. Jadi, mari kita teruskan pembicaraan kita mengenai topic legenda atau mitos Israel. Dapakah Anda meneruskan pembicaraan kita mengenai sumber-sumber lainnya tersebut?



Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Betul. Kita telah membicarakan sumber dari cerita-cerita dalam Al Qur’an. Maksud saya, dari mana Al Qur’an mengambil cerita-ceritanya, seperti Talmud, Medrash, Hameshnah, dan Ensiklopedia Haggada.

Mohamed:

Semua nama-nama yang Anda sebutkan adalah nama Ibrani.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Dalam bahasa Ibrani.

Mohamed:

Buku-buku referensi dalam bahasa Ibrani.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Dalam bahasa Ibrani. Buku-buku tersebut berisikan cerita rakyat atau legenda orang Israil, beberapa diantaranya ditiru dalam Al Qur’an. Contohnya adalah: Kita sudah membicarakan mitos Kain belajar bagaimana mengubur Habel dengan menggali tanah; yaitu seekor burung gagak yang datang dan mengajarkannya. Hal ini tidak ditemui di dalam Kitab Suci, juga tidak di Kitab Taurat atau dimanapun, tetapi ditemukan di buku Farqee Rabbi Eleazar, bab 21.

Mohamed:

Apakah ini nama seorang Ibrani?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, sebuah nama Ibrani. Mitos Nimrod mencetak Nabi Ibrahim menjadi api tidak ditemukan di Kitab Suci, ditemukan di Medrass Rabbah – juga buku Israel – buku mitos. Juga perkumpulan Raja Salomo dengan jin, setan, burung, dan hud-hub, dan singgasana yang mereka bawa kepada Ratu Seba, tidak ada satupun yang ditemukan di Kitab Suci, tetapi di mitos Israel– mitos Turgum Israel – sekali lagi Turgum Israel, di buku Israel... maksud saya Kitab Istir (Ester).

Mohamed:

Di Kitab Istir (Ester).

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Dikenal juga dengan nama “Targom Shenee.” Sebuah mitos lainnya. “Nafsu birahi dari 2 malaikat, Harot and Marot, dan minuman anggur mereka dan perzinahan, pembunuhan, dan pengajaran sihir kepada manusia.” Tidak ada sama sekali di Kitab Suci, tapi ada di Medrass Ylikot – juga di Israel – di Medrash. Gunung yang diangkat dikepala orang-orang Israil… ini tidak ditemukan di Kitab Suci sama sekali, tetapi Anda dapat menemukannya di buku mitos Israel, Aboodah Zaree, bab 2 dan bab 45, dan mengenai mitos berubahnya orang Israil menjadi monyet, ditemukan di Al Qur’an, dikatakan bahwa Al Qur’an meniru cerita-cerita ini dari sebuah cerita tradisi Israel. Ini merukapan kesaksian dari Sheikh Abdallah Youssef Ali, dalam komentarnya mengenai Al Qur’an, halaman 34. Mitos 7 surga ditemukan di buku, “Hakeekah.”

Mohamed:

Apakah sebuah legenda?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Sebuah legenda… legenda, karena tidak ditemukan di Kitab Suci. Maksud saya, tidak ada disitu, jadi ada dimana? Kita temukan di buku mitos “Hakeekah”… Israel.

Mohamed:

Sebuah buku Israel.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Sebuah buku Israel, bagian 9, bab 2. Mitos ini mengatakan bahwa ada 7 gerbang neraka. Tidak ada hal seperti ini di Kitab Suci, tetapi ditemukan di buku Israel, “Zohar”, bab 2 … sebuah buku cerita rakyat. Mitos mengenai banjir air mendidih. Dalam Kitab Suci tidak dikatakan air mendidih, tetapi disebut hujan dan banjir dan ledakan normal dari air. Tetapi dimana ditemukan hal ini, yang mengatakan air mendidih? Di dalam legenda, di dalam buku berisikan legenda-legenda, berjudul, “Komentar Rashi”, di buku Kejadian, di bagian 1, bab 2. Mitos dari banjir tersebut adalah… maksud saya, mitos dari tulisan yang dilestarikan.

Mohamed:

Ini juga sebuah mitos.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Sebuah mitos yang tidak ditemukan di Kitab Suci, tetapi dapat ditemukan di buku, “Farkee Aboot” sebuah buku Israel yang terkenal, mengenai mitos dan cerita, di bagian 5, bab 6.

Mohamed:

Keajaiban dari keajaiban-keajaiban! Anda dituduh sebagai seorang pendukung Zionisme, dan lain sebagainya. Namun semua sumber-sumber Al Qur’an, seperti yang Anda katakan, berasal dari mitos Israel.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tentu saja.

Mohamed:

Anda bermaksud untuk benar-benar menantang keaslian Al Qur’an?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Saya sudah beratus-ratus kali mengatakan, dan saya jamin kepada setiap orang bahwa saya tidak menyanggah atau memfitnah, tetapi hanya mempertanyakan. Saya tidak menyanggah, tetapi mempertanyakan. Tidak lebih, dan tidak kurang.

Mohamed:

Kita biarkan Anda untuk menjawabnya, para pemirsa terkasih. Kita telah mendiskusikan beberapa topik, semuanya amat sangat serius, tetapi mereka membutuhkan penjelasan secepatnya. Jadi, apakah Anda akan menambahkan, atau menjelaskan kepada kami, beberapa hal yang telah Anda sebutkan itu?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Ya, tentu saja. Kita telah membicarakan sumber-sumber orang-orang Israil, apakah dari buku-buku resmi seperti Kitab Suci, atau dari buku-buku mitos Israel. Namun, ada sumber-sumber lainnya, dan sumbernya adalah dari agama Nasrani. Maksud saya, mereka diambil dari Kitab Suci; buku yang benar ini, juga dari buku-buku Nasrani zindik (sesat). Ya, sekarang mari kita lihat bagian-bagian yang disalin dari Kitab Suci, buku kita sendiri. Ada Kitab Injil orang Nasrani, dari ajaran Isa Al-Masih. Jadi dari buku ini, Al Qur’an menyalin cerita pengumuman malaikat atas Nabi Zakariya, yang disebutkan di Surat ke 19 (Maryam), dan yang ditemukan di Kitab Injil Lukas, atau “Berita baik yang diilhamkan kepada Lukas. Tetapi malaikat berkata kepadanya: Jangan takut, hai Zakariya. Permintaanmu telah didengar dan istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki untukmu. Hendaklah engkau menamainya Yahya.” Perubahan nama bukanlah sebuah masalah. Yahya sama dengan Yohanes. Ia menyalin cerita lainnya, yaitu cerita mengenai perawan Maria (Maryam) dan pengumuman malaikat kepadanya, di Kitab Injil Lukas.. Dikatakan: Kemudian malaikat itu datang menemui Maryam dan berkata,Wasalam, hai engkau, yang telah beroleh anugerah dari Allah. Tuhan besertamu. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Hendaklah engkau menamai-Nya Isa.’ Dan seterusnya. Karena Ia akan menyelamatkan orang-orangNya dari dosa-dosa mereka. Di Surat ke 3 (Ali’Imran) ayat 45: ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”; ditemukan di Kitab Injil Lukas: Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Allah.” Isa Al-Masih sudah mengatakannya 7 abad sebelum Islam, dan hal yang aneh ditemukan di Surat ke 7 (Al A’raf) ayat 40, dikatakan: Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum.” Lubang Jarum… kata yang sama, dan ekspresi yang sama.

Mohamed:

Tetapi mungkin dalam bahasa yang lebih sulit.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Di klasik Arab, lebih mudah mengatakan “lubang jarum.” Bagian orang-orang saleh di surga, di surat I Korintus dikatakan: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia, itulah yang telah disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang mengasihi Dia”. Dan di “Mishkat Al Masabeeh”, halaman 487, disini ada ilham yang berisikan kata-kata yang sama. Di Rentangan Abu Horaira, Muhammad berkata bahwa Allah yang Maha Kuasa berkata: “Aku menyediakan bagi para hamba-hambaKu yang setia, sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, dan didengar oleh kuping, dan belum pernah masuk ke hati manusia.”

Mohamed:

Ya ampun! Kata-kata indah dan bagus, juga sangat menenangkan, dan siapapun boleh menggunakannya.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Agak benar. Tetapi jika Anda mau memberikan kredit, berikanlah kepada sumber aslinya.

Mohamed:

Kita akan berikan kredit kepada sumber aslinya, tetapi kata-katanya hampir sama.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Mereka sama…

Mohamed:

Saya benar-benar bertanya-tanya, siapa yang menyalin dari yang satunya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Yang datang kedua seharusnya yang telah menyalin dari yang pertama. Maksud saya, Isa Al-Masih datang 7 abad sebelum Muhammad. Jadi dapatkah Anda membayangkan bahwa Isa Al-Masih menyalin dari Muhammad, sebelum ia datang? Tidak dapat dipercaya! Maksud saya, kebenaran berbicara sendiri. Sekarang kita sampai ke keajaiban Isa Al-Masih: Penciptaan, pencelikkan mata orang buta, penyembuhan orang-orang kusta, kebangkitan orang mati di Kitab Injil Matius: Isa berjalan mengelilingi seluruh wilayah Galilea. Ia mengajar di tempat-tempat ibadah mereka, memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua penyakit serta kelemahan di antara mereka. Dan di Surat ke 3 (Ali ‘Imran): “Aku akan menciptakan sesuatu berbentuk seekor burung untuk kamu dari lumpur, dan meniupnya sehingga ia akan menjadi burung [hidup] dengan izin Allah. Aku akan menyembuhkan mereka yang buta, dari lahir, dan lepra, dan membangkitkan orang mati, dengan izin Allah. Aku akan mengumumkan kepadamu apa yang dapat kamu makan…” Dan seterusnya. Penolakan terhadap Isa Al-Masih oleh orang-orang Israil: Di Kitab Injil Matius dikatakan: dan merencanakan untuk menjatuhkan Isa dengan tipu daya dan membunuhNya.” Anda akan menemukan hal yang sama di Surat ke 3 (Al Omran) ayat 54: “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya!” Tetapi kita tidak berkata bahwa Allah adalah penipu.

Mohamed:

Kita tidak berkata bahwa Allah adalah…?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Allah adalah penipu.

Mohamed:

Tentu tidak!

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tentu tidak, tetapi orang-orang Israil mengatakannya. Mereka mengatakannya karena mereka adalah orang-orang jahat. KenaikkanNya ke surga, di Kitab Injil Markus dikatakan: “Isa yang disalibkan telah bangkit. Ia telah bangkit. Ia tidak disitu, Ia telah bangkit.” Dan di Surat ke 4 (Al Nisa’) 158: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana!”

Mohamed:

Apakah itu disalin dari Kitab Suci? Atau terlihat seperti disalin dari Kitab Suci?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Dengan sebuah perbedaan

Mohamed:

Tetapi berbeda. Saya bertanya-tanya, bagaimana dengan sumber-sumber agama Nasrani lainnya yang Anda sebutkan?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Sumber mitos yang populer.

Mohamed:

Sumbernya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Mitos populer, dari buku heretical (bidaah), seperti seribu satu malam… model seperti itu…

Mohamed:

Oh, tidak! Mohon dilanjutkan.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Yang disebut cerita rakyat popular. Model seperti yang dituliskan untuk khalayak ramai, yaitu untuk hiburan di malam panjang, seperti Mowals dari Zanati Khalifa, dan cerita-cerita yang ada di Mesir. Contoh lainnya… Perawan Maria, yang kita kenal. Ia adalah Maria, anak Yohakim

Mohamed:

Anak dari?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Yohakim adalah ayahnya, tetapi di Al Qur’an dikatakan bahwa ia adalah anak dari Omran, dan saudara perempuan dari Harun.

Mohamed:

Saudara perempuan Harun…? Ya.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Saudara perempuan dari Harun.

Mohamed:

Ini yang kita tahu.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Itu yang ada di Al Qur’an, tetapi Kitab Suci tidak mengatakan itu sama sekali. Sebaliknya, Anda tahu berabad-abad memisahkan kedua Maria, satu dari lainnya… 15 abad. Tetapi kebingungan ini diingatkan kembali di buku popular yang menghubungkan Perawan Maria dengan Miryam, anak Harun… maksud saya, anak Omran, saudara perempuan Harun dan Musa. Ini hanyalah sebuah perumpamaan yang bertujuan untuk menghasilkan renungan, jadi hal yang sama diambil dan disebut kebenaran. Mengenai malaikat yang membawakan makanan kepadanya: Di Surat ke 3 (Ali ‘Imran), Zakariya merawatnya setiap kali dia datang ke tempat pemujaan untuk melihatnya. Zakariya menemukannya sudah dibekali makanan. Tidak ada hal itu sama sekali di dalam Kitab Suci. Tetapi kejadian ini ada di buku populer berjudul, “Cerita kelahiran Maryam dan masa kanak-kanak Sang Penyelamat”, bab 20, kata demi kata. Jadi pasti telah diambil dari sumber ini. Dongeng populer. Perkataan Isa Al-Masih di buaian bayi… Kitab Suci tidak berkata bahwa Isa Al-Masih berkata sejak dari buaian, tetapi di Al Qur’an Ia berkata: “Goyangkan batang pohon palem itu kepadamu supaya menjatuhkan beberapa kepadamu”. Tidak ada satupun dari ini ada, tetapi Anda akan dapat menemukan perkataan yang sama, kata demi kata, di buku yang sama, berjudul “Cerita kelahiran Maria dan masa kanak-kanak Sang Penyelamat”, bab 20. Mitos ini awalnya menjalar ke dalam Al Qur’an dari mitos India mengenai kelahiran Budha, 557 tahun sebelum kelahiran Isa Al-Masih. Ini ditemukan di buku berjudul, “Nidana Kattaha Jakot Kob.” Ditemukan di buku ini, di bab 1, halaman 15. Khalayak ramai mengambilnya dan ingin meninggikan Isa Al-Masih dengannya, jadi Muhammad menyalinnya dan menempatkannya disitu sebagai kebenaran, dan ia menggunakannya dalam khotbahnya kepada orang-orang Nasrani sebagai kebenaran. Allah tidak dapat membuat kesalahan mengenai asal muasal. Allah tidak dapat mengatakan sesuatu di Kitab Suci, dan mengatakan hal yang berbeda di tempat lain atau di buku lainnya. Apakah kita mempercayai ini atau tidak mempercayai itu? Mana yang benar dan mana yang salah?

Mohamed:

Benar-benar, hal ini amat sangat aneh, dan mungkin sebagian besar dari pemirsa kita mendengar hal ini untuk pertama kali dalam hidupnya. Apakah Anda punya contoh-contoh lainnya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tentu saja… Isa Al-Masih menciptakan burung. Di Surat ke 3 (Ali ‘Imran): “Aku akan menciptakan sesuatu dalam bentuk burung dari lumpur”, ini tidak ditemukan di Kitab Suci, bahwa Ia melakukan itu.

Mohamed:

Tidak ada disitu?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tidak ada disitu sama sekali. Tetapi dimana itu ditemukan? Di masa kanak-kanak Isa Al-Masih, di buku “Cerita masa kanak-kanak Sang Penyelamat”, bab 36, kata demi kata … Dan ini adalah salah satu buku mitos populer yang banyak menghibur orang.

Mohamed:

Bagaimana dengan tulisan dari surga?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tulisan dari surga. Tidak ada di Kitab Suci yang mengatakan bahwa ada tulisan turun dari surga, tetapi ini dapat ditelusuri dari sebuah buku populer juga, bahwa Isa Al-Masih meminta sebuah tulisan dari surga, seperti yang kita temukan di Surat ke 3 (Ali ’Imran). Jadi inilah masuknya, maksud saya, di Surat ke 5 (Al Maa-idah), ayat 112-115… orang-orang gua.

Mohamed:

Ya, saya dengar cerita ini saat masih kanak-kanak.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Surat kepada orang-orang gua. Al Qur’an berkata… ini adalah cerita yang panjang...

Mohamed:

Sangat singkat.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

“Mereka akan berkata: "[Mereka] bertiga, yang ke-empat membawa anjing mereka;” saat [yang lainnya] akan berkata: “Lima, yang ke-enam adalah anjing mereka,” menerka-nerka yang tidak kelihatan. [Masih lainnya] berkata: Tujuh, dan yang ke-delapan adalah anjing mereka. Katakan: Allah-ku cukup sadar ada berapa mereka semua. Jangan menanyakan pendapat orang lain mengenai hal ini”. Baiklah. Perkataan ini ada di Al Qur’an… Bukankah Anda akan katakan bahwa ini adalah perkataan Allah? Dikabulkan... Perkataan Allah. Apakah Allah tidak tahu urusan yang sebenarnya? Jadi, mengapa Ia tidak mengatakan hal itu? Mengapa Ia berkata: “Mereka akan berkata: [Mereka] bertiga, yang ke-empat membawa anjing mereka.;” Tujuh, dan yang ke-delapan adalah anjing mereka.” Mengapa Ia tidak mengatakannya?

Mohamed:

Apakah cerita ini ada di buku-buku lainnya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Di Senecserian, tetapi tidak seperti ini. Senecserian dari Gereja Coptic. Senecserian adalah, dengan kata lainnya, sejarah mengenai para martir dan orang suci. Orang-orang tersebut mempunyai sebuah cerita mengenai sejarah para martir, tetapi sangat berbeda dengan mitos-mitos yang ditulis.

Mohamed:

Jadi siapakah orang-orang gua itu?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Inilah tulisan dari cerita tersebut. Dikatakan: “Di hari yang sama seperti hari ini di tahun 200 Maeshi, yaitu hari ke-20 bulan Mesra, tiap tahun kami merayakan makan besar. Di hari itu, yaitu di tahun 252 Masehi, 7 orang suci disiksa.” Bukan 3 atau 4 atau 5 atau 6.

Mohamed:

Tujuh.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tujuh. Ini adalah sejarah. Anda mengikuti? Hal ini ada di Surat Efesus, dan nama-nama mereka ada disitu, karena ini adalah sejarah kita. Sangat terkenal.

Mohamed:

Aakah Anda punya nama-namanya?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Maximos, Malkes, Martinianos, Dionasiuos, Youhanna, Sarabion, dan Constantine. Dan saat raja memperkenalkan dewa pemujaan, beberapa orang memfitnah mereka dihadapan raja, jadi mereka mencari tempat perlindungan di sebuah gua karena takut menjadi lemah dan menyangkal Isa Junjungan Yang Ilahi. Raja tahu mengetahui hal ini dan memerintahkan agar gua tersebut ditutup rapat, dengan mereka di dalamnya. Salah seorang tentara adalah seorang percaya kepada Isa Junjungan Yang Ilahi, sehingga ia merekam biografi mereka dalam sebuah torah tembaga, yang disebut ’torah” dalam Al Qur’an dan meninggalkannya di dalam gua. Oleh karena itulah, para orang suci ini berserah kepada ruh suci mereka. Mereka mati, dan Allah mau menghormati mereka sebagai hamba-hambaNya yang setia, sehingga Ia mengungkapkan lokasi mereka kepada Bishop kota yang kemudian pergi dan membuka gerbang gua tersebut. Ia menemukan tubuh mereka utuh, tetapi ruh mereka sudah naik keatas, dan ia belajar dari torah tembaga bahwa sekitar 200 tahun sudah berlalu.

Mohamed:

Oh, luar biasa!

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Mereka juga mengetahui dari koin-koin yang mereka temukan di dalamnya, berasal dari Raja Dakios. Tetapi tidak disebutkan mengenai kebangkitan dan kedatangan kembali, dan masuk ke pasar, dan melakukan berbagai hal. Cerita besar ini didasarkan oleh mitos yang membesar-besarkan sesuatu, jadi saat sampai di Semenanjung Arab, telah menjadi sangat besar. Tetapi bagian yang saya kritik adalah, bukankah Allah tahu dengan jelas berapa jumlahnya? Dikatakan, ”Mereka akan berkata: ”[Mereka] bertiga, yang ke-empat membawa anjing mereka;” saat [yang lainnya] akan berkata: ”Lima, yang ke-enam adalah anjing mereka”. Kemudian dikatakan kepadanya ”Jangan diskusikan dengan mereka.”

Mohamed:

Jadi cerita mengenai 7 orang di gua adalah mengenai 7 hamba Allah yang patuh kepada Allah, dan tidak patuh kepada raja.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tepat.

Mohamed:

Dan mereka mengorbankan hidup mereka dan mati sebagai martir. Ini cukup benar. Jadi bagaimana cerita ini sampai ke Semenanjung Arab?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Baiklah, sejauh yang Semenanjung Arab ketahui, sudah dikenal bahwa agama Nasrani telah tersebar di seluruh Semenanjung Arab. Buku mengenai Biografi Kenabian, oleh Ibn Hisham, volume 1, halaman 44-217. Menceritakan tentang Raja Yemen, seorang Nasrani, di Nagran, sebelah utara Yemen Selatan Hejaz . Phimeon dan Saleh menyebarkan agama Nasrani di Nagran. Ibn Thamer, dan pengajaran Isa Al-Masih di Nagran, konversi Waraka Ibn Nawfel menjadi Nasrani di Mekah, konversi Ibn Al Huwaireth menjadi Nasrani, dan lainnya.

Mohamed:

Huwaireth atau Guwaireth?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Guwaireth. Jadi ajaran Isa Al-Masih cukup tersebar disitu, dan walaupun Nasrani, cerita-cerita tersebut sampai kesitu. Anda tahu… orang-orang jaman dahulu punya banyak waktu santai.

Mohamed:

Mereka punya apa?……… Waktu santai.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Banyak waktu luang, jadi mereka menerima hal ini, dan menceritakan cerita dan dongeng. Sekarang ada televisi yang membuat mereka sibuk, tetapi dahulu tidak seperti itu. Sumber hiburan utama adalah cerita dongeng.

Mohamed:

Mereka mensirkulasikan cerita-cerita tersebut, merubah sedikit disini, dan menukar sedikit disana.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Jadi berkembang semakin besar dan besar, dan setiap pendongeng menambahkan sedikit-sedikit sesuka hatinya, sehingga akhirnya mencari cerita seperti yang ini.

Mohamed:

Dan ini semua disebutkan di Biografi Kenabian oleh Ibn Hisham, di dalam bukunya.

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Betul sekali… ini dia.

Mohamed:

Ya, jadi Anda katakan bahwa orang-orang menyampaikan cerita-cerita tersebut dan menyebarkannya diantara bangsa-bangsa di Semenanjung Arab?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Di Semenanjung Arab… Jadi, saat sampai ke telinga Muhammad, menjadi sama dengan yang ia tuliskan di Surat ke 18 (Al Kahfi). Biarkan saya membacakan beberapa bagian dari Surat ke 18 (Al Kahfi), jadi Anda dapat melihat perbandingan antara apa yang sudah kita baca di Senecserian – atau cerita dari para martir – dan bagaimana tertulis di buku ini. Apa yang dikatakannya? “Walaupun Kami mengangkat mereka lagi supaya mereka dapat saling bertanya satu sama lain.” Dan seterusnya, sampai dikatakan: Mereka akan berkata: [Mereka] bertiga, yang ke-empat membawa anjing mereka; saat [yang lainnya] akan berkata: Lima, yang ke-enam adalah anjing mereka, menerka-nerka yang tidak kelihatan. [Masih lainnya] berkata: Tujuh, dan yang ke-delapan adalah anjing mereka. Katakan…“Apa yang seharusnya ia katakan disini?” Katakan “Tujuh”, karena ini adalah pengetahuan agung.

Mohamed:

Apakah ia mengatakan itu?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tidak, tidak. Ia tidak berkata begitu. Ia berkata, “Katakan: Allah-ku cukup sadar ada berapa mereka semua. Hanya sedikit yang tahu mengenai mereka. Jangan mendiskusikan mereka kecuali dalam diskusi yang jelas, jangan menanyakan opini orang lain mengenai hal ini. Hanya itu, isunya sudah selesai. Tetapi mengapa? Karena ia tidak tahu mengenai hal-hal ini. Ini semua hanyalah tebakan asal-asalan. Tolonglah...

Mohamed:

Ya, terima kasih…

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Tetapi apa yang ingin saya katakan dan benar-benar tekankan adalah bahwa isu ini bukan dari mana ia menyalinnya atau apa yang ia lakukan dengannya. Isunya disini adalah, apakah ini perkataan Allah? Ini pertanyaan saya yang sebenarnya. Perkataan Allah… Apakah Allah merubah perkataannya dari satu buku ke buku lainnya?

Mohamed:

Astaga!

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Jadi, pertanyaan yang diajukan ke semua orang adalah: Jadi apakah ini? Dan biarkan mereka membuktikan itu. Tidak lebih dan tidak kurang.

Mohamed:

Sebuah pertanyaan serius yang ditanyakan oleh ‘yang dipuja’, yang menantang berjuta-juta orang, apakah ada yang dapat menjawab?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Amin.

Mohamed:

Kita telah menerima surat dari Saudara Ayman… Kita menerimanya dari ِAustria: “Saudara-saudara terkasih, dan Bapak Pdt. Zakaria Botros terhormat, dalam kasih Tuhan, dan Allah, dan Isa Al-Masih, saya menulis kepada Anda, berharap dalam nama Allah bahwa Anda semua dalam keadaan sehat dan baik. Sudah lama... Baik sebenarnya, saat ini saya mengikuti episode-episode dari pengajaran Pdt. Zakaria Botros dan yang benar-benar telah menarik perhatian saya adalah serangan-serangan yang tidak berarti di surat kabar Caireen, Al Usboo’, dimana para wartawan yang berpendidikan menengah menulis mengenai episode-episode Bapak Pdt. Zakaria. Seluruh artikel berisi kutukan dan sumpah serapah. Sayangnya, tulisan ini dipulikasikan tanpa rasa malu oleh orang-orang yang seharusnya berpendidikan, dan mereka telah melupakan apa yang buku mereka katakan: “Jangan beragumentasi dengan orang-orang dari buku kecuali dengan cara yang sopan.” Sepertinya cara yang sopan bagi mereka saat ini adalah dengan sumpah serapah, dan tidak memikirkan arti dari perkataan mereka. Saya tahu bahwa perkataan Bapak Pdt. Zakaria sulit dan keras, tapi merupakan kebenaran. Bukan dari pemikirannya semata, tetapi dari mereka dan dari buku-buku mereka sendiri, dan jawabannya harus didukung dengan bukti dan bukan dengan ancaman dan kutukan, dan terlihat bahwa para wartawan ini lupa atau mengesampingkan fakta-fakta bahwa kita tidak takut apapun, karena kita adalah anak-anak Isa Al-Masih, yang menaklukkan kematian. Kita adalah anak-anak martir dan iman kita tidak mengenal rasa takut, dan kita selalu benar karena kita tidak mencari konversi siapapun ke agama Nasrani, bertentangan dengan yang mereka lakukan, yaitu menteror orang-orang agar menerima Islam. Jika perkataan Bapak Pdt. Zakaria berisikan ketidak-benaran, mengapa mereka tidak menuntut konfrontasi? Sebenarnya, mereka seperti kelelawar yang hanya bergerak dalam gelap, saya mendukung Bapak Pdt. Zakaria dan setiap perkataan kebenaran yang dikatakannya, dan pada umumnya, saya menunggu kembali ke jaman para martir, dan itu memuaskan saya untuk mati bagi suatu kebaikan, daripada mati sia-sia…”, sampai ke akhir surat. Tetapi saya hanya dapat memerikan komentar sedikit dari Kitab Suci. Dikatakan… “Jika kakimu menyebabkan kamu berdosa, penggal-lah! Karena lebih baik kamu masuk ke dalam hidup dengan kaki timpang daripada kamu mempunyai dua kaki tetapi dicampakkan ke dalam neraka jahanam. Di tempat itu ulatnya tidak akan mati dan apinya tidak akan padam.” Dan Jika matamu menyebabkan kamu berdosa, cungkillah! Karena lebih baik kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan hanya sebelah mata daripada kamu memiliki dua mata tetapi dicampakkan ke dalam neraka jahanam. Di tempat itu ulat tidak akan mati dan api tidak akan padam. Jadi, para pemirsa terkasih, dimana Anda mau menghabiskan hidup kekal Anda, jika Anda benar-benar percaya kepada Allah dan kehidupan setelah kematian? Sebuah pertanyaan terakhir yang telah dikirimkan oleh salah seorang pemirsa. Ia berkata: “Saya telah menjalani hidup yang terbaik dalam hidup saya sejak saya mengenal Isa Al-Masih dan menerimaNya, tetapi ketakutan terbesar saya adalah saya digerakkan dan dikalahkan setan, kembali ke jalan lama saya. Jadi apa yang harus saya lakukan?

Bpk. Pdt. Zakaria B.:

Hanya karena waktu kita hampir habis, saya katakan ini saudaraku, kita bersyukur kepada Allah karena Anda telah menjalani hidup yang terbaik dalam hidupnya, dan itu sangat benar... hari-hari yang Anda jalankan bersama Isa Al-Masih adalah hari-hari terbaik. Tetapi saya mau menenangkan Anda, teman-ku terkasih, bahwa Anda sekarang adalah anak Allah, dan Allah tidak akan meninggalkan engkau. Seperti Bapak tidak akan pernah meninggalkan anaknya, ia memegang anaknya dengan tangannya: “Aku pegang tangan kananmu, jangan takut, Aku menolong engkau.” Allah menyertai Anda. Anda telah menjadi berharga dimataNya dan dimuliakan. Ia mengasihi Anda, dan Ia berkata: ”…dan siapa yang datang kepadaKu. Aku tidak akan meninggalkannya.” Isa Al-Masih menyertai Anda. Jangan takut, tetapi pandanglah Isa Al-Masih – jangan lihat takut-mu – tetapi lihatlah Isa Junjungan Yang Ilahi, dan Anda akan melihat bahwa Ia melindungi Anda dan membela Anda, dan Ia akan menjaga Anda sampai hari dimana Anda bertemu dengan Dia, tatap muka. Amin.

Mohamed:

Terima kasih. Ya, para pemirsa terkasih, Isa Al-Masih berkata: ”…dan siapa yang datang kepadaKu. Aku tidak akan meninggalkannya.” Ia juga berkata: ”Aku telah menulis namamu di telapak tanganKu;” ”Jika seorang ibu melupakan anak bayinya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Teman-ku terkasih, saya merupakan salah satu orang yang dilupakan oleh ibu saya, dan saya katakan ini dengan kepahitan, tetapi syukur kepada Allah, yang membukakan kebenaran kepada saya, dan saya telah menerima kebenaran itu. Saya menerima iman karena hanya ada seorang penghubung antara Allah dan manusia, yaitu Isa Al-Masih sendiri. Ia berkata: ”Aku adalah yang awal dan yang akhir, Aku adalah Alfa dan Omega.” ”…dan semua yang datang kepadaKu, Aku tidak akan meninggalkannya.” Angkat hatimu dengan saya kepada Allah, dan minta Dia untuk menunjukkan kebenaran kepada-mu. Terima kasih banyak, dan kita berdoa bagi semua orang yang ingin mengetahui kebenaran, dan mengapainya. Terima kasih, sampai berjumpa kembali di espisode lainnya.


Texts being used:

The Indonesian Bible text used for New Testament is “The Indonesian (1912 Translation) – Greek Diglot New Testament” – “Kitab Suci Injil Dwibahasa Indonesia (Terjemahan 1912) – Yunani” version. © LAI (Lembaga Alkitab Indonesia – Indonesian Bible Society), 2000.

The Indonesian Bible text used for Old Testament is “The New Translation, 1974” – “Alkitab Terjemahan Baru (TB), 1974” version. © LAI (Lembaga Alkitab Indonesia – Indonesian Bible Society), 1974.

The Indonesian Al Qur’an text used is taken from
http://Quran.al-islam.com/

Indonesian version:
http://Quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSora=1&nAya=1&nSeg=1&l=eng&t=

Notes on this episode:

For verses that is not clearly defined, the translation is done directly as the text said, not taken from the quote in the Bible – Untuk ayat-ayat yang tidak direferensikan secara jelas, terjemahan dilakukan secara langsung seperti apa kata text, bukan diambil langsung sesuai dengan teks dari Kitab Suci.

No comments:

Post a Comment