Sunday, January 24, 2010

Conv 1 - Amanat Agung Yesus Tuhan kita - dan Jawaban Terhadap Muslim

"Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’" (Matius 28:17-20)

Panggilan

Setelah Dia yang disalibkan dan dibangkitkan menyelesai-kan pendamaian antara dunia dengan Allah, Dia ingin menawarkan keselamatan dari-Nya kepada semua manusia di segala tempat melalui murid-murid-Nya. Setelah me-nyucikan segala dosa manusia, Dia yang menang atas maut dan neraka memanggil para penyembah dan pengikut-Nya yang masih ragu, dan memberikan mandat kepada mereka untuk memberitakan keselamatan dari-Nya kepada segala bangsa. Semua murid-Nya melarikan diri ketika menghadapi masa pencobaan. Tidak satu pun di antara mereka yang layak untuk menjadi hamba Kristus yang hidup. Hanya panggilan-Nya saja yang membuat mereka bisa menjadi utusan dari anugerah-Nya.

Segala kuasa di surga dan di bumi

Kristus menyatakan kepada para pengikut-Nya bahwa Bapa-Nya yang di surga sudah memberikan kepada-Nya segala kuasa atas malaikat dan manusia, atas galaksi-galaksi dan atom-atom (Wahyu 5:1-14).

Bagaimana mungkin Yang Mahakuasa mengambil resiko untuk memberikan semua kuasa-Nya kepada Anak-Nya? Tidakkah Dia takut akan ada kekacauan, pemberontakan dari Anak-Nya itu? Bapa mengenal Anak-Nya dengan sangat baik. Anak-Nya itu bersifat rendah hati dan lemah lembut. Dia tidak pernah meninggikan diri-Nya. Dia mengor-bankan diri-Nya untuk orang-orang berdosa yang tidak pantas mendapatkan pengorbanan-Nya. Dia senantiasa menghormati Bapa-Nya sama seperti Roh Kudus senantiasa memuliakan Anak. Allah kita adalah Allah yang rendah hati. Untuk alasan inilah Bapa bisa memberikan segala kuasa di surga dan di bumi kepada Anak-Nya.


Conv 2 - Tidak Semua Muslim Percaya dan Berpikir Serupa!

PERKEMBANGAN SEJARAH DAN KENYATAAN PRAKTIS

Siapa saja yang ingin memahami pemikiran Muslim harus memahami perkembangan sejarah di dalam kelompok Yahudi dan gereja Kerajaan Surga di Semenanjung Arab dan negara-negara di sekitar Mediterania. Islam tidak muncul begitu saja, tetapi sudah berkembang dari kontak-kontak yang terjalin dengan kaum animis, Yahudi dan Kristen.

Bangsa Yahudi dan Umat Kristen pada jaman sebelum Muhammad

Bangsa Yahudi tersebar ke segala penjuru karena pendudukan pasukan Romawi di daerah sekitar Siria atau dijual sebagai budak setelah dipadamkannya pemberontakan mereka (70 M.; 132/135 M.). Koloni-koloni bangsa Yahudi terbentuk di Asia Kecil, Irak, di Semenanjung Arab, Mesir dan di Roma sendiri.

Dalam gelombang-gelombang peperangan yang terus menerus terjadi di antara negara-negara di sekitar Mediterania dan dengan adanya kekuatan dari wilayah Asia, orang-orang Yahudi yang tinggal di sebelah Timur padang pasir Siria berperang bersama-sama dengan kaum Sassanid melawan bangsa Romawi. Dengan pertolongan sekutu mereka, maka mereka membentuk sebuah kerajaan Yahudi di daerah Yaman Selatan, di mana mur dan kemenyan tumbuh, sebagai sebuah benteng untuk melawan pengaruh kekristenan dari kekaisaran Byzantium.

Setelah bangsa Romawi menghancurkan pemberontakan bangsa Yahudi di antara Yerusalem dan Damaskus, gereja-gereja Kristen terpusat di kota-kota Aleksandria, Antiokhia, Efesus, Roma, Edesa dan kemudian di Konstantinopel. Mereka menginjili Mesopotamia, Ethiopia, Afrika Utara dan Asia Tengah. Golongan Koptik Ethiopia kemudian mulai menginjili daerah Yaman Utara dan membangun sebuah kerajaan Kristen selama beberapa dekade dengan sebuah keuskupan di Wadi Nadjran. Pertempuran sengit berlangsung antara kerajaan Yahudi di Yaman Selatan dengan kerajaan Koptik di Yaman Utara. Budak-budak Kristen dari Siria juga dijual di Hedjaz. Sebuah jemaat rumah tangga di Mekah berkumpul dipimpin oleh Waraqa bin Nafwal. Di sekitar waktu yang sama, uskup dari kota Sohat, yang sekarang termasuk daerah kesultanan Oman, ikut hadir di Konsili Nicea.


Conv 3 - Bagaimana Menjelaskan Bahwa Alkitab Tidak Dipalsukan?

Pendahuluan

Banyak orang Muslim yang bersikap skeptis dan mengatakan bahwa Alkitab sudah diubah dan dipalsukan. Beberapa di antara mereka mengakui bahwa orang-orang Kristen adalah orang-orang yang sangat teratur rapih dan rajin, dan bahwa aturan sosialnya sangat adil. Tetapi mereka juga menganggap bahwa ada di antaranya, yang takut kepada Allah, sebagai orang-orang pemimpi yang di awang-awang saja, karena orang-orang Kristen itu menganggap bahwa Taurat, Mazmur dan Injil sebagai kitab yang bisa diandalkan. Hal itu bisa saja benar di masa yang lalu, kata orang Muslim itu, tetapi edisi semua kitab itu di masa sekarang sudah diubah-ubah. Semua orang Kristen dianggap menjadi korban dari kekeliruan yang sangat besar, yang percaya kepada dongeng semata.

Dari mana asalnya sikap skeptis orang Muslim terhadap ke-66 kitab di dalam Allkitab? Apa argumentasi yang mereka ajukan untuk mendukung tuduhan mereka mengenai pemalsuan Alkitab?


Serangan Al-Qur’an terhadap Taurat

Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu bisa kita lihat di sepuluh ayat di dalam Al-Qur'an. Semua itu mendasari sikap skeptis orang Muslim terhadap Alkitab. Ada seorang penatua Yahudi di Medina yang dituduh melakukan perzinahan. Orang-orang Yahudi tidak mau menyampaikan kepada orang Muslim ayat-ayat tentang hukuman bagi perzinahan di dalam Taurat untuk menyelamatkan penatua mereka ini dari hukuman rajam. Karena itu, di beberapa bagian Al-Qur'annya, Muhammad membuat Allah menantang orang-orang Yahudi yang tidak menjelaskan rahasia dan peraturan Taurat mereka kepada orang Muslim:


Conv 4 - Nama dan Gelar Kristus di dalam Al-Qur'an dan Alkitab

Bagaimana kita bisa memakai apa yang dikatakan Al-Qur’an tentang Kristus?

Orang yang membaca Alkitab bisa menemukan 250 nama, gelar dan sebutan bagi Yesus di dalamnya. Bagi orang yang mempelajari Al-Qur'an, ia juga bisa menemukan 25 nama, gelar dan sebutan untuk Isa sebagai gema atas apa yang disebut di dalam Injil. Salah satu cara yang dapat menolong kita untuk mendekati orang Muslim adalah untuk mengisi makna dari nama Kristus di dalam Alkitab ke dalam gelar Islamnya yaitu putera Maryam, untuk menjelaskan kepada orang Muslim bahwa Anak Manusia adalah Anak Allah seperti yang dijelaskan Yesus mengenai Diri-Nya sendiri. Kalau seseorang berpikir bahwa ia bisa sukses tanpa mengerti istilah-istilah di dalam Al-Qur'an maka bahayanya adalah ia akan berbicara kepada orang Muslim dengan kata-kata yang sangat asing bagi mereka.


Isa atau Yesus?

Isa, nama Islam untuk Yesus, muncul 25 kali di dalam Al-Qur'an. Namun, Isa bukanlah Yesus, karena Dia dilucuti dari semua keilahian-Nya di dalam kitab orang Muslim. Dia tidak mati di atas kayu Salib menurut Al-Qur'an. Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa Muhammad memakai nama Isa bukan nama Yesus, karena sebenarnya di dalam bahasa Arab kata Jasu’u sudah ada sejak masa-masa awal di dalam buku-buku Kristen Arab sebagai persamaan untuk kata Yesus.

Para imam Ortodoks mengatakan bahwa kata Isa berasal dari pengucapan Siria terhadap kata Yunani untuk Yesus. Yang lainnya mengatakan bahwa Muhammad mengubah huruf pertama dan terakhir dari kata Jasu’u di dalam bahasa Arab sehingga menjadi kata Isa. Dalam beberapa budaya di Afrika hal itu menunjukkan kutukan kepada pribadi yang dimaksud. Kamus Lisan al-Arab mengemukakan sebuah penjelasan yang sangat menarik yang mengatakan bahwa akar kata dari kata Isa (‘Ais) berarti “air mani kuda jantan” yang bisa menjadi racun mematikan dengan seketika.


Conv 5 - SEPULUH MUJIZAT KRISTUS DI DALAM Al QUR'AN

Bagaimana Kita Bisa Menggunakan Apa Yang Dikatakan Al-Qur'an Tentang Kristus?

Mujizat-mujizat Kristus – tanda misi ilahi-Nya?

Muhammad ingin membawa orang-orang Kristen di Semenanjung Arabia untuk menjadi Islam. Jadi ia menyaksikan kepada mereka apa yang didengarnya tentang Yesus dari para budak Kristen, dari utusan gereja-gereja di Yaman Utara, dari para pengembara dari Etiopia, dan dari sahabat-sahabat Hanifnya, sekarang orang-orang Kristen. Muhammad sangat terkesan dengan Putera Maryam dan segala mujizatnya. Ia menyadari bahwa mujizat ini melebihi kuasa manusia dan karena itu ia menganggap hal itu sebagai bukti (bayyinaat) dari otoritas keilahian-Nya (Surat al-Baqara 2:87, 253; al-Ma'ida 5:110; al-Zukhruf 43:63; al-Saff 61:6).

Muhammad menyebutkan sembilan mujizat yang dilakukan Musa di Mesir, yang disebutnya juga sebagai bukti (Surat al-Isra' 17:101; lihat juga Surat al-Baqara 2:92; al-Qasas 28:36; al-'Ankabut 29:39). Tetapi mujizat-mujizat yang dilakukan Musa adalah serangkaian hukuman oleh Allah yang diturunkan kepada Mesir supaya mereka melepaskan anak-anak Yakub yang mereka perbudak. Mujzat Yesus di dalam Al-Qur'an, justru, muncul secara positif sebagai berkat-berkat dari Allah untuk membawa bangsa Israel percaya dan taat kepada Isa.

Muhammad memiliki kekurangan di dalam keadaan bahwa ia sendiri tidak bisa melakukan mujizat baik yang positif maupun yang negatif. Ia tidak bisa memahami mengapa orang Yahudi begitu keras hati dan tidak mau menerima bukti yang sangat nyata tentang Putera Maryam, dan justru menolak serta membenci-Nya.


Conv 6 - BAGAIMANAKAH RAHASIA DARI KESATUAN TRINITAS YANG KUDUS DIJELASKAN KEPADA SEORANG MUSLIM?

Siapa saja yang berbicara dengan seorang Muslim akan segera menyadari bahwa ia menganggap iman kita kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus sebagai dosa yang tidak terampunkan. Pengakuan iman Islam menekankan bahwa tidak ada Tuhan lain selain Allah! Siapa saja yang menghubungkan antara Anak atau Roh Kudus dengan sang Pencipta dianggap sebagai seorang musuh Allah dan malaikat-malaikatnya (Surat al-Baqara 2:97-98; al-Ma'ida 5:73).


Penolakan Trinitas yang Kudus di dalam Islam

Keberatan mengenai Trinitas Yang Kudus oleh orang-orang Muslim memiliki banyak segi. Hal ini akan disimpulkan sebagai latar belakang informasi untuk percakapan dengan orang-orang Muslim:

Muhammad menantang orang-orang Kristen, “Janganlah kamu mengatakan ‘Tuhan itu tiga.’ Berhentilah kamu, itu lebih baik bagimu” (Surat al-Nisa' 4:171). "Tidak mungkin ada ibu dari Allah atau ada wanita yang melahirkan seorang anak dari Allah” (Surat al-Ma'ida 5:116). "Tidak seorangpun boleh menerima manusia lain sebagai Tuhannya” (Surat Al 'Imran 3:64; al-Tawba 9:31). "Allah bukanlah Kristus " (Surat al-Ma'ida 5:17,72; al-Tawba 9:31). "Bagi Yang Mahakuasa akan menjadi sesuatu yang sangat gampang untuk melenyapkan Kristus dan ibunya, kalau mereka mengaku diri senagai allah” (Surat al-Ma'ida 5:17).


Penolakan keilahian Yesus Kristus

Pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah secara lengkap ditolak sampai 17 kali di dalam Al-Qur'an (Surat al-Tawba 9:30 dll.). Isa hanya disebut sebagai anak Maryam tetapi tidak pernah disebut sebagai Anak Allah. Ia dianggap sebagai ciptaan saja sama seperti Adam (Surat Al 'Imran 3:59). Allah sudah berfirman, “Jadilah! Maka ia jadi“ (Surat al-Baqara 2:117; Al 'Imran 3:47,59; Maryam 19:35). Ini tentu saja tidak tepat, karena di dalam Al-Qur'an sendiri dengan jelas dikatakan: “Kami tiupkan kepdadanya (Maryam) dari ruh Kami”; jadi Isa diciptakan di dalam Maryam (Surat al-Anbiya' 21:91; al-Tahrim 66:12). Orang Muslim bisa percaya kepada kelahiran Kristus dari anak dara Maryam, tetapi juga mengatakan yang bertentangan dengan pengakuan iman Kristen: Ia diciptakan, bukan dikandung atau dilahirkan dari Allah.


Conv 7 - Batu Sandungan mengenai Salib Dijelaskan Kepada Muslim

Bagaimana Kita Bisa Membawa Penebusan Yesus Kristus Kepada Orang-Orang Muslim?
Penolakan Islam terhadap kematian Kristus bagi penebusan

Siapa pun yang menceritakan tentang Yesus kepada seorang Muslim, serta keselamatan yang Ia telah selesaikan, dapat mencapai sebuah titik dalam percakapannya dimana Muslim tidak lagi mau menjawab, melainkan tersenyum dengan diam-diam. Tanyakan alasan mengapa ia tersenyum, dan ia mungkin akan menjawab sebagai berikut:

• Kamu orang-orang Kristen mengikuti sebuah khayalan belaka! Kamu telah disesatkan! (Sura al-Fatiha 1:7). Putra Maryam tidak dibunuh dan juga tidak disalibkan (Sura al-Nisa' 4:157), tetapi sebaliknya, Allah telah mengangkatNya kepada diriNya (Allah) sendiri (Sura Āl 'Imran 3:55; al-Nisa' 4:158). PenyalibanNya sesungguhnya tidak pernah terjadi.

• Muslim lainnya mengklaim bahwa Allah adalah adil. Maka Ia menyelamatkan Kristus yang tidak bersalah dari penganiayaan di atas salib. Sebaliknya, Ia membiarkan Yudas, si pengkhianat, untuk disalibkan (Sura al-Nisa' 4:157). Bahkan hingga hari ini orang-orang Muslim masih meyakini bahwa pendapat inilah yang benar.

• Siapa pun yang memperdalam pengetahuannya mengenai alasan-alasan terhadap penolakan atas penyaliban Kristus di dalam Qur’an, akan menemukan sepertiga argumen yang keluar dari kantung penipuan sesungguhnya berasal dari Bapa Pendusta: Tak seorang pun manusia, berdasarkan Qur’an, dapat dianggap sebagai orang yang mengangkat dosa-dosa orang lain di hadapan penghakiman Allah (Sura al-An'am 6:154; al-Isra' 17:15; al-Fatir 35:18; al-Zumar 39:3; al-Najm 53:38), sebab setiap orang harus memohonkan pengampunan atas dosa-dosanya sendiri kepada Yang Maha Kudus. Berdasarkan Islam, semua korban sebagai pengganti adalah hal yang mustahil.

Conv 8 - Apakah Semua Muslim Yang Menjadi Kristen Harus Mati?

Rasul Paulus bersama dengan semua orang yang telah bertobat kepada Kristus, dari latar-belakang Yudaisme dan Islam berkata: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami dianggap sebagai domba-domba sembelihan (Mazmur 44:22), “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita (Roma 8:36-37).

Sang Rasul bagi bangsa-bangsa ini mengkonfirmasi pengakuannya tersebut dengan kematiannya ketika ia dipenggal pada tahun 63 M, sama seperti Yakobus, saudara Yesus yang telah dibunuh setahun sebelumnya. Dikatakan bahwa Petrus juga telah disalibkan terbalik di Roma pada tahun 64 M. Tuhan yang telah bangkit memberikan pada beberapa murid-Nya hak istimewa untuk berpartisipasi dalam penderitan-Nya (Roma 5:3-5; Filipi 1:20-23; 2:16-17; Kolose 1:24; 2 Timotius 2:10-13; 1 Petrus 4:16.19).

Mati, seperti yang ditulis Paulus, adalah sebuah istilah yang kompleks, sama seperti menaklukkan semua segi dalam alam berpikir dan kehidupan yang telah mendarah daging. Para petobat baru dari Islam harus menyingkirkan kebudayaan mereka yang terdahulu dan roh agama mereka selangkah demi selangkah, saat mereka bertumbuh dalam iman, hingga mereka berintegrasi sepenuhnya dalam Kristus dan gereja-Nya.

I. Kemenangan Spiritual Atas Cara Hidup Islami

Siapapun yang berbicara kepada orang-orang Muslim mengenai Yesus Kristus dan karya keselamatan-Nya, akan menemukan bahwa ada tiga penghalang besar yang harus diatasi oleh seorang konselor spiritual yang ingin menyelesaikan masalah-malah utama dalam Islam.

l Kristus, Putra Elohim yang hidup

Pertama-tama, seorang Muslim menolak konsep apapun mengenai keilahian Yesus Kristus. Dengan sikap ini ia menjauhkan dirinya sendiri dari mengakui dan mengenal Tuhan sebagai Bapa, Putra dan Roh Kudus. Ia menolak kesatuan Trinitas Yang Kudus dan memisahkan dirinya dari penebusan yang telah dikerjakan dengan sepenuhnya. Ia menyangkali pembenaran melalui anugerah dan tidak ingin banyak mendengar soal hak istimewa kelahiran baru. Oleh karena itu seorang saksi bagi Kristus harus meminta kepada Yesus agar diberikan cara-cara dan metode-metode yang dapat menolong meyakinkan seorang Muslim bahwa Putra Maria adalah Putra Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.